Lagi, Mahkamah Bikin Ulah

Oleh : Anna Ummu Maryam
(Penggiat Literasi Aceh)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dan surat perintah penangkapan untuk Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi terkait suap dan gratifikasi penanganan perkara di MA pada tahun 2011- 2016.

Selain Nurhadi, KPK juga menerbitkan surat DPO dan perintah penangkapan terhadap dua tersangka lainnya yakni Rezky Herbiyono dan Hiendra Soenjoto. "KPK juga terbitkan DPO dan surat perintah penangkapan untuk Nurhadi dan kawan-kawan," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (Liputan6.Com, 13/2/2020) 

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) memasukkan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman ke dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron. Langkah ini ditempuh karena tersangka kasus suap itu lima kali mangkir dari pemeriksaan.

Selain itu, KPK juga menetapkan DPO untuk dua tersangka lain, yakni Rezky Herbiyono yang juga menantu Nurhadi dan Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto.

"Maka kami menyampaikan bahwa KPK telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) kepada para tiga tersangka," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, kepada awak media di Kantornya, Jakarta, Kamis (CnnIndonesia.com, 13/2/2020)

Kemana Perginya Keadilan

Sungguh sangat miris saat kita mendengar penangkapan demi penangkapan terus terjadi. Dan sebagian besar itu adalah dari kalangan elit yang memiliki jabatan di pemerintahan. Uang suap yang diterima pun sangat fantastis.

Nurhadi diduga menerima gratifikasi atas tiga perkara di pengadilan. Ia disebut menerima janji dalam bentuk 9 lembar cek dari PT MIT serta suap/ gratifikasi dengan total Rp46 miliar.  Tak dapat kita pungkiri bahwa banyak pengusaha yang melakukan tindakan suap, agar memuluskan rencana pengembangan dan kebijakan perusahaan tertentu dengan berbagai tipu muslihat.

Dan yang paling menyedihkan adalah adanya keterlibatan  pihak keluarga yang mencoba menghilangkan barang bukti demi mengamankan kasus suap ini mencuat ke publik dan diusut. Hal ini terbukti Tim KPK pun telah mendalami sejauh mana peran istri Nurhadi, Tin Zuraida dalam kasus tersebut. 

Rumah Tin dan Nurhadi di bilangan Hang Lekir, Jakarta Selatan tak lepas dari geledah penyidik KPK. Saat penggeledahan, Tin diduga merobek-robek sejumlah dokumen dan membuangnya ke toilet. Dalam penindakan tersebut KPK menyita uang Rp1,7 miliar.

Ada banyak alasan mengapa pihak keluarga ikut terlibat, namun yang harus kita ingat bahwa tindakan tersebut bukanlah sebuah pembenaran dan upaya pertolongan. Namun sejatinya hal tersebut semakin menguatkan tindakan yang telah diambil.

Sistem kapitalis adalah biang dari makin maraknya kasus suap di negeri ini. Bagaimana tidak, dalam sistem ini kebebasan adalah sesuatu yang amat diagungkan sehingga manusia dibiarkan bebas berbuat menurut pandangannya sendiri.

Padahal sejatinya manusia itu lemah dan terbatas dalam memahami buruk dan baik bagi dirinya dan orang lain. Sistem inilah yang telah melahirkan para koruptor yang tak punya rasa manusiawi sedikitpun dan tidak memiliki rasa kasih dan sayang.

Sistem ini telah mengubah cara pandang manusia yaitu hanya mendapatkan materi sebanyak mungkin. Sehingga dengan harta dan kekuasaan mampu menghantarkan kenikmatan hidup.

Sistem ini telah menjauhkan agama dalam kehidupan. Agama adalah aib dan nista sedangkan materi adalah tujuan dari segala aktivitas. Sehingga wajar rasa bersalah ini tak pernah muncul dalam diri para koruptor. Yang ada adalah mereka terus menipu manusia demi menghindari kejahatan yang dilakukannya.

Sistem kapitalis demokrasi ini pula yang menjamin kejahatan tak pernah mengenal siapapun yang menjadi pelakunya. Bahkan sudah menjadi rahasia umum bahwa kejahatan telah terjadi dari paling atas hingga paling bawah.

Keadilan Hanya Ada Dalam Islam

Islam adalah agama yang mulia yang akan turut memuliakan siapapun yang mengambilnya. Hal ini terbukti dengan bagaimana pandangan Islam tentang jabatan. Jabatan dalam Islam adalah amanah, maka ini sudah sepatutnya dijaga dan itu adalah kesempatan baginya dalam melayani urusan sesuai porsinya.

Jabatan bukanlah digunakan untuk  memperkaya diri dan ajang mencapai tujuan pribadi namun itu adalah tanggung jawab dan amanah dari rakyat. 
Maka Islam telah menjadikan iman dan pengontrolan penguasa terhadap setiap pejabat negara harus seiring berjalan.

Inilah pandangan yang dibangun dalam  Islam bagi setiap warga negara. Karena Islam telah menjadikan pertanggung jawaban manusia tertinggi adalah kepada Allah SWT. Maka yang diraih dalam kehidupan adalah keridhaan Allah SWT bukan manusia.

Maka dalam pengontrolan oleh negara kepada setiap aparatur negara dengan pantauan sangat ketat. Sehingga menutup peluang terjadinya suap menyuap. Kalaupun terjadi maka pelakunya akan dikenakan sanksi berat sesuai tindakan kejahatan yang dilakukan. 

Sehingga memberikan efek jera yang akan mendatangkan keadilan bagi siapapun yang menjadi warga negara. Perberlakuan sanksi yang berat ini telah menjadi pemutus rantai kerakusan manusia. Menjadi hamba yang bertaqwa.

لاَ تَجِدُ Ù‚َÙˆْÙ…ًا ÙŠُؤْÙ…ِÙ†ُونَ بِاللهِ ÙˆَالْÙŠَÙˆْÙ…ِ الآخِرِ ÙŠُÙˆَادُّونَ Ù…َÙ†ْ Ø­َادَّ اللهَ ÙˆَرَسُولَÙ‡ُ ÙˆَÙ„َÙˆْ Ùƒَانُوا آبَاءَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َÙˆْ Ø£َبْÙ†َاءَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َÙˆْ Ø¥ِØ®ْÙˆَانَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َÙˆْ عَØ´ِيرَتَÙ‡ُÙ…ْ
“Kamu tidak akan mendapati
sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (QS. Al-Mujadalah: 22)

Maka membantu dalam kemungkaran bukanlah keberuntungan tetapi adalah musibah yang berat.

Rasulullah adalah peletak pertama dalam Islam tentang bagaimana fungsi negara dalam mengayomi rakyatnya. Dan dilanjutkan sesudahnya oleh para Khalifah yang mengantikan kepemimpinan atas seluruh manusia.

Khalifah akan membina ketaqwaan setiap individu dan mengontrol berjalannya sistem Islam dalam segala aspek kehidupan. Sehingga akan mencabut hingga keakarnya setiap kejahatan yang muncul yang merusak manusia. Sehingga yang ada adalah kehidupan adalah ketentraman dan kedamaian.

Post a Comment

Previous Post Next Post