Remaja dalam Pusaran Demokrasi, Islam Solusi



Oleh: Jasli La Jate 
(Member Akademi Menulis Kreatif)

Nasib negara ke depan tergantung pemudanya hari ini. Jika pemudanya hari baik maka negara ke depan juga baik. Begitupun sebaliknya. Sayang, gambaran fakta pemuda hari ini sungguh mengiris hati. Bagaimana tidak, pemuda yang di dalamnya termasuk remaja korban gempa dan tsunami Palu dan sekitarnya beberapa bulan lalu, menikah dalam keadaan tidak perawan lagi alias hamil di luar nikah. Parahnya kasus ini bukan hanya di satu tempat (kompas.com, 26/07/2019).

Di Balikpapan, remaja berinisial SNI juga tega membunuh bayinya sendiri lantaran belum siap nikah dan punya anak (okezone.com, 28/07/2019). Fenomena ini bagai gunus es yang hanya sedikit terlihat di permukaan nyatanya masih banyak di luar sana yang mempunyai kasus serupa yang tidak terdeteksi.

Miris. Harusnya remaja sebagai ujung tombak sebuah negeri memberikan citra yang positif dengan segudang prestasi karena usianya yang produktif, tenaga yang kuat bukan malah gaul bebas tak bertanggung jawab. Mengapa kondisi ini begitu mudah terjadi? Apa penyebab dari semua ini? Bukankah kita negeri muslim terbanyak kental dengan adab malu? Apakah urat malu telah terputus sehingga kasus-kasus semacam ini dianggap biasa saja bahkan bak jamur tumbuh di musim hujan? Lalu di mana peran negara menuntaskan kasus yang semacam ini?

Sekularisme Biang Kerok

Ideologi kapitalisme dengan ide dasarnya sekularisme (pemisahan agama dengan kehidupan) telah membuat orang berperilaku bebas sesuka hati. Kebebasan ini bukan hanya pada orang dewasa tapi remaja juga telah diserangnya. Dengan pemikiran sekuler telah membuat remaja merasa bebas berperilaku seenaknya (bermaksiat) yang ujungnya mencabut fitrahnya. 

Sekuler juga telah membuat generasi krisis karakter. Remaja seharusnya bertanggung jawab atas setiap perbuatannya sekalipun itu pahit. Karena berani berbuat berani bertanggung jawab. 

Dalam hal ini negara sebagai pengadopsi kapitalis sekuler telah gagal mencetak generasi takwa. Generasi yang takut atas murka Allah atas perbuatan yang tidak sesuai syariat-Nya. Kapitalis sekuler juga telah menghilangkan jati diri para remaja kita. Tak mengenal siapa dirinya dan siapa penciptanya serta tujuan penciptaannya ke dunia. 

Sekuler tidak mampu membuat remaja bangga dan mencintai Islam sebagai din yang sempurna. Ideologi kapitalis sekuler juga telah membuat remaja kurang bahkan kehilangan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Mereka sibuk mencari nafkah karena beban hidup begitu mencekik. Akhirnya remaja menjadikan gaul bebas sebagai pelarian.

Islam Peduli Generasi

Islam adalah sistem paripurna. Mencakup segala aspek kehidupan. Persoalan hidup semua diaturnya. Islam memandang bahwa remaja merupakan makhluk ciptaan Allah yang harus dijaga, dilindungi dari semua jenis kemaksiatan. Islam telah mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Segala hal yang mendekatkan pada perzinaan ditutup seperti tontonan yang tak layak ditonton baik televisi, internet, majalah, koran, tabloid dan lain sebagainya. Negara akan menutupnya rapat-rapat.

Jika masih ada juga yang melanggar maka Islam mempunyai sanksi yang tegas lagi membuat efek jera. Rajam bagi pezina yang sudah menikah (selingkuh) sampai mati, dera seratus kali bagi mereka yang belum menikah. Di samping itu, Islam mewajibkan setiap individu termasuk remaja untuk menuntut ilmu Islam. Dengan ini, remaja bisa paham akan tugas dan kewajibannya di dunia. Ia akan bertanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukannya. Karena ia menyadari bahwa kelak semua perbuatan akan diminta pertanggungjawaban. Islam akan mendidik mereka menjadi karakter syakhshiyah Islam yaitu karakter yang mempunyai pola pikir dan pola sikap sesuai Islam.  

Inilah bentuk kepedulian Islam pada remaja. Melindungi dan mendidik mereka menjadi manusia yang paham kewajiban sehingga gaul bebas akan jauh. Semua ini tentu bisa didapatkan kecuali Islam diterapkan dalam pemerintahan Islam itu sendiri. Pemerintahan yang mengikuti contoh Rasulullah. Ialah khilafah ala minhaj annubuwwah. Saatnya mencampakkan ideologi kapitalis sekuler yang  terbukti gagal secara total menggantinya dengan sistem Islam. 
Wallahu a'alam bish-ashawab.
Previous Post Next Post