Muslim Islamophobia

Penulis : Anita Karolina

Pergolakan antara kebenaran dan kebatilan akan terus berlangsung sampai Hari Kiamat. Pergolakan itu akan terus ada selama pengikut kebatilan masih ada, yakni mereka yang mengikuti bujuk rayu dan jalan Iblis. Iblis telah divonis kafir karena menolak perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam as. Sejak saat itu, para pengikut Iblis terus memerangi kebenaran, sebagaimana Iblis, hingga Hari Kiamat.
     
Allah SWT menjelaskan dalam banyak ayat, bahwa mereka yang memusuhi Islam dan kaum Muslim itu berasal dari kalangan kaum kafir. Allah SWT memberitahukan bahwa di antara kaum kafir itu, yang paling keras permusuhannya terhadap kaum Muslim adalah kaum Yahudi dan kaum musyrik (QS al-Maidah [5]: 82). Allah SWT pun memberitahukan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kaum Muslim sampai kaum Muslim mengikuti millah mereka (QS al-Baqarah [2]: 120).
     
Berdasarkan hal di atas, sikap membenci Islam (islamophobia) banyak muncul dari kaum kafir. Kebencian dan permusuhan yang tersimpan di dada mereka itu membuat mereka bersikap nyinyir terhadap berbagai ajaran Islam seperti penerapan syariah secara kaffah dan khilafah. Mereka tidak suka dengan berbagai simbol dan syiar Islam. Mereka menyoal dan merendahkan hijab (jilbab). Mereka meradang melihat Panji ar-Rayah dan al-Liwa dikibarkan oleh siswa-siswa setingkat SMA. Mereka gerah menyaksikan  geliat semangat hijrah menuju Islam di berbagai kalangan.
     
Islamophobia itu membuat mereka memusuhi apa saja yang mereka nilai menjadi bagian dari ekspresi keislaman atau manifestasi (perwujudan) Islam. Mereka pun berusaha keras untuk menanamkan islamophobia itu pada orang lain, khususnya kepada kaum Muslim.
     
Tentu sikap islamophobia itu tidak selayaknya muncul dari seorang Muslim. Pasalnya, sikap islamophobia itu hakikatnya adalah kebencian terhadap Islam berikut ajaran dan syiar-syiarnya. Bagaimana mungkin seorang Muslim menampakkan kebencian terhadap Islam?
     
Keimanan yang bersemayam dalam diri seorang Muslim sejatinya melahirkan takwa. Baik secara lahir maupun batin. Secara lahir antara lain tampak dari sikapnya mengagungkan syiar-syiar Islam. Sikap yang harus dibangun dan ditunjukkan oleh seluruh umat Islam tidak lain adalah memenuhi perintah Allah SWT.
     
Perintah dari Allah kepada semua orang Mukmin untuk mengambil dan mengamalkan semua ajaran Islam dan syariahnya, termasuk mengagungkan syiar-syiarnya. Ini berarti, setiap Mukmin harus mencintai Islam sepenuhnya sebagai wujud totalitas kecintaan kepada Allah SWT. Kecintaan kepada Allah itu harus dibuktikan dengan mengikuti kekasih-Nya, yakni Rasul saw.
     
Hendaknya setiap Muslim menunjukkan kecintaannya pada Islam dengan mengamalkan syariah Rasul Muhammad saw. secara menyeluruh di tengah kehidupan ini.
WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []

Previous Post Next Post