Gubernur Beserta Kepala Perpustakaan Nasional Resmikan Gedung Pustaka dan Kearsipan


Gubernur dalam sambutannya menyampaikan sekilas sejarah tentang perkembangan Perpustakaan disumbar dimulai sejak zaman kemerdekaan sampai dengan sekarang. Pada tahun 1956, ketika Bukittinggi menjadi Ibu Kota Negara terdapat perpustakaan negara yang dibangun diatas ngarai sianok. Setelah Ibu Kota Provinsi dipindahkan ke Padang juga terdapat ke Pustaka yang berada Pantai Padang. Kemudian dipindahkan lagi ke Jln. Bagindo Aziz Chan. Kemudian pada tahun 1999 diserahkan kepada Pemprov menjadi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar. Kemudian dengan bencana gempa yang melanda sumbar, gedung perpustakaan di pindahkan ke daerah tabing dengan status Perpustakaan darurat dan selanjutnya ke daerah GOR Agus Salim, dan terakhir di Jalan Diponegoro No. 4.
"Bila dibandingkan dengan gedung Perpustakaan di daerah/ Provinsi yang lain, Gedung ini memang masih kalah dengan hanya 3 lantai saja. Namun kita yakin bahwa semanagat kita tidak akan kalah dibandingkan dengan daerah-daerah lain tersebut", ucap IP.
Terkait dengan perpustakaan, keilmuan dan pengetahuan yang berkembang di Sumbar cukup luar biasa,

"Dari keseluruhan tokoh nasional tersebut hampir sebagain besar menggunakan kemampuan intelektual nya sebagai politisi, diplomat, sastrwan dan budayawan yang semuanya dekat dengan buku-buku dan tentunya dengan perpustakaan yang ada", kata Gubernur.
Kemudian IP juga menambahkan, dengan banyaknya tokoh-tokoh nasional yang berasal dari sumbar dan menjadi besar karena dekat dengan buku-buku dan perpustakaan tersebut, maka dijadikan motivasi bagi masyarakat sumbar untuk membangunkan sikap, perilaku dan karakter kita untuk selalu membaca buku kembali.
Dengan Pembangunan gedung perpustakaan merupakan bagian dalam upaya mencerdaskan bangsa dan

"Datangilah perpustakaan, kemudian baca dan bacalah buku-buku yang ada sebagai media pencerdasan kita", himbau IP kepada para pelajar, Anak-anak muda dan remaja.
Kemudian Kepala Perpustakaan Nasional mengatakan bahwa dengan perpustakaan kita harus bisa dan mampu berkontribusi melakukan upaya untuk membangun masyarakat yang cerdas, kreatif dan innovatif, berbudaya gemar membaca serta gemar berkunjung dan memanfaatkan pustaka sebagai pusat kegiatan belajar sepanjang hayat.
"Selain gedung perpustakaan, sebagai pemenuhan kebutuhan bacaan masyarakat, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan berupa 600 unit mobil keliling di Provinsi dan kabupaten/ Kota, Penguatan koleksi dan sarana perpustakaan umum Perpustakaan desa/ kelurahan yang telah hadir di 30.000 desa/ kelurahan serta penguatan dan pengembangan digital dalam rangka mempermudah masyarakat karena dapat diakses secara online", tutur Sri Sukarsih.
Kemudian Sri Sulastri menyampaikan harapan nya kepada masyarakat sumbar, semoga dengan peresmian

"Mari kita langkah bersama, seiring dan sejalan, satu arah dan satu tujuan demi terciptanya cita-cita bangsa, yakni sebagai bangsa yang cerdas, transformasi, sejahtera dan berbudaya gemar membaca agar meningkatkan kreatifitas, motivasi dan kemandirian ekonomi", pungkas Kepala Perpustakaan Nasional tersebut.
Setelah acara selesai, Gubernur dan Kepala Perpustakaan Nasional memotong pita sebagai tanda mulai beroperasinya gedung tersebut, kemudian Gubernur, Ketua DPRD, Forkopimda, kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Alwis, serta Kepala Badan Perpustakaan Kab/ Kota se-Sumbar meninjau gedung baru tersebut.**