Tragedi Hercules C-130

Nusantara~ Kecelakaan penerbangan jatuhnya pesawat Hercules C-130 di wilayah Kota Medan, Sumut ternyata juga menjadi duka mendalam bagi keluarga besar prajurit Pasukan Khas TNI AU, Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Selasa (30/06/15). Sebelum terbang ke Medan, burung besi naas dengan nomor registrasi A1310 lebih dulu singgah di Kota Bertuah dan membawa 10 orang anggota Paskhas 462 Pulanggeni TNI AU.

Danlanud Roesmin Nurjadin (RMN) Pekanbaru Kol (Pnb) M Khairil Lubis pastikan 10 orang anggota Batalyon Paskhas 462/Pulanggeni ikut dalam rombongan Pesawat militer angkut Herculis C-130 yang jatuh di Jalan Djamin Ginting Medan, Sumatera Utara. Apakah selamat atau tidak, Danlanud cuma berucap pesimis anggotanya selamat dari tragedi tersebut.

"Benar ada anggota kita ikut dalam pesawat Herculis tersebut. Tapi kita belum pastikan sampai saat ini apakah dalam keadaan selamat atau bagaimana," kata Danlanud.

Hal itu dibenarkan pula oleh Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Kapten Sus Rizwar. Perwira yang akrab disapa Iwank ini menjelaskan, 10 prajurit Paskhas yang menumpang pesawat Hercules itu memang mendapat tugas jaga di Satuan Radar, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

"Sebelum jatuh, pesawatnya (Hercules C-130) memang melewati rute Lanud RSN. Ini pesawat pengangkutan udara militer setiap bulannya rutin untuk mendorong logistik dan personel ke rute-rute yang sudah disiapkan. Rutenya Halim-Roesmin-Dumai-Medan-Tanjung Pinang-Ranai-Pontianak. Pesawat itu juga membawa prajurit Paskhas 462 RSN yang akan bertugas di Satuan Radar Tanjung Pinang. Kita masih kroscek dulu nama-namanya," kata Iwank

Iwank menambahkan, pihaknya juga belum bisa memastikan kondisi kesepuluh prajurit elit TNI AU tersebut. Namun pihak TNI AU RSN sendiri pesimis jika para korban selamat. Apalagi setelah melihat pemberitaan di televisi mengenai keadaan pesawat yang sudah hancur berkeping-keping. BB
Previous Post Next Post