Fakta Sejarah Khilafah di Film JKdN

Oleh: Samawiyah

Ibu Rumah Tangga, Tinggal di Depok

 

Banyak sekali ibroh yang bisa kita dapatkan dari film JKdN. Kita bisa lihat, walaupun tidak secara utuh, bagaimana karisma Islam menyebar hingga ke Nusantara. Dengan dikirimnya para ulama, sebagai utusan  dari Kekhilafahan Islam untuk mengajarkan Islam ke Nusantara di periode awal Khilafah Bani Umayah yang mengirimkan para ulamanya ke Sriwijaya.

Di periode selanjutnya, adanya baiat dari kesultanan Aceh kepada Sultan Salim ll, menjadi bukti bahwa Aceh  merupakan bagian Khilafah Islam. Aceh menerapkan syariat Islam sebagai patokan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Di sisi lain, film ini justru semakin menguak fakta sejarah yang sesungguhnya terjadi. Sekaligus membungkam pihak-pihak yang hendak mengaburkan bahkan hendak mengubur sejarah keberadaan jejak khilafah di Nusantara. Dengan menyaksikan film JKdN, umat Islam bisa melihat kebenaran sejarah, sekaligus menangkis pendapat beberapa pihak yang menolak khilafah dengan mengatakan bahwa perjuangan khilafah di Indonesia a historis tidak ada sejarahnya.

Padahal, dalam film ini, tergambar jelas peninggalan-peninggalan, baik dalam bentuk dokumen, tugu, makam para Sultan, bendera, meriam, prasasti, mata uang dan sebagainya yang ditulis  dalam bahasa Arab dan di dalamnya terdapat lambang Khilafah Islamiyah di masanya. Maka menjadi jelas Khilafah Islamiyah ada sebagai ajaran dan secara historis pernah diterapkan, bahkan pengaruhnya sampai ke Nusantara.

Terungkap bahwa Pasai membaiat Khalifah Al mu'tashimbillah, dengan ditemukannya 3 makam keluarga Sultan yang merupakan keturunan dari Khalifah Abbasiyah. Kemudian Pasai mengirimkan utusannya Maulana Malik Ibrahim ke tanah Jawa, ke Gresik tepatnya. Hingga kemudian berdiri Kesultanan Demak setelah menaklukan Majapahit. Kemudian setelah itu Islam menyebar ke wilayah lainnya di Nusantara hingga ke wilayah timur.

Selanjutnya Islam menyebar ke wilayah timur dengan adanya Sultan Baabullah yang bisa mengusir Portugis dari wilayah timur Nusantara dan dengan penaklukannya Islam menyebar ke hampir seluruh wilayah Nusantara, sehingga Sultan Baabullah digelari dengan penguasa 92  pulau. Tentu saja Sultan Baabullah tidak sendiri, tetapi memiliki hubungan dengan wilayah yang lain di Nusantara. Pada saat itu Nusantara berada dalam satu kekuatan yaitu satu akidah, satu semangat jihad dan satu kepemimpinan yaitu tunduk pada Kekhilafahan Usmaniyah.

Demikianlah beberapa bukti yang menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara beberapa kesultanan di Nusantara dengan negara khilafah, mulai dari ujung Barat yaitu Aceh hingga ujung Timur yaitu Ternate, bahkan Papua. Tampak bahwa ini merupakan bagian dari wilayah Turki Usmani. Persoalan yang menimpa umat Islam secara keseluruhan, Khilafah Usmani melindungi wilayah-wilayah di Nusantara, serta membantunya melakukan futuhat dan dakwah, dengan mengirimkannya pasukan elitnya Jannis saries. Inilah fakta sejarah khilafah di film JKdN yang tidak bisa kita hindari.

Meski fakta sejarah khilafah bukanlah dalil atas kewajiban menegakkan khilafah, namun kita bisa lihat khilafah pernah dipraktikan oleh kaum Muslimin selama berabad-abad tidak kurang dari 14 abad. Sejak Khulafaur Rasidin, Khilafah Umayah, Khilafah Abbasiyah hingga  berakhirnya Khilafah Usmaniyah, pada 1924 yang dibubarkan oleh Mustafa kamal Attaturk, laknatullah, seorang keturunan Yahudi. Pembubaran khilafah di inisiasi oleh Inggris sebagai negara penjajah nomer satu saat itu.

Inilah ibroh di balik film dokumenter JKdN, sehingga akan menambah keyakinan kita bahwa khilafah itu nyata dan akan tegak di muka bumi ini atas seizin Allah SWT. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 55 yang artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh di antara kalian. Bahwah dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai (Islam) dan akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.

Kembalinya khilafah bahkan merupakan kabar gembira dari Rasulullah SAW, “Setelah era diktator (mulkan jabbariyan) akan lahir khilafah ala minhaji nubuwwah untuk yang kedua kalinya.” Sebagaimana dituturkan oleh Hudzaifah bin al Yaman Rasulullah SAW telah bersabdah: “...Kemudian akan kembali khilafah 'ala minhaji annubuwwah...” (HR Ahmad) []


Post a Comment

Previous Post Next Post