Warga Kalteng Dambakan BBM Subsidi

Kalteng, Nn -- Dari pantauan Wartawan sepanjang perjalanan dari palangka raya menuju kota waringin  Hampir diseluruh SPBU di Kalimantan tengah kerap terjadi  antrian panjang khususnya bagi masyarakat yang ingin membeli atau menggunakan BBM bersubsidi Jenis Solar dan Premium.

Sementara itu H.Supriadi Wakil ketua I DPRD Kotim saat, di konfirmasi di ruang kerjanya, beliau mengatakan Pemandangan seperti itu sering kali terjadi diseluruh SPBU di Daerah Kotawaringin Timur. Bahkan sering  terlihat antrian panjang kendaraan membeli BBM bersubsidi jenis Solar dan Premium, antrianpun kerap terjadi panjang , terutama pembelian BBM jenis SOLAR yang sering kali terjadi di daerah kami terutama di daerah kami KOTIM.

 H. Supriadi,menambahkan sebetulnya Beliau sangat prihatin dan kasihan kepada warga dan masyarakat KOTIM yang setiap hari harus rela mengantri berjam jam bahkan berhari hari demi mendapatkan BBM yang bersubsidi di karenakan demi kebutuhan sehari hari dan masyarakatnya selalu di permasalahkan dengan Langkanya BBM jenis SOLAR dan disitu terlihat jelas sehari hari. Hanya BBM NON subsidi yang tak pernah terlihat antrian panjang, disitu bisa di simpulkan bahwa berarti warga dan masyarakat KOTIM sangat sangat Memerlukan / Membutuhkan BBM Yang bersubsidi terutama jenis solar. Terbukti dan itu bisa di lihat di bandingkan di SPBU  BBM yang non subsidi yang tak pernah terlihat antrian panjang. Berarti BBM Non Subsidi kurang di minati oleh warga dan masyarakat utamanya di daerah Kotawaringin Timur ungkapnya

 Warga Kotim hanya ingin dan berharap kepada Pemerintah dan jajaran yang terkait agar BBM yang berSubsid bisa tersalurkan dengan baik dan tepat pada sasaranya.sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Hasil konfirmasi wartawan kepada  warga masyarakat KOTIM yang tidak mau di sebutkan namanya, Kenapa di Kalimantan tengah BBM selalu menjadikan permasalahan juga kelangkaan di sini ??? Padahal di Pulau Jawa sangat begitu mudah mendapatkan BBM subsidi Padahal jumlah penduduk juga volume kendaraan maupun Pabrik dan perusahaan banyak di Jawa, lalu kenapa masyarakat kalimatan tengah selalu kekurangan BBM bersubsidi padahal terlihat jelas bahwa BBM bersubsidi tekesan disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertangung jawab.paparnya.

"Jelas  kami Warga  tetap harus antri serta merelakan melepaskan waktu berjam-jam demi mendapatkan BBM ,karena kalau beli di pinggir jalan harganya Rp 6.500, di SPBU tetap Rp 4.500 sementara BBM Non PSO sekitar Rp 10.000 per liternya. Selain itu BBM subsidi disini harus diakui sudah menjadi kebutuhan masyarakat,sehingga sering terjadi kelangkaan sebutulnya tidak langka namun saja banyaknya oknum yang memangpaatkan BBM Bersupsidi sehingga masyarakat kecil menjadi korban dengan adanya ulah oknum yang terkesan melindungi para pelanglangsir untuk itu sebaiknya perlu adanya tindakan yang  tegas dari aparat hukum agar masyarakat betul-betul menikmati atau mendapat BBM subsidi sesuai keinginan masyarakat Kotim”Tegasnya”.

Dari konfirmasi  Wartawan kepada salah satu warga Baamang  Petra memaparkan “ sampai saat ini memang benar kami sebagai masyararakat merasa sangat mengharapkan dari pemerintah Pusat maupun Daerah kalteng agar jangan tutup mata dengan kerapnya terjadi kelangkaan BBM bersubsidi padahal maslah ini sebetulnya tidak susah bagi pemerintah kalteng untuk mengatasi permaslahan BBM hanya satu kata aparat penegak hukum harus tegas ,jangan sampai masyarakat ang mengambil tindakan dan turun kejalan mengambil langka demo besar-besaran untuk memprotes oknum oknum yang terkesan ada permainan terhadap kejadian kelangkaan BBM bersubsidi dan pihak Pertamina juga jangan membuat suatu alasan bahwa menjual BBM subsidi sudah menjadi mata pencaharian oleh sebagian masyakarat di Kalimantan karena susahnya mencari pekerjaan lain, sementara dengan menjual BBM Subsidi sudah tergambar keuntungan yang didapat.sangat mengiiurkan ini akibat dari adanya permainan.

Akibat sudah menjadi kebutuhan rakyat  ini erat kaitannya dengan isi perut, kalau sudah begitu orang akan melakukan apa saja demi mendapatkan BBM Subsidi. Bahkan kerap  sampai terjadi, perkelahi, ancam mau bakar SPBU sampai penembakan senjata api ke petugas SPBU, ini karena masyarakat hanya menginginkan BBM Non Subsidi di perbanyak sesuai dengan kebutuhan rakyat maka kami sebagai masyarkat sanggat mengharapakan agar pihak pemerintah pusat atau Presiden sekalipun untuk menindak atau memberikan sangsi tegas terhadap penyalagunaan BBM bersubsidi ujarnya dengan nada geram”.Iyan,RL

Previous Post Next Post