Bidan Positif Covid-19, Puskesmas Mapadeggat Mentawai Tutup Sementara



Puskesmas Mapadeggat Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan mentawai, mengkonfirmasi bahwa salah seorang bidan positif Covid-19. Tenaga medis (nakes).

"Juri Bicara Satgas Covid-19, Lahmuddin Siregar membenarkan bahwa ada bidan di puskesmas yang terkonfirmasi positif Covid-19".

Sehingga, untuk sementara layanan Puskesmas Mapadeggat tutup sementara, sampai hasil swab para petugas medis keluar. Penutupan tersebut untuk mensterilkan tempat kesehatan masyarakat itu.


“Iya ada satu bidan positif Covid-19. nanti akan buka kembali, setelah hasil swab rekan-rekan tenaga medis yang lain keluar,” ungkapnya kepada Wartawan saat Konpers di aula sekertariat kantor bupati Media Center Kepulauan Mentawai km 4. Kamis (10/9/2020).

Pada hari ini benar sekali kita mendapatkan kabar penambahan kasus positif di Kabupaten Kepulauan mentawai perempuan umur 27 Tahun,  yaitu seorang bidan membantu aktif tim Satgas Covid-19 untuk melakukan Pemeriksaan swab di posko Dermaga Pelabuhan Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara. Kabupaten Kepulauan mentawai. 

Karena,  harus ada tugas-tugas yang dibagi, jadi setelah semua petugas harus swab secara rutin dna tenyata pemeriksaan bahwa salah seorang bidan positif Covid-19. Ada penularan lokal kembali kita berharap tidak ada lagi lagi kasus lain. 

Namun demikian,  kembali kita ingatkan kepada masyarakat untuk mengikuti pemeriksaan agar kita memastikan diri kita tidak terpapar Covid-19 ini. 

Selanjutnya, akan ada penelusuran kembali untuk mencari siapa-siapa saja yang terkontak pada pasien baru ini. Tujuannya agar kita mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa memutus mata rantai virus corana ini dengan memastikan datang dengan inisitif sendiri cek swab secara gratis. 

Lahmuddin Siregar Juru bicara Satgas Covid-19 Kepulauan mentawai,  Mengatakan Kasus ini masih klaster galon sp 3, karena ada hubungannya pada saat terjadi kami menilainya pada saat tracing pertama dimana tempat kerjanya. Kita langsung turun karena orang yang ditracing itu masih orang yang diperiksa. Karena itu orang dekat atau kerabat sendiri yang bersangkutan sehingga dekat. Kemungkinan ada kelalaian pada petugas dan tidak memakai (APD) sehingga terpapar pada pasien positif pertama. Sebut Lahmuddin Siregar. 

Harapan kita,  semakin banyak yang di trancing untuk di swab semakin baik dalam proses pemutusan rantai virus corona ini. Pungkasnya. (Lumbanraja).

Post a Comment

Previous Post Next Post