Good Looking Si Radikal Itu?


Oleh : Leni Setiani
Pemerhati Remaja

Good looking. Apa sih yang terlintas di benak temen-temen ketika mendengar itu? Pasti langsung inget perkataan MENAG soal radikal, ya kan? 
Pastinya udah hafal sama kata-kata tersebut yang bikin kontroversi plus sakit hati.

Banyak banget loh yang mengecam kata-kata tersebut mulai dari MUI, KOMISI VIII, Kyai, Ustadz-ustadz, bahkan warga kampung.

Salah satu protes terhadap kata-kata tersebut di lontarkan oleh Wakil Ketua MUI, Muhyiddin Junaidi. "MUI minta agar Menag menarik semua tuduhannya yang tak mendasar karena itu sangat menyakitkan dan mencederai perasaan umat Islam yang sudah punya andil besar dalam memerdekakan negara ini dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata," katanya kepada wartawan, Jumat (4/9/2020). (news.detik.com)

Bener banget kan sobat, apa yang dikatakan oleh Pak Wakil Ketua MUI. Hati kita jelas sakit ketika denger kata-kata tersebut.

Setelah bikin gaduh rakyat dan banyak kecaman, akhirnya Menag mengklarifikasi stetmennya. Duh... sekelas pemimpin ko bisa berkata tanpa dipikirkan terlebih dahulu dampaknya. 
Baru klarifikasi setelah banyak kecaman.

Sebenarnya good looking pintar berbahasa Arab, dan hafal Al-Qur'an adalah idaman setiap orang? Lantas mengapa bisa dicurigai begitu? 

Rupanya memang karena kita hidup dibawah sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan. Pantas saja ketika kita beragama dengan totalitas maka di anggap radikal. Islam adalah agama yang sempurna bahkan paripurna. Islam sudah memiliki seluruh aturan yang mengatur kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur sampai bangun negara. Maka dengan otomatis kita yang beragama Islam pasti akan menerapkan aturan yang telah Allah perintahkan. Maka kita akan menjadi orang yang totalitas dan mengakar dalam menjalankan apa yang Allah perintahkan seperti kata radikal itu sendiri. Radikal berasal dari kata radix yang artinya mengakar. Radikal ini bisa dibawa ke makna positif bisa juga sebaliknya. Nah yang di gembar-gemborkan saat ini adalah radikal yang berkonotasi negatif.

Wah, kita harus hati-hati ya sobat mencerna informasi yang menyudutkan Islam begini. Apalagi sampai menimbulkan kecurigaan satu sama lain.

Padahal hafidz Qur'an itu gak bakal berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, apalagi sampai berbuat kejahatan. Jangankan untuk berbuat, melihatnya saja sudah tidak mau karena tau itu yang Allah benci. Dan Allah Maha Melihat segala sesuatu yang kita perbuat. So, jadilah muslim yang good looking, hafidz Qur'an dan pintar Bahasa Arab karena itu sunnah Nabi.
Wallahu'alam

Post a Comment

Previous Post Next Post