N3 Payakumbuh – Iven Bagodang
(Barolek Godang) ke-3 tahun 2017 Payakumbuh yang berlokasi di Pelataran Ngalau
Indah mulai ditabuh. Dalam Bagodang kali ini di gelar Pameran dan Promosi
Produk Unggulan Daerah serta Pekan Seni Kota Batiah.Rabu (01//11)
Pada pembukaaan secara resmi
acara ini hadir Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata
RI, Roseno Arya, Wakil Walikota Erwin Yunaz, Ketua Dekranasda, Unsur Forkopimda,
perwakilan Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Barat, para kepala OPD
se-Payakumbuh, LKAM, Bundo Kandung, pada para ninik mamak kanagarian
se-Payakumbuh.
Dalam sambutannya Roseno Arya
mengatakan sektor pariwisata adalah sektor padat karya, padat kreatifitas dan
mampu menyerap banyak tenaga kerja. Membangun pariwisata akan dapat lebih
mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
“Salah satu pendukung kearah ini
adalah keberadaan sebuah bandara,akan
lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan kunjungan wisata yang tinggi, dan
untuk ini Kota Payakumbuh sudah waktunya memiliki bandara sendiri “, demikian
ungkap Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata
RI ini.
Raseno juga menambahkan bahwa
kita bisa mencontoh daerah Banyuwangi, dulunya kota tersebut lebih dikenal
mistis dengan adanya isu santet, namun sekarang kota ini bergerak maju pesat
dengan keberadaan Bandara sendiri, malahan maskapai sekelas Garuda Indonesia
juga sudah bisa mendarat langsung di Kota tersebut.
“Kota Payakumbuh pernah berencana
untuk pembangunan airport sendiri, semoga tidak berhenti “, harap Roseno Arya
dalam pidatonya.
Di ujung sambutannya Raseno Arya
mengatakan, produk lokal Payakumbuh memiliki potensi pasar yang luar biasa
terutama sekali Rendang yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai
makanan terlezat di dunia. Iven wisata “Bagodang” ini diharapkan bisa menjadi
marketing produk lokal Payakumbuh bukan hanya pada tingkat Propinsi Sumatera
Barat saja, melainkan juga di tingkat Nasional maupun Internasional.
Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin
Yunaz dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Bagodang yang ke-3
dilaksanakan dalam rangka pelestarian dan pengembangan Atraksi Daerah serta
pengembangan dan promosi UKM yang ada di Kota Payakumbuh, dengan berbagai macam
pameran, festival dan lomba dengan tema kegiatan “Sa Ayun Sa langkah”.
“Semoga kegiatan ini dapat
memperkenalkan kerajinan-kerajinan, atraksi wisata, dan budaya kota Payakumbuh ke
tingkat Nasional. Kegiatan ini selain melibatkan pameran budaya dari sekolah
tingkat SLTP dan SLTA yang ada di Kota Payakumbuh, juga akan dilakukan festival
dan lomba pertunjukan kesenian tradisional kabupaten kota lain se-Sumatera
Barat, unsur pemerintahan, BUMN/BUMD, lembaga dan organisasi sosial serta
swasta lainnya” harap wawako, Erwin Yunaz. (Fajar Sitepu)
N3, Padang ~ Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra mendorong warga untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Pelatihan-pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan warga.
Hal ini sesuai program Pemko Padang mencetak 10 ribu wirausahawan baru, yang terus menggeliat di setiap kecamatan dan kelurahan. Warga didorong untuk berkegiatan produktif dan diberikan pelatihan keterampilan.
"Ini (pelatihan keterampilan) upaya untuk mendorong warga lebih produktif. Untuk itu, DPRD telah menyetujui anggaran-anggaran untuk mendukung penumbuhan UMKM dan pembinaan wirausahawan," ujar Wahyu saat pelatihan wirausahawan di Kantor Lurah Gunung Pangilun.
Menurut Wahyu, potensi-potensi UMKM yang dimiliki warga perlu lebih dikembangkan. Selain dengan meningkatkan kapasitas usaha juga dengan meningkatkan keterampilan para pelakunya melalui pelatihan-pelatihan.
"Saya juga berkomitmen untuk membantu kegiatan UMKM Gunung Pangilun berupa barang dan peralatan yang dibutuhkan," ucap Wahyu.
Sementara itu, Lurah Gunung Pangilun Andi Amir yang mendapat "kue" pembangunan berupa pelatihan untuk penguatan UMKM menyebut, pelatihan ini agar teraplikasi berkelanjutan.
"Kita ingin pelatihan ini memberi dampak yang berkelanjutan. Warga diberikan pelatihan dan memulai sebuah kebiasaan bermanfaat pada akhirnya dapat menghasilkan uang," sebut Andi Amir.
Ada sebanyak 40 calon wirausahawan baru di Gunung Pangilun diberi pelatihan membuat aksesoris. Rangkaian pelatihan ini dibagi menjadi 7 kelompok se-Kota Padang yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UMKM. (M7)
Nusantara ~ Ada beberapa posisi yang selalu dibutuhkan di industri apapun, salah satunya keuangan (Finance). Mengapa? Karena keluar-masuk uang perusahaan harus selalu dibukukan, direncanakan dan dimonitor.
Beberapa karakteristik yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Finance di antaranya jujur, teliti atau detail-oriented, persistent, pintar merencanakan dan mengalokasikan dana. Jika Anda memiliki karakteristik-karakteristik tersebut dan sudah mengemban pendidikan yang mendukung profesi sebagai Finance, tentu saja jam terbang akan menjadi faktor penentu kelebihan Anda seiring berjalannya waktu.
Tantangan-tantangan yang mungkin akan Anda hadapi adalah bagaimana menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, dan sesuai prinsip ekonomi, bagaimana dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya dapat membuahkan hasil yang sebesar-besarnya. Hal ini penting untuk mendukung bisnis perusahaan.
Jika Anda baru akan memulai karir sebagai Finance, bagaimana Anda bisa menentukan bahwa sebuah produk atau jasa yang akan Anda pilih berada di rentang harga rata-rata atau bahkan mungkin di bawah rata-rata, namun memiliki kualitas yang paling tidak memenuhi standar perusahaan Anda?
Jawabannya adalah survei. Sebagai seorang Finance, Anda harus rajin melakukan survei sebelum menentukan sebuah pembelian produk atau jasa.
Tantangan lainnya adalah menjadi seorang Finance terkadang memposisikan Anda menjadi seorang public enemy. Mengapa demikian?
Karena semua divisi akan mendatangi Anda setiap kali mereka perlu membeli barang atau jasa. Anda perlu menilik rencana anggaran dana divisi tersebut sebelum mengeluarkan sejumlah uang, dan pada praktiknya, seringkali Anda perlu berdebat dengan divisi tersebut perihal dana yang mereka ajukan.
Sepertinya memang posisi yang sulit, namun Anda bisa belajar dari mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Bagaimana tetap menjadi seorang Finance yang dapat bersosialisasi dengan baik dengan karyawan lainnya, namun tetap membawa misi besar perusahaan untuk menerapkan prinsip ekonomi dan membuktikan integritas Anda dalam kejujuran.
Bagaimana memulai karir sebagai Finance?
Di mana Anda akan mendapatkan ilmu dan bimbingan dari orang-orang yang ahli di bidangnya? Graduate Trainee Program 2017 (GTP 2017) merupakan salah satu pintu yang bisa menjadi pertimbangan Anda.
Program milik Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) ini memang memberikan begitu banyak kesempatan bagi para lulusan baru Indonesia. Anda bisa mendapatkan mentoring dari para direktur langsung, juga dari para senior ekspatriat, dan tak hanya itu, Anda bisa membangun relasi dengan para kolega di luar negeri.
Berdasarkan survei Karir.com pada 55.000 profesional di Indonesia, Consumer Goods adalah salah satu dari 10 industri dengan gaji rata-rata tertinggi di Indonesia, yakni Rp 7.689.833 gross per bulan.
Sembilan industri lainnya yakni Perminyakan dan Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral, Kimia, Penerbangan, Hukum, Properti, Manufaktur, Telekomunikasi dan Konsultasi. Kesepuluh industri tersebut sepertinya adalah industri yang “tak ada matinya.”
Jika Anda lulusan S1/S2 dengan IPK minimal 3,0, lulusan baru atau memiliki pengalaman kerja tidak lebih dari satu tahun, berusia tidak lebih dari 25 tahun, GTP 2017 menawarkan gaji dan fasilitas di atas rata dan akselerasi jenjang karir yang lebih cepat dari profesional pada umumnya.
Jika Anda menginginkan gaji di atas rata-rata, tentunya Anda harus melakukan usaha yang di atas rata-rata juga. Jika Anda hanya melakukan yang dilakukan orang pada umumnya, tentunya Anda pun hanya akan menerima hasil yang didapatkan orang pada umumnya. Jika Anda melakukan lebih, sudah barang tentu Anda akan mendapatkan lebih.
Nah, jangan lupa untuk melalui berbagai tahapan tes GTP 2017, salah satunya tes wawancara melalui rekaman video. Banyak di antara kandidat yang tidak melakukan tes wawancara ini dengan serius atau tidak menjawab pertanyaan dengan semestinya.
Tentu saja kandidat-kandidat semacam ini tidak layak mendapatkan sesuatu yang lebih. Jika Anda ingin lolos dalam GTP 2017, tes wawancara ini adalah pintu gerbang pertama yang harus Anda lalui dengan sebaik-baiknya.
N3, Padang ~ Gerakkan
tanam cabai dalam polybag yang digagas Walikota Padang akhirnya
membuahkan hasil. Di saat harga cabai melonjak tajam di sejumlah daerah
lain, di Padang justru sebaliknya. Harga cabai di Padang malah relatif
stabil.
Relatif stabilnya harga cabai di Padang salahsatunya
dikarenakan tercukupinya stok meski tingginya permintaan. Ini dipicu
karena mulai banyaknya warga yang menanam cabai di rumah masing-masing.
Seperti yang dilakukan Ikatan Karangtaruna Pemuda Wisma Indah Jondul
Pengembangan (IKP Wijobang). Pemuda di daerah ini telah menanam cabai di
dalam polybag dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Aksi dari
IKP-Wijobang ini memang patut ditiru, apalagi dapat menjadi opsi seiring
harga cabai yang mulai melonjak mahal akhir-akhir ini. Untuk itu, mari
kita contoh hal ini dengan menanam cabai di lahan kosong yang kita
miliki masing-masing,” sebut Mahyeldi saat melihat lokasi tersebut,
kemarin ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdako
Padang Edi Dharma menyebut bahwa sejumlah warga telah mulai menanam
cabai di rumah masing-masing sejak beberapa waktu lalu. Tidak saja
warga, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Padang juga ikut
menanam cabai di dalam polybag. Berdasarkan data sementara,
sebanyak 8.200 polybag sudah ditanami cabai oleh kelompok masyarakat.
Cabai itu tersebar di masing-masing kecamatan.
"Untuk ASN yang menanam cabai, sementara sudah 6.400 polybag yang terdata," tukas Edi.
Edi menyebut bahwa IKP-Wijobang telah menanam 1.600 bibit cabai Kopay.
Sebanyak 430 bibit sudah dijual ke masyarakat dengan harga relatif
terjangkau.
Terkait harga cabai di Pasar Raya Padang, saat ini
cabai merah Jawa dijual Rp 48 ribu perkilogram. Cabai merah Medan dijual
Rp 44 ribu perkilo. Sedangkan cabai merah lokal (darek) dijual Rp 48
ribu sekilonya.
Untuk cabai rawit Pasaman dijual Rp 56 ribu perkilogram. Sedangkan cabai hijau Curup dijual Rp 22 ribu perkilonya. "Saat ini pasokan cabai melimpah dan diprediksi harga akan terus turun," ulas Edi Dharma.(Charlie)
N3, Padang ~ Pasar Tanah Kongsi yang keberadaannya ditengah kampung "Pecinan" akan ditata Pemerintah Kota Padang menjadi semakin lebih baik. Karena itu Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mendatangi langsung pasar tersebut, Selasa (1/11) siang.
Walikota masuk pasar dan melihat langsung kondisi bangunan yang ada. Walikota juga melihat kondisi drainase di seputaran pasar tersebut. Sebab selama ini banyak pedagang yang mengeluh, bila hujan sedikit, pasar kebanjiran.
Walikota mendapati drainase yang cukup sempit. Di atas drainase tersebut berdiri bangunan. “Drainase ko ketek Pak Wali, kalau hujan kami banjir. Apolagi di ateh banda tu tagak pulo bangunan,” keluh seorang pedagang kepada walikota.
Walikota sempat kaget melihat bangunan sebuah organisasi perkumpulan warga sekitar yang berdiri di atas bandar tersebut. “Siapa yang mengizinkan bangunan itu berdiri di atas drainase?” tanya walikota kepada pedagang. Pedagang pun menjawab bahwa bangunan itu telah cukup lama berdiri di atas bandar.
Usai itu, walikota juga sempat berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang. Walikota juga mendapati kios pedagang yang menjual daging babi. “Nanti tolong kiosnya diberi plang merek, supaya warga muslim dan non muslim tahu,” kata Mahyeldi kepada pedagang daging babi di pasar itu.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan Pasar Tanah Kongsi merupakan daerah yang bagus dalam pergerakan ekonominya. Namun bangunan pasar tersebut sudah cukup tua karena dimakan usia. Bahkan warga acap mengeluhkan drainase yang tidak lancar sehingga pedagang kerap terendam banjir.
“Ini akan kita benahi. Drainase merupakan milik dan dikelola oleh Pemerintah Kota Padang. Bangunan yang berada di atas drainase akan dibongkar,” tutur Mahyeldi.
Walikota mengakui bahwa drainase di Pasar Tanah Kongsi cukup sempit dan kecil. Menurut walikota, seharusnya drainase di pasar tersebut besar dan luas. “Sebab drainase semakin ke arah Muaro tentu harus semakin lebar,” kata Mahyeldi.
Walikota juga berencana akan menata Pasar Tanah Kongsi agar lebih baik. Rencananya Pasar Tanah Kongsi akan ditata menjadi pasar higienis dan akan mengatasi masalah sekitar. “Dalam rencana peningkatan pasar ini nantinya pedagang yang ada di sini akan tetap mendapat tempat. Untuk membangun pasar ini tentu sebelumnya juga harus ada komitmen bersama,” pungkas walikota.
Dalam kunjungan ke Pasar Tanah Kongsi itu nampak hadir sejumlah Kepala SKPD di lingkup Pemko Padang. Tampak diantaranya Kepala Dishbkominfo Dedi Henidal, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Fatriarman Noer, Kepala TRTB Afrizal BR, Kepala Bagian Humas dan Protokol Mursalim, serta sejumlah unsur Muspika.(Charlie)
N3, Jakarta ~ Dalam rangka pengendalian dan pengamanan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Oktober 2016 telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Pengendalian Transfer ke Daerah dan Dana Desa Dalam Rangka Pengamanan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016.
Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Gubernur/Bupati/Walikota untuk:
Pertama, mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing terkait pengendalian Transfer ke Daerah dan Dana Desa melalui penundaan penyaluran sebagian Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 dengan mendasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Kedua, melakukan koordinasi pelaksanaan pengendalian Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 dalam rangka pengamanan pelaksanaan APBN-P Tahun Anggaran 2016.
Khusus kepada Menteri Keuangan, Presiden menginstruksikan melakukan: a. pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penundaan penyaluran sebagian Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016; b. penyaluran kembali sebagian atau seluruh Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 yang ditunda sebelum berakhirnya Tahun Anggaran 2016 dalam hal realisasi penerimaan negara mencukupi; c. penganggaran dan penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2017 terhadap Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang ditunda pada Tahun Anggaran 2016 sebagian atau seluruh dalam hal penyaluran kembali sebagian atau seluruh Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 tidak dapat dilakukan pada Tahun Anggaran 2016; dan d. penyusunan pedoman Pemanfaatan Sementara Kas yang Berasal dari Sisa Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang sudah Ditentukan Penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah.
Adapun Instruksi Khusus Presiden kepada Menteri Dalam Negeri adalah melakukan: a. Penyusunan pedoman bagi Pemerintah Daerah, yang memuat: 1. Pelaksanaan penyesuaian pendapatan dan belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016; dan 2. Pelaksanaan penghematan belanja APBD dengan tetap menjaga terselenggaranya program/kegiatan prioritas, terutama untuk menjamin kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat.
Selain itu, Presiden juga menginstruksikan Mendagri untuk melakukan: b. Pemantauan, evaluasi, dan fasilitasi terhadap pelaksanaan administrasi keuangan daerah, sebagai akibat dari adanya kebijakan penundaan penyaluran sebagian Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016.
Adapun kepada Gubernur/Bupati/Walikota, Presiden menginstruksikan melakukan:
Penyesuaian terhadap pendapatan APBD maupun terhadap belanja APBD dalam Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati, atau Peraturan Walikota) tentang Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2016 dengan memberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk selanjutnya ditampung dalam Peraturan Daerah tentang Perubahan atas APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Dalam hal Pemerintah Daerah telah melakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2016, Pemerintah Daerah melakukan penyesuaian pendapatan APBD maupun terhadap belanja APBD dalam Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati, atau Peraturan Walikota) tentang Perubahan Penjabaran atas Perubahan APBD (APBD-P) Tahun Anggaran 2016 dengan memberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk selanjutnya dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Penghematan belanja APBD yang kurang prioritas, dengan tetap menjaga terselenggaranya program/kegiatan prioritas, terutama untuk menjamin kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat.
“Penghematan sebagaimana dimaksud dilakukan utamanya terhadap belanja operasional, berupa belanja perjalanan dinas, paket rapat, langganan daya dan jasa, honorarium tim/kegiatan, biaya rapat, iklan, operasional perkantoran lainnya, pemeliharaan gedung, peralatan kantor, serta pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan, sisa dana lelang dan/atau swakelola, anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan atau yang tidak akan dilaksanakan hingga akhir tahun anggaran,” bunyi diktum KEENAM Inpres tersebut.
Ditegaskan dalam Inpres ini, bahwa penghematan sebagaimana dimaksud tidak dilakukan terhadap: a. Gaji pokok dan tunjangan yang melekat; b. Anggaran yang digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersumber dari pinjaman daerah dan hibah daerah yang diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, seperti hibah daerah dalam rangka pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak tahun anggaran 2017; c. Anggaran yang digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersumber dari penerimaan Badan Layanan Umum Daerah; d. Belanja yang digunakan untuk mendanai Dana Bantuan Operasional Sekolah; e. Belanja yang digunakan untuk mendanai Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah; f. Belanja yang digunakan untuk mendanai Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah; dan Belanja bagi hasil Provinsi kepada Kabupaten/Kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab,” bunyi akhir Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2016 yang ditujukan kepada Menkeu, Mendagri, dan Gubernur/Bupati/Walikota itu. (sumber : http://setkab.go.id/Pusdatin/ES)
N3, Jakarta ~ PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Bahan Bakar Minyak Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex dan Pertalite Rp200 per liter seiring dengan tren harga minyak mentah dunia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan penurunan ini sejalan dengan terus menurunnya harga minyak mentah dunia yang berpengaruh pada harga indeks pasar produk-produk BBM tersebut. Harga bahan bakar tersebut turun sebesar Rp200 per liter dari harga yang berlaku pada periode 1 Maret 2016 lalu.
Dia mencontohkan, harga Pertamax di Jakarta yang semula Rp7.950 per liter turun menjadi Rp7.750 per liter dan Pertamax Plus turun dari Rp8.850 per liter menjadi Rp8.650 per liter di Jakarta. Penurunan harga juga terjadi pada produk diesel berkualitas tinggi, Pertamina Dex.
Di Jakarta, Pertamina Dex mulai 15 Maret akan dijual dengan harga Rp8.600 per liter dari semula Rp8.800 per liter. Adapun, Pertamax Racing tidak mengalami perubahan.
“Penurunan ini ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan harga minyak mentah dan produk dunia. Besaran penurunan harga sebesar Rp200 per liter berlaku sama untuk seluruh daerah dan untuk produk Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex yang berlaku terhitung mulai 15 Maret pukul 00.00,” kata Wianda.
Untuk bahan bakar umum jenis lainnya, Pertalite juga turun Rp200 per liter, dimana di Jakarta Pertalite dijual dari harga 7.500 rupiah per liter turun 200 rupiah menjadi 7.300 rupiah per liter. Solar/Biosolar non subsidi mengalami penurunan lebih dalam yaitu Rp400 per liter di seluruh daerah. rel/hms
N3, Jakarta ~ Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam gelar Safety Stand Down di Kantor Pusat PT Pertamina EP. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Direktur Produksi dan Operasi PEP Pribadi Mahagunabangsa, Direktur Eksplorasi & Penemuan Baru PEP Nanang A. Manaf, Direktur Pengembangan Herutama, serta Direktur Keuangan PEP Lukitaningsih. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali perihal pentingnya pemahaman dan implementasi aspek HSSE di industri hulu migas yang sangat erat dengan faktor risiko.
“Melalui safety stand down ini, saya mewakili jajaran direksi Pertamina mengajak dan mengimbau seluruh pekerja dan mitra Pertamina terutama yang bergerak di sektor hulu, agar semakin memperhatikan faktor HSSE. Terapkan HSSE Golden Rules, yaitu Patuh, Peduli, Intervensi. Hal tersebut berlaku untuk semua pihak yang terkait dengan industri ini,” jelas Syamsu Alam.
Lebih lanjut, Syamsu Alam menyampaikan, kewajiban bagi seluruh pihak agar saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam beraktifitas karena risiko itu ada dimana-mana. “Di awal tahun 2016, kami membuat komitmen tentang Zero Tolerance untuk HSSE. Dalam artian, kami berkomitmen untuk tunduk dan patuh terhadap pengelolaan faktor HSSE dalam setiap operasi yang kami jalankan. Maka apabila terjadi hal terkait safety tentu akan kami pertimbangkan kebijakan terkait rewards and concequences,” tegas Syamsu Alam.
Sebelumnya, Tim Penanggulangan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Field Jatibarang berhasil memadamkan kebakaran yang terjadi di sumur RDG-47 saat tengah ada aktivitas reparasi sumur dengan Rig Pumpindo PEP 08.
Rig tersebut tengah melakukan aktifitas reparasi sumur RDG-47. Pada saat operasi dinihari tiba-tiba muncul api dari arah tangki kemudian menyebar ke arah rig di area sumur yang mengakibatkan rig terbakar di antara cellar meja bor tangki.
Sebelum melakukan safety stand down, Syamsu Alam menyempatkan diri menjenguk korban yang sedang menjalani perawatan di Instalasi Luka Bakar Rumah Sakit Pertamina Pusat. Hingga berita ini dirilis, korban meninggal dunia 2 orang. Sedangkan 5 korban luka tengah mendapatkan perawatan dari RSPP.
“Sekali lagi, kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk memberikan pengobatan semaksimal mungkin. Bagi keluarga yang ditinggalkan kami turut berduka cita dan kami berkomitmen untuk tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari,” tegas Syamsu Alam.
Ia pun meminta kepada seluruh Anak Perusahaan Pertamina Hulu, khususnya Pertamina EP, untuk lebih memperhatikan dengan tegas jika terkait dengan hal-hal yang terkait safety. “Kita sudah mempunyai SOP, kita sudah punya TKO, dan kita sudah berkomitmen. Itu semua tidak cukup apabila tidak kita implementasikan di lapangan,” lanjutnya.•
N3, Jakarta ~ PT Pertamina (Persero) dengan bangga menyatakan dukungannya kepada Rio Haryanto, pembalap prestatif asal Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam ajang balap mobil level tertinggi di dunia Formula 1 dimusim kali ini.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, setelah melalui proses yang panjang, Rio Haryanto akhirnya secara resmi dinyatakan akan berpartisi dalam ajang balap mobil bergengsi tersebut, dengan bergabung bersama Manor Racing. Kepastian untuk Rio tersebut telah diumumkan oleh pihak Manor Racing di kantornya hari ini di Inggris.
“Ini merupakan sebuah sejarah yang luar biasa, tidak hanya bagi Rio Haryanto tetapi juga bagi Indonesia. Kami bangga atas prestasinya yang dapat menjadi pembalap Indonesia pertama dan juga satu – satunya pembalap dari Asia yang memiliki kesempatan untuk ikut dalam balap mobil paling bergengsi di dunia. Suatu kehormatan bagi Pertamina untuk mendukung Rio Haryanto di ajang tersebut”, ujar Wianda di kantor pusat Pertamina, Jakarta.
Rio Haryanto memulai karirnya dengan mengikuti carting competition baik taraf nasional dan Internasional diusia 6 tahun. Sembilan tahun kemudian, Rio Haryanto berpartisipasi di balap mobil Formula Asia 2.0 Series dan berhasil merebut posisi ketiga di klasemen akhir, dengan raih posisi pertama di dua balapan.
Atas peningkatan performanya, Rio Haryanto berhasil meraih kemenangan di ajang balap mobil Formula BMW Pacific di tahun 2009. Selain itu, Rio Haryanto yang dikenal sebagai “The Wet Weather Specialist” juga telah mendapatkan super license dari Virgin F1 dengan berpartisipasi di balapan test drive Formula 1 di Abu Dhabi pada tahun 2010. Dalam karirnya, Rio telah berhasil meraih banyak penghargaan dan kejuaraan, termasuk menempati posisi kelima di GP3 Series saat debutnya di tahun 2010 dan posisi empat di GP2 Series tahun lalu.
Dengan pengalamannya di GP2 Series dan test drive Formula 1, akhirnya Rio akan memulai debutnya di ajang balap mobil tergensi di dunia, Formula 1. “Dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia tentu sangat penting bagi Rio Haryanto”, tambah Wianda.
Pertamina telah menjadi sponsor utama Rio Haryanto sejak tahun 2010. Selain itu, Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia juga mendukung atlit bertalenta lainnya untuk mengharumkan nama Indonesia di perlombangan dan pertandingan olahraga bertaraf internasional lainnya. Hmns
Nusantara ~ Pelemahan nilai tukar rupiah yang menyentuh level Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS) harus diwaspadai pemerintah Joko Widodo (Jokowi). Namun depresiasi kurs ini diperkirakan hanya bersifat temporer dan perlu diperkuat sampai balik ke level kisaran 12.500 per dolar AS hingga 13.000 per dolar AS.
Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Tony Prasetiantono menilai, pemerintah perlu mewaspadai potensi krisis yang selalu menghantui perekonomian negara ini, meski saat ini Indonesia belum masuk dalam kondisi tersebut.
"Apalagi dengan kurs 14.000 per dolar AS yang membuat orang takut. Apapun alasannya, itu tidak benar," ucap dia saat berbincang di Jakarta, seperti ditulis Rabu (3/9/2015).
Menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM itu, level kurs yang mencapai 14.000 per dolar AS bukan titik keseimbangan rupiah. Tony berpendapat, kondisi ini hanya bersifat sementara dan harus diupayakan menguat ke level ideal.
"Ini bukan keseimbangan dan tidak akan permanen. Artinya, rupiah seharusnya bisa kembali ke level yang lebih masuk akal yaitu Rp 13.000 atau mudah-mudahan bisa Rp 12.500 per dolar AS," terang Tony.
Keadaan yang terjadi saat ini, kata dia, hanya faktor kepanikan yang berlebihan. Celakanya lagi, sambungnya, setiap orang yang merasakan kecemasan, kerap memilih dolar AS sebagai investasi.
"Kalau dulu kan cemas masih bisa pegang mata uang Euro atau Yen. Tapi sekarang Yen tidak bisa dipegang karena ekonomi Jepang sedang stagnan, sementara Euro, masih ada kemungkinan negara-negara zona Eropa akan bubar jika ekonomi Yunani semakin jebol dan disusul negara lain, seperti Portugal, Spanyol serta negara Eropa Selatan," jelas dia.
Tony meyakini bahwa kurs rupiah akan kembali menguat karena setiap pelemahan pasti ada batasnya. Begitupun dengan penguatan dolar AS lantaran Negaranya ikut terkena dampak dari fenomena super dolar ini.
"Jangan mikir setelah rupiah 14.000, lalu 15.000, sampai 17.000 per dolar AS. Tetap ada batasnya. AS juga tidak akan suka dolarnya terlalu menguat, capek mereka, turis tidak ada yang datang, ekspor terganggu, impor barang China makin membludak," tegas dia. **
N3, Jakarta ~ Malaysiakini sedang dilanda gejolak politik internal dengan aksi demonstrasi menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur terkait skandal keuangan yang menimpanya.
Hal itu diperparah dengan pengaruh ekonomi global yang mengakibatkan pelemahan cukup tinggi di mata uang Ringgit Malaysia. Pelemahan mata uang itu mengakibatkan daya beli masyarakat menurun drastis.
Dari berbagai hal yang terjadi di negara tetangga tersebut, ada satu hal yang patut untuk diwaspadai Indonesia, jika kondisi Malaysia semakin hari semakin memburuk. Apa itu?
"Ada kekhawatiran kita kalau Malaysia ada apa-apa, walau pun belum sampai sekarang, mereka punya surat utang di Indonesia besar. Kalau itu keluar maka perlu diwaspadai," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia, Anton Gunawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Anton menambahkan, kepemilikan Surat Utang Negara (SUN) Indonesia yang banyak dimiliki oleh Malaysia tersebut menjadikan pemerintah harus mulai menyiapkan strategi demi mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi akibat kondisi di Malaysia.
Jika Malaysia terus memburuk, Anton mengkhawatirkan, Negeri Jiran tersebut akan menarik dana-dananya dari kepemilikan surat utang atau obligasi di Indonesia untuk membiayai berbagai hal di negaranya.
"Kalau mereka ada masalah, bisa saja keluar mereka, sebelum itu keluar, kita mesti pendekatan dulu, jelaskan situasinya, kalau mereka bener-bener butuh, di swapkan atau diapakan, supaya tidak begitu kencang kena ke Indonesianya," ujar pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selain itu, Anton juga menyarankan kepada pemerintahan Presiden Jokowi untuk mampu meyakinkan para investor dengan baik seberapa besar peluang perbaikan ekonomi Indonesia ke depan. Ini dikarenakan sampai saat ini percepatan pembangunan di Indonesia sangat tergantung pada aliran dana asing. **
N3, Jakarta ~ Pelemahan nilai tukar rupiah membuat sebagian besar industri di tanah air ketar-ketir. Pasalnya, menengok krisis di 1998 lalu, pelemahan rupiah menyebabkan krisis moneter yang kemudian berimbas kepada ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan akibat pelemahan rupiah, ratusan ribu buruh telah terkena PHK dan berpotensi terkena PHK.
"Data dari Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) ada 50 ribuan buruh sudah ter-PHK. Kalau dengan potensi menjadi 100 ribu buruh. Tapi yang potensi ini sekarang sudah hampir pasti kena PHK," ujarnya.
Dia menjelaskan, para buruh yang berpotensi terkena PHK tersebut saat ini tengah dalam proses perundingan antara serikat pekerja (SP) dengan perusahaan soal pembayaran pesangon. "Mereka sudah siap-siap di-PHK. Sekarang dalam proses negosiasi serikat pekerja soal pesangonnya," lanjut dia.
Menurut Said, industri yang telah memberhentikan pekerjanya sebagian besar merupakan industri padat karya seperti garmen, sepatu, tekstil, makanan dan minuman. "Itu ada di Semarang, Demak, Tangerang, Jawa Timur seperti Mojokerto dan Pasuruan. Bahkan ada 13 perusahaan padat karya sudah tutup ketika dolar AS menembus Rp 13 ribu," katanya.
Sedangkan industri yang berpotensi mem-PHK pekerjanya yaitu industri di sektor otomotif dan elektronik.
Direktur Sustainable Development Indonesia, Drajad Wibowo menambahkan, ketersediaan lapangan kerja dan kemampuan industri untuk mempertahankan tenaga kerjanya berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah. "Berdasarkan pertumbuhan 2014, elasitas penyerapan lapangan kerja sekitar 538 ribu per 1 persen pertumbuhan," ujarnya.
Namun dengan kondisi seperti saat ini di mana pertumbuhan ekonomi perlambatan yang disertai dengan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, maka potensi penyerapan tenaga kerja tersebut berubah menjadi potensi PHK.
"Kalau kondisi seperti ini, di 2015 akan ada tambahan paling tidak 500 ribu penganggur baru, ini besar sekali," lanjut dia.
Menurut Drajad, hal ini bisa dilihat dari beberapa perusahaan menengah ke atas yang mulai mengalami kesulitan bahkan hingga menjual aset demi membayar hutang dalam bentuk valuta asing (valas). "Perusahaan mulai kelimpungan, banyak yang menjual aset, merumahkan karyawan," katanya.
Dia mencontohkan, saat ini perusahaan tambang di Kalimantan mulai melakukan pengurangan jumlah pekerjanya. Hal serupa juga terjadi di Jawa Tengah di mana ada pabrik yang mulai merumahkan karyawannya.
"Di Kalimantan ada ribuan pekerja tambang yang kehilangan pekerjaan. Kemudian di Jawa Tengah kemarin ada 500 pekerja di satu pabrik yang dirumahkan. Artinya ini persoalan sudah serius sehingga ini yang harus diatasi," jelas dia.
Gelombang PHK ini, lanjut Drajad akan terus berlanjut ke berbagai sektor dan semakin besar jika pemerintah tidak segera memperbaiki kondisi ekonomi di dalam negeri.**
N3, Jakarta ~ The People's Bank of China (PBOC) mendevaluasi mata uang yuan selama tiga hari berturut-turut pada 11-13 Agustus 2015 masing-masing kurang lebih sebesar 2 persen. Langkah devaluasi ini sengaja dilakukan oleh PBOC.
Langkah yang dilakukan oleh PBOC tersebut bertujuan untuk mendorong ekspor di pasar global. Dengan nilai mata uang yang rendah, produk-produk dari China akan lebih murah dan bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
China memang sedang berjuang mendorong ekspor untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu tersebut memang sedang tertekan.
Di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi China selalu berada di atas level 10 persen. Namun di tahun ini, pertumbuhan ekonomi China berada di bawah 10 persen. Bahkan di kuartal terakhir tercatat ekonomi China ada di level 7 persen.
"Seperti yang kita tahu, ini adalah langkah-langkah akhir dari negara tersebut untuk mengantisipasi melambatnya perekonomian," kata Khoon Goh, Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. "Salah satu tujuan dari devaluasi adalah memperbaiki dan memungkinkan meraih lebih banyak basis pasar untuk rezim mata uang baru," tambah Goh.
Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto menjelaskan, pelemahan yuan tersebut sangat berpengaruh ke negara-negara di sekitarnya. Pasalnya, devaluasi yuan tersebut akan membuat persepsi pasar kepada mata uang di negara sekitarnya turun sehingga mereka mendiskon mata uang negara-negara Asia Pasifik.
Beberapa mata uang yang ikut turun dengan devaluasi mata uang China ini antara lain Korea Selatan, Australia dan Singapura yang mengalami penurunan lebih dari 1 persen. Indonesia pun ikut terdampak.
Setelah devaluasi yuan, rupiah melemah hingga menyentuh level 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Level terendah yang pernah dicetak oleh rupiah dalam 17 tahun terakhir atau sejak 1998, di mana saat itu Indonesia sedang mengalami krisis moneter.
Sebenarnya, sebelum PBOC mendevaluasi mata uangnya, secara pelan, mata uang rupiah sudah tertekan. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah melemah 12 persen. Di awal tahun, rupiah masih berada di angka 12.545 per dolar AS. Sedangkan di akhir Agustus 2015, rupiah sudah menyentuh level 14.035 persen. Bahkan pada 26 AGustus 2015, rupiah sempat menyentuh level 14.133 per dolar AS.
Nah, jika sejak awal tahun, sentimen yang mendorong rupiah melemah sebenarnya tidak hanya devaluasi yuan saja namun karena adanya sentimen rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).
Proses pemulihan ekonomi AS setelah krisis subprime mortgage telah terjadi. Terefleksi dari beberapa infikator makro ekonomi yang mulai membaik seperti angka pengangguran telah berada di level 5,2 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga sudah mendekati 2 persen.
Dengan beberapa indikator ekonomi yang membaik tersebut, The Fed berencana untuk mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga yang saat ini masih berada di level mendekati nol persen.
Rencana kenaikan suku bunga ini tidak diantisipasi dengan baik oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Alhasil, dana-dana yang tadinya lagi dari Amerika dan berlabuh di negara berkembang mulai kembali lagi ke AS. Hal ini membuat permintaan akan dolar AS menguat dan rupiah melemah.
Pelarian dana-dana ini diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. "Dari dulu kita sudah rentan kalau soal kurs rupiah, karena terlalu besar dana asing di dalam ekonomi kita," ujar dia.
Menurut Darmin, hal ini bisa terlihat dari kepemilikan asing pada Surat Utang Negara (SUN) Indonesia sebanyak 38 persen atau sama dengan negara tetangga, Malaysia. Namun lebih besar bila dibandingkan Thailand yang hanya mencatatkan 13-14 persen porsi kepemilikan asing pada surat utangnya.
"Begitu pula dengan saham di Indonesia, porsi asing lebih banyak lagi sampai 60 persen. Jadi kalau sebanyak itu asing, batuk sedikit atau asing keluar, kita goyah," terang Darmin.
Pengamat valuta asing (valas), Farial Anwar menambahkan, pelemahan rupiah tidak hanya semata-mata karena faktor eksternal. Faktor dalam negeri juga menjadi pendorong pelemahan rupiah.
Harapan pasar dengan membaiknya perekonomian Indonesia belum juga menjadi kenyataan. Upaya reshuffle kabinet, diakuinya belum mampu memberikan dampak positif mengangkat ekonomi nasional.
"Yang ada justru konflik antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Menteri BUMN dan Wakil Presiden yang diangkat di media massa. Artinya semakin memberi kesan pemerintahan ini tidak mungkin bisa bekerjasama dengan baik. Malah menimbulkan masalah baru," ucap Farial.**
N3, Jakarta ~ Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono perintahkan para kadernya untuk membantu negara, rakyat dan pemerintah agar terjadi stabilitas dan pemulihan ekonomi.
"Kita harus membantu negara dan pemerintah melalui jajaran pengurus pusat Partai Demokrat, Fraksi Demokrat di DPR RI, dan kader yang menjadi pejabat eksekutif di daerah," kata Susilo Bambang Yudhoyono di Cipanas, Jumat.
Hal itu dikatakan Yudhoyono dalam acara Rapat Pleno Pengurus Pusat DPP PD dan Pendidikan Politik menghadapi Pilkada serentak 2015, di Cipanas.
Dia menjelaskan jajaran pengurus pusat Partai Demokrat harus terus memantau kondisi terkini dan memberikan saran serta kritik konstruktif kepada pemerintah apabila diperlukan. Langkah itu menurut dia dilakukan untuk membantu negara dan pemerintah untuk pemulihan nasional.
"Namun kalau kami kritik secara konstruktif, jangan dipidana," ujarnya.
Yudhoyono juga meminta Fraksi Demokrat di DPR RI untuk memastikan APBN Perubahan 2015 dan APBN 2016 agar tepat dan berorientasi kepada pemulihan ekonomi nasional.
Menurut dia, apabila kebijakan dalam APBN-P 2015 dan APBN 2016 tidak tepat, maka F-Demokrat harus berani tidak setuju karena rakyat pasti mendukung langkah partainya.
"Namun kalau programnya sudah baik maka harus didukung. Pastikan perlindungan rakyat harus menjadi prioritas," ujarnya.
Presiden Kelima RI tersebut meminta anggota F-Demokrat ketika rapat dengan menteri terkait program dan kebijakan, harus memastikan agar semuanya sesuai kepentingan rakyat.
Langkah itu menurut dia, bukan pencitraan namun kondisi nyata bahwa rakyat butuh bantuan negara dan harus dipastikan agar masyarakat tidak ditinggalkan negara.
"Sarankan secara baik program-program pro rakyat seperti yang pernah dijalankan yaitu Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa untuk rakyat miskin, dan Kredit Usaha Rakyat," katanya.
Sementara itu menurut SBY, pejabat eksekutif Demokrat di daerah memiliki tugas yang sama untuk pemulihan kondisi nasional, namun mereka langsung berhadapan dengan rakyat.
Dia mengingatkan prioritas tugas yang dijalankan pejabat eksekutif tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, pencegahan kenaikkan angka kemiskinan, dan bantuan kepada rakyat miskin.
"Semua harus dilakukan paralel dan ini bukti nyata bahwa Demokrat memberikan solusi," katanya.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) akan mengadakan Rapat Pleno Pengurus Pusat DPP PD dan Pendidikan Politik menghadapi Pilkada serentak 2015.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Jumat-Minggu (28-30 Agustus) di Hotel Grand Yasmin, Cipanas, Jawa Barat.
N3, Jakarta ~ Sejak dibuka pada awal pekan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan di pasar spot Senin 24 Agutus 2015, terpuruk. Rupiah bahkan menembus level Rp 14.000. Kondisi ini memicu tanggapan dari mantan presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhyono atau SBY.
Dalam cuitannya, SBY mengkritisi kondisi ekonomi yang dihadapi Asia termasuk Indonesia. Dia mengingatkan negara-negara Asia harus menyadari bahwa perkembangan ekonomi di kawasan sudah lampu kuning.
"Cegah jangan sampai merah," kicau SBY, @SBYudhoyono, Senin 24 Agustus 2015 malam.
SBY menilai kondisi ekonomi saat ini telah melebihi batas kewajaran. Sedangkan kondisi makro dan mikro ekonomi, sektor keuangan serta sektor riil telah terpukul.
"Ekonomi Asia sedang susah, cegah isu lain yang serius. Saya berharap siaga perang dan ketegangan antara Korut dan Korsel segera berakhir," pesan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kata sambutan di kediaman pribadinya Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/8/2015). Di Puri Cikeas, SBY mengundang para pemimpin media dalam acara silaturahmi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sementara di Indonesia, dia menilai perlambatan ekonomi sudah mulai terdampak. Hal ini perlu dicegah agar rakyat tidak makin cemas, sehingga pemerintah tidak kehilangan kepercayaan.
"Menurut saya, manajemen krisis harus diberlakukan. Jangan underestimate dan jangan terlambat. Apalagi pasar dan pelaku ekonomi mulai cemas," pinta SBY.
3 Hari berselang, SBY mengundang pemimpin redaksi dari sejumlah media di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat. Pertemuan yang berlangsung hangat itu diisi dengan diskusi terkait situasi ekonomi.
"Dari yang didiskusikan tadi, tanpa menggurui ada sejumlah sasaran yang perlu ditetapkan oleh pemerintah didukung dunia usaha, daerah, dan kita semua," ucap SBY di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Kamis 27 Agustus 2015.
Ada 6 resep dari SBY yang bisa diracik dalam mengatasi nilai tukar rupiah yang terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat. Resep itu disajikan sebagai tanda sayang SBY kepada pemerintahan Jokowi-JK.
"Kritik ini sayang pada pemerintah, jangan dipidanakan. Untuk kita semua," ucap SBY.
Resep SBY
SBY menjelaskan 6 resep yang bisa diracik Jokowi-JK menghadapi situasi saat ini. Tiga di antaranya ialah pemerintah diminta menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Jangan sampai pertumbuhan yang semula menyentuh 6%, turun terus hingga di bawah angka 4%. Karena bila terjadi, pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.
Resep kedua, lanjut SBY, pemerintah harus menjaga sisi demand. Pemerintah perlu memastikan rakyat masih mampu membeli kebutuhan hidup hariannya.
"Tidak salah keluarkan APBN untuk rakyat penuhi kebutuhan sehari-hari," imbuh dia.
Resep ketiga, pemerintah wajib memberikan insentif fiskal pada para pengusaha di tengah iklim investasi yang kurang baik.
SBY menegaskan dirinya paham gejolak yang terjadi saat ini ditimbulkan oleh pengaruh global. Karena itu, ia sama sekali tidak menyalahkan Presiden Jokowi.
Wapres Jusuf Kalla, Mantan Presiden ke-6 SBY, Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Bahkan ia optimistis, Indonesia akan mampu keluar dari kesulitan ini. Sebab jajaran Kabinet Kerja Jokowi-JK dinilai telah diisi orang-orang ahli dalam bidangnya.
"Ada JK, ada Rizal Ramli, Darmin Nasution, ada Bu Rini, ada Pak Agus Martowardojo, Pak Bambang, ada Presiden sendiri, ada Bu Megawati mantan presiden di situ. Saya lihat kemampuan tinggi atasi gejolak," tutur SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku sudah mendengar kabar pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan untuk mengatasi gejolak. Dia mengapresiasi hal itu. Pemerintah maju terus dengan solusi yang dikeluarkan nanti. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena terpengaruh pro dan kontra.
"Saya optimistis keluar dari gejolak kalau ada solusi. Syaratnya tetapkan solusi, jangan khawatir pro kontra, debat, dan kritik. Move on dengan dijalankan solusi maka cepat atau lambat itu ada. Mungkin hasil kecil, tapi 1-2 tahun ekonomi pulih dan kembali ke era pertumbuhan di atas 6%, juga semua indikator tunjukkan hal positif," papar SBY.
Menurut dia, langkah utama yang perlu dilakukan Jokowi saat ini adalah tidak menutupi masalah dan menjelaskannya kepada publik.
"Bukan dosa atau kejahatan terjadi di Indonesia. Yang penting pemerintah akui ini ada masalah, cari solusi, tetapkan kebijakan dan dijalankan sepenuh hati," kata SBY.
Tidak Underestimate
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai hal yang disampaikan SBY benar adanya. Lemahnya ekonomi saat ini terjadi karena faktor dunia.
"Kita paham, benar Pak SBY. Kita tak underestimate (pelemahan Rupiah), tapi langkah-langkah ini langkah sedunia. Jadi memang kita melemah ke dolar AS tapi tidak ke mata uang yang lain," jelas pria yang akrab disapa JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2015.
JK mengatakan daya beli Indonesia sama dengan Tiongkok. Bila dibandingkan dengan negara tetangga, daya beli dalam negeri lebih kuat dibandingkan Malaysia.
"Memang kita lemah kepada dolar AS, karena dolar kuat tapi yang lainnya tidak. Dolar AS bukan satu-satunya pegangan dan ukuran. Yen juga ukuran. Yen dengan kita tak berubah tetap 1 yen masih Rp 120," tutur dia.
Wapres Jusuf Kalla menerima kunjungan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (Liputan6.com/ Silvanus Alvin)
Situasi saat ini juga jauh dari krisis yang terjadi pada 1998 lalu. Salah satu pembeda adalah daya beli masyarakat. JK mencontohkan bila 10 tahun lalu 1 dolar AS, dengan kurs sekitar Rp 9.000 cukup untuk makan di restoran Padang.
"Tapi diukur nominal tahunannya jangan samakan rupiah 10 tahun lalu dengan sekarang. Kalau dulu 15 tahun lalu Rp 16 ribu, sekarang Rp 14 ribu mendekati, ya memang, tapi itu 15 tahun lalu beda nilainya," tegas JK.
Pemerintah juga tidak akan membentuk Crisis Center untuk mengatasi masalah ini. Koordinasi dengan menteri terkait dinilainya sudah cukup.
"Sebenarnya di pemerintahan juga itu otomatis saja terbentuk. Artinya urusan presiden, saya, menko-menko bekerja itu juga sistemnya sudah dilaksanakan. Tidak (perlu Crisis Center)," tandas JK.
Jauh sebelum SBY memberi saran tersebut, Presiden Jokowi dinilai telah melaksanakannya. Baik secara langsung maupun melalui menteri-menterinya, ia telah menyampaikan kondisi perekonomian saat ini kepada rakyat maupun dunia usaha.
"Itu sudah dilakukan dan sedang dijalankan sebenarnya (oleh Jokowi)," ujar Wakil KetuaFraksi Nasdem Johnny G Plate saat dihubungi, Jumat 28 Agustus 2015.
Hal-hal yang telah dilakukan Jokowi, ucap Johnny, antara lain menjaga ketahanan pangan dan harga di lapangan. Namun, tidak bisa dipungkiri ada oknum yang bermain serta memanfaatkan situasi ini. **