Nn, Padang -- Gempa 30 September 2009 lalu telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan, salah satunya bidang persampahan. Untuk mengatasi semua ini serta demi tercapainya cita-cita Kota Padang mendapatkan Piala Adipura dan adiwiyata kembali, Pemko Padang mengharapkan partisipasi warga Kota Padang untuk ikut mengatasi permasalahan ini, karena masalah menjaga lingkungan sudah menjadi kewajiban kita semua. Sehingga Kota Padang yang dulu terkenal dengan kebersihannya dapat kita wujudkan kembali.
Penuh semangat disampaikan Wali Kota Padang DR. H. Fauzi Bahar. M.Si saat memberikan sambutan serta ucapan terimakasih pada acara “Serah Terima Bantuan Program Corporate Socila Responsibility (CSR)dari PT. Pelindo II, PT. Bukit Asam dan PT. Jasa Raharja kepada Pemko Padang”, di Kantor Lurah Pengambiran Ampalu Nan XX, Kec Lubuk Begalung.
Pada kesempatan itu, PT Pelindo II menyerahkan tiga paket bantuan pembangunan fisik Bank Sampah Sahabat Alam, Bank Sampah Barokah As-Salam, Bank Sampah Hidayah, dengan nilai sebesar Rp. 240.620.000. Dari PT. Bukit Asam Berupa satu unit Becak Motor Sampah dengan nilai sebesar Rp. 28.500.000 dan diteruskan kepada Kelurahan Gates Kec Lubuk Kilangan. Dari PT. Jasa Raharja Berupa 119 unit komposter dengan nilai sebesar Rp. 35.700.000 lengkap dengan Bioktivatornya serta diserahkan kepada 60 perwakilan sekolah. Adapun total bantuan Program Corporate Socila Responsibility (CSR) yang diserahkan sebesar Rp. 304.820.000.
Partisipasi dan rasa kepedulian Bantuan Program Corporate Socila Responsibility (CSR) dari PT. Pelindo II, PT. Bukit Asam dan PT. Jasa Raharja, berarti ketiga perusahan ini telah menindak lanjuti rasa Tanggung Jawab Dunia Usaha terhadap lingkungan, sebagaimana amanat pasal UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas.
Saat ini pengelolaan sampah di Kota Padang sudah sampai pada titik wajib diperhatikan, karena pertambahan penduduk dengan sendirinya dapat menambah timbunan sampah perharinya. Bantuan untuk pembangunan Bank Sampah, pengadaan kompos dan pengadaan becak motor sangat dibutuhkan dalam menunjang pengelolaan sampah perkotaan, ujar Fauzi Bahar.
Adapun bantuan dari program Corporate Socila Responsibility (CSR) ini, demi mewujudkan kerjasama antar Pemko Padang dan BUMN/BUMD/Perusahaan di Kota Padang untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Menstimulasi peran aktif dari BUMN/BUMD/Perusahan yang ada di kota Padang terhadap pengelolaan lingkungan dan persampahan.
Disamping itu, mensosialisasikan peranan bank sampah sebagai salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah. Karena melalui pengelolaan bank sampah, kita tingkatkan ekonomi masyarakat. Semoga dengan kerjasama ini dapat berlanjut dimasa mendatang dan dapat menjadi inspirasi bagi BUMN/BUMD/Perusahan lain yang ada di Kota Padang tercinta ini, tidak lupa juga mengimplementasikan amanat UU No. 18 Tahun 2008 dimasyarakat, tambah Fauzi Bahar.
Konsep Bank Sampah merupakan suatu methode yang sangat bagus untuk membangun system pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat, dalam arti melakukan pergeseran paradigma dan mindset masyarakat yang selama ini memandang bahwa urusan sampah selesai apabila sudah lenyap dari hadapannya dan tidak mau perduli kemana perginya sampah tersebut serta apa dampak fungsi dan kegunaan dari sampah untuk selanjutnya.
Terlaksananya program Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat, dapat menumbuh kembangkan sikap sadar lingkungan sejak dini melalui pendidikan dan pembinaan. Merubah potensi sampah menjadi berkah bagi kebaikan manusia dan alam, disamping itu mengembangkan kelompok-kelompok keterampilan daur ulang sampah bagi kaum perempuan, ujar Kabid Humas Pemko Padang Richardi Akbar, S. Sos menambahkan.
Untuk meningkatkan pemahaman seluruh lapisan masyarakat terhadap permasalahan sampah dan lingkungan hidupnya dan menggerakkan peran sertanya terhadap kepedulian untuk mengelola sampahnya sendiri maka lakukanlah replikasi dan publikasi kemasyarakat luas serta berbagai banyak pihak untuk saling mendukung dalam upaya penyelamatan bumi ini, tambah Fauzi Bahar. Rcd/rel
Post a Comment