“Untuk itulah hari ini kita kerjasama dengan BRI dan juga persatuan kepala desa seluruh Indonesia. Insha Allah ini akan kita sinergikan, dan alhamdulillah dari BRI juga ada peluang untuk membuatkan kios itu tanpa mengeluarkan dana dari pemerintah,” terang Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo usai acara sosialisasi kerja sama peningkatan kesejahteraan desa melalui program PPOB BRI, beberapa waktu lalu di Palanta kediaman Walikota.
Walikota berharap dengan hadirnya kios PPOB BRI dapat memperkuat ekonomi, memberi keringanan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Sekedar diketahui, Padang merupakan pilot project nasional program tersebut. Walikota berharap agar seluruh pihak memberikan support untuk menyukseskannya.
Ketua umum Parade Nusantara Sude Santoso mengatakan, setelah lahir undang-undang desa UU Nomor 6 tahun 2014 dimaknai dengan pintu masuk kemerdekaan desa dan kelurahan. Karena ada penguatan dana, maka diisi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan kelurahan. Antara lain dengan fasilitas permodalan dan kemudahan kepada masyarakat.
“Setiap kantor kelurahan yang dikelola melalui koperasi akan memberikan kemudahan pelayanan PPOB BRI, fee seluruh penghasilannya nanti tentu untuk memperkuat koperasi. Perlu diketahui program ini tidak ada satu rupiah pun menggunakan APBD,” ungkap Ketua Umum Parade Nusantara, Sude Santoso. Parade Nusantara merupakan wadah kepala desa perangkat desa dan lurah seluruh Indonesia.
Sude Santoso menerangkan, selain itu juga akan dibuat Pasadena atau Pasar desa nusantara di setiap kecamatan. Padang dipilih Padang sebagai Pilot Project seluruh Indonesia karena menurutnya Padang merupakan Cina-nya Indonesia, etnis suku yang paling pandai berdagang. Di bawah Pasadena Mart nantinya akan didirikan Halal Mart. Ia menawarkan konsep Halal Mart yang mengedepankan produk unggulan lokal. Sehingga masyarakat desa dapat berlomba-lomba untuk memasarkan produknya, tentu saja tanpa mengabaikan standarisasi.**