Ghiroh Dakwah ditengah IslamPhobia

Oleh: Jalila Syarief, S.Pd
(The Voice Of Muslimah Papua Barat)

Sobatfillah, kian hari ummat semakin mencintai Islam dan keinginan mempelajari Islam terus terpatri dalam diri mereka. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, ibu-ibu majelis ta’lim hingga kalangan artis pun kian dihiasi dengan agenda-agenda keislaman sob. Yang sebelumnya Islam hanya dijadikan sebagai identitas, namun saat ini geliat dan antusias mereka mempelajari Islam yang hakiki kian nampak.

Setelah mempelajari islam dan merealisasikannya didalam kehidupan, maka ketenangan dan kebahagiaanlah yang mereka rasakan. Seperti yang disampaikan oleh Dimas Seto dan istrinya Dhini Aminarti dalam wawancara singkat bersama ustadz Fatih Karim di channel youtube Cinta Qur’an TV beberapa waktu lalu. Sobatfillah, inilah islam, yang akan selalu hadir memberikan ketenangan kepada siapapun yang senantiasa ingin menjadikannya sebagai jalan hidup (way of life) mereka.

Sobatfillah, tidak cukup mempelajari Islam saja, disisi lain aktivitas dakwah yang menjadi kewajiban dalam Islam pun terus diminati dan dilakukan oleh ummat, aktivitas mengemban amanah dakwah yang dilakukan bukan hanya sekedar ikut-ikutan tetapi mereka paham betul bahwa ini merupakan aktivitas mulia yang diwajibkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW.

Maka sangat aneh bin ajaib kalau ada pihak yang mencurigai orang-orang yang melakukan aktivitas dakwah. Karena aktivitas inilah yang menjadikan ummat semakin cinta dengan Islam. Bukannya mendukung, malah dicurigai. 

Sobatfillah mungkin pernah mengalami, saat ngajak teman agar berhenti pacaran, eh teman kita itu malah nyolot. Ngajak teman jauhi maen game online, malah kita yang dikata-katain nggak benar. Ngajak teman ikut ke pengajian, eh teman kita malah bilang, “mau direkrut jadi teroris, ya?” Hadeuuh… Kok pikirannya negatif terus sih?

Sobatfillah, kadang sakit hati sih saat ngajakin orang pada kebaikan tapi malah dikatain dan dicurigai macam-macam. Ya…ini adalah bagian dari ujian Allah sob. So, don’t be sad, hehehe. Karena ini sudah menjadi sunatullah. Rasulullah SAW dan para sahabat dahulu pun pernah ngalamin hal sama.

Kadang kita ngerasa aneh pastinya, kok yang berjenggot, yang pakai pakaian syar'i dan aktif halqoh di masjid dicurigai dan harus diwaspadai bahkan dianggap menjadi bagian dari orang-orang  radikal. But, mereka yang berpikiran liberal lalu menghina ulama dan panji ummat Islam malah disanjung dan dipuja sebagai generasi milenial berpikiran kritis. Mereka nggak dicurigai apalagi mencegahnya.

Terus, kepada mereka yang pacaran dan gaul bebas dengan lawan jenis, banyak masyarakat yang menutup mata, nggak mau protes atau sekedar menegur bahwa aktivitas tersebut mendekati zina dan tentunya dosa. Ketika mereka keluar rumah dan tidak berbusana sesuai dengan syari’at, laki-laki dan perempuan berdua-duaan tanpa batas, masyarakat cuek bebek aja. Nggak mau tahu dan tentunya nggak menaruh curiga sedikit pun.

Dunia sudah terbalik sob. Orang yang menyeru kepada kebenaran dianggap membahayakan, sebaliknya yang menyeru kepada kemungkaran dipertahankan bahkan disanjung dan dipuja.

Sobatfillah, jika kita menelusuri, ternyata masyarakat kita saat ini sedang mengidap sejenis penyakit Islamphobia alias ketakutan terhadap Islam. Seperti contoh beredarnya foto siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi yang mengibarkan bendera tauhid di sekolah mereka.

Peristiwa ini kemudian menjadi sorotan karena rencana investigasi yang akan dilakukan oleh Kemenag terhadap peristiwa tersebut. Dengan masih memakai alasan yang sama, yaitu indikasi bahwa bendera tersebut adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Sobatfillah, hal ini tentu sangat disayangkan apa yang dilakukan oleh Kemenag, terlebih lagi  menteri Agama sendiri juga seorang muslim. Sehingga tindakan investigasi cepat yang dilakukan oleh kemenag justru dianggap aneh dan berlebihan oleh umat Islam.

Sebagai seorang muslim, seharusnya kita memahami bahwa bendera bertuliskan Tauhid tersebut adalah simbol dari umat Islam dan bukan hanya milik organisasi tertentu. Jika ada pihak atau organisasi Islam yang menggunakan bendera tersebut, sah-sah saja bukan? Toh bendera tersebut adalah milik umat Islam. Siapapun dari umat Islam bisa menggunakannya. Dan tidak ada yang aneh dari bendera tersebut. Yang ada justru seharusnya kita bangga terhadap bendera Tauhid tersebut, kita junjung tinggi dan kita muliakan karena ada kalimat Tauhid di dalamnya.

Mengapa dengan pengibaran bendera Islam Menag memerintahkan untuk cepat melakukan investigasi sedangkan di sisi yang lain Menag malah meminta untuk memberikan ruang untuk bendera Pelangi alias LGBT? Ada apa sebenarnya?

Sobatfillah, ketakutan akan adanya bendera Islam dengan cara mengaitkannya kepada HTI menunjukkan adanya ketakutan terhadap Islam (Islamophobia). Islamopobhia ini sengaja disusupakan oleh pihak yang tidak suka terhadap Islam yaitu pihak sekuler liberal.

Mereka tidak suka jika umat Islam semakin mencintai agamanya dan mereka tidak suka  terhadap kebangkitan Islam. Maka mereka berusaha untuk menyusupkan ide Islamophobia ini di tengah-tengah umat Islam. Semua itu dilakukan untuk mencegah Islam dan umat Islam tidak bisa bangkit lagi dan membahayakan mereka.

Duhai para pengemban dakwah, teruslah berjuang selama nafas masih ada ditenggorokan. Ingatlah jaminan dari Allah SWT  bagi para pejuang kebenaran yang ikhlas berjuang dan mengharapkan cinta-Nya. Meski banyak rintangan, para pejuang tetap akan rela berkorban dan sabar menghadapi ujian, cobaan, dan fitnah dalam dakwah ini.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS Fushshilat [41]: 30)

Sobatfillah,  sungguh, Allah dan Rasul-Nya sangat merindukan para pejuang Islam yang paling loyal dalam membela kebenaran. Semoga kita termasuk ke dalam barisan para pejuang itu. Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin

Wallahu a'lam bishowab

Previous Post Next Post