42 Dosen Protes, dan Surati Majelis Luhur Persatuan Perguruan Tamansiswa Yogyakarta


Rudi Kusuma
Ternyata, kisruh pengangkatan dan pelantikan Rektor Tamsis Padang yang dianggap tidak sesuai prosedur akademik, terus berlanjut. 

Pasalnya, mereka menganggap, pelantikan tersebut, tidak sesuai berdasarkan hasil rapat senat tertutup Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang, yang digelar di aula kampus pada tanggal 30 Oktober 2019.

Untuk diketahui. pada pemberitaan yang telah dipublish di media cetak dan online, hasil rapat yang di gelar tersebut, menyatakan bahwa saya (Rudi Kusuma) terpilih sebagai Rektor Unitas, dengan meraih 13 perolehan suara. kemudian diikuti oleh Dr. Irwandi Sulin dari Fakultas Hukum meraih 11 suara. dan Sepris Yonaldi 3 suara. Ironisnya, yang dilantik bukan saya, tetapi saudara Sepris Yonaldi. 

Ini dikatakan Rudi Kusuma dihadapan rekan-rekan wartawan media di LLDikti Kopertis Sumbar beberapa waktu lalu.

Ia menduga, ada intervensi dari pihak Yayasan Unitas, terhadap hasil keputusan rapat senat tersebut. sehingga hasilnya tidak sesuai dengan sistim demokrasi yang selalu digembar-gemborkan kampus Taman Siswa Padang

Akibatnya, puluhan dosen dari fakultas pertnanian dan hukum, melakukan aksi unjuk rasa terhadap kampus, dengan mendatangi Kompertis wilayah X untuk meminta keadilan atas polemik yang terjadi.

Tidak sampai disitu, merekapun melayangkan surat kepada ketua umum Majelis Luhur Persatuan Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta, dengan dilampiri tandatangan 42 orang dosen, dengan harapan, agar polemik yang terjadi ini dapat diselesaikan.

Kami berharap, ini menjadi contoh bagi universitas-universitas lainnya, agar tidak mematikan demokrasi dunia pendidikan. Dan meminta Majelis Guru dapat memberi solusi atas persoalan ini secara baik-baik, pinta Rudi didampingi rekan-rekan dosen lainnya. N3

Baca : 

Terkait Kisruh, Ketua Tamsis Unitas Padang Angkat Bicara




Post a Comment

Previous Post Next Post