Pemimpin Tercerahkan



Oleh: Nurilmi Hidayah
Praktisi Pendidik

Sebagai kelompok berpengaruh the ruling class, para pemimpin memiliki kedudukan penting dalam masyarakat. Bahkan mereka menyumbang andil besar dalam menentukan kemajuan atau kebangkrutan suatu bangsa. Dalam adagium (pepatah) Arab terdapat ungkapan, 'al-nas 'ala dini mulukihim (rakyat selalu mengikuti agama para pemimpin mereka).

Ini berarti, pemimpin adalah tauladan dan panutan umat. Oleh sebab itu, pemimpin harus memiliki akhlak mulia dan keluhuran budi pekerti. Pemimpin tidak hanya cukup terdidik. Mereka juga sekaligus tercerahkan.

Di negara kita, tidak selalu ada korelasi antara keterdidikan dan ketercerahkan, bahkan banyak orang yang secara akademik sangat terpelajar dengan gelar yang berderet-deret, tetapi secara moral sangat mengecewakan karena hanya memperkaya diri, korup, menindas rakyat dan sebagainya.

Sebagai pemimpin umat, para Nabi dan Rasul senantiasa memohon kepada Allah agar jalan hidup mereka diterangi oleh cahaya petunjuk-Nya. Nabi Musa AS, ketika mendapat tugas  berdakwah menghadapi Raja Fir'aun yang zalim dan memperbudak rakyat, beliau berdo'a, "YaAllah, lapangkanlah untukku dadaku."

Rasulullah Saw sendiri telah memperoleh pencerahan itu. Dikatakan, Allah telah melapangkan dadanya, menghilangkan beban atau kesulitannya, dan meninggikan nama dan sebutannya. Rasulullah Saw pernah ditanya tentang melapangkan dada. Jawab beliau, "Cahaya Allah yang dimasukkan ke dalam hati manusia."

Melapangkan dada bermakna pencerahan jiwa atau semacam spiritual enlightment yang membuat jalan hidup seseorang menjadi lapang dan terang benderang. Dengan pencerahan ini, ia secara pribadi memiliki komitmen yang kuat untuk tunduk dan patuh pada aturan Allah.

Pencerahan itu akan  membuatnya memiliki nurani dan matahati, serta kepekaan terhadap segala penderitaan rakyat. Sebagai warga negara, kita benar-benar membutuhkan para pemimpin yang tercerahkan. Sebab, hanya pemimpin yang tercerahkan agaknya yang akan mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis.

Wallahu a'lam bi showwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post