Solok, Nn ~ Gubernur Irwan Prayitno melakukan kunjungan Safari Ramadhan ke Masjid Al Islah Jarong Kapuh Nagari Sumani Kec. X Koto Singkarak Kab. Solok. Ikut hadir Bupati Syamsul Rahim, Kadis Pertanian, Kadis Sosial, Kadis Prasjal Tarkim, Kabiro Humas Irwan.S.Sos,MM, Kabiro Binsos Eko Faisal,S.Kom,MM, beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemkab Solok.
Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya menyampaikan mengikuti ibadah puasa mesti dengan hati yang tulus dan ikhlas. Ada orang yang melaksanakan puasa tidak berpengaruh dalam karakter dirinya yang lebih baik masih juga melakukan kebiasaan yang tidak baik. Kesemua prilaku itu perlu kita koreksi pertama terhadap sikap konsumtif, berbelanja berlebihan pada bulan ramadhan.
Koreksi kedua, dalam berpuasa dilarang mengeluarkan kata-kata perbuatan yang memicu konflik, pada dalam bulan puasa kita dilatih menahan diri serta menjauhkan diri terhadap perbuatan yang tidak baik apalagi menganggu ketertiban umum.
Koreksi Yang tiga, alasan bersikap malas, tidur-tiduran dengan alasan puasa. Itu sesuatu yang salah karena nabi dan sahabat nabi melakukan kegiatan dan ibadah lebih banyak di bulan ramadhan, termasuk juga ketika terjadi perang badar. Bekerja keras dan sungguh-sungguh serta berpikir positif dan produktif.
Koreksi ke empat, bulan ramadhan, bulan Qur'an. Untuk membentuk karakter taqwa. Nuzul Qur'an dan Lailatur Qadar. Karena itu saatnya kita mendengar, membaca dan mengimplementasikan nilai-nilai Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Koreksi yang kelima, saat terakhir kita sibuk menyambut datangnya idul fitri, seharusnya diakhir ramadhan semakin kuat beribadah, untuk mendapat amalan yang lebih banyak dan selalu berdoa untuk dapat bertemu bulan ramadhan tahun berikutnya.
Nabi dan para sahabat disepuluh hari terakhir, makin banyak barada dalam masjid. Setiap hari melakukan ibadah Iftikaf prakteknya nabi untuk mendapat uswatun hasah. Dapatkan bekal sebanyaknya meraih taqwa, untuk menghadapi dan mengatasi persoalan dan problema hidup dimanapun berada, hanya dengan taqwa kita akan dapat mengatasi serta melaluinya secara baik (menjadi mudah) mencari jalan keluarnya.
Dalam menjaga ukhuwah persaudara secara muslim, persoalan politik, bagitu banyak gambar tersenyum, silahkan berbeda, tapi tetap menjaga silaturrahmi dengan baik dalam menjaga ketentraman dan keamanan di daerah masing-masing, ajaknya
Bupati Syamsul Rahim dalam kesempatan itu mempertanyakan, sukakah bapak-bapak merokok di masjid ?. Jika ibu-ibu sayang harus melarang bapak-bapak merokok di masjid. Karena merokok itu sesuatu yang boleh, akan tetapi kita juga mesti menghormati hak azasi yang tidak merokok.
Kemudian untuk menjaga kekhusukan beribadah, sebaik kita tidak merokok dalam masjid karena menjaga kesehatan juga merupakan ibadah yang baik didalam bulan ramadhan ini.
Saat ini Solok telah melakukan pemilihan walinagari Serentak, pertama di Sumatera Barat. Proses pemilihan walinagari, dilakukan BPN, menang dan kalah suara atau orang yang tidak memilih bukan menjadi sesuatu syarakat, siapa yang memiliki suara terbanyak dipercaya oleh masyarakat mesti kita dukung.
Dalam bulan suci ramadhan ini perlu kita meningkatkan kepedulian sesama. Kita juga menyadari meningkatnya kegiatan keagamaan, kadang juga ditandai oleh kegiatan maksiat yang merajalela. Penyebabnya adalah Taqwa tidak sampai menyentuh umat dan adat serta nilai budaya yang bergeser. Dan saat ini unsur ini kurang bersatu padunya perangakat di nagari.
Tigo tungku sajarangan sebagai aikon, tigo sapilin melakukan pertemuan yang rutin dalam menumbuhkan semangat membangun nagari yang lebih kompak. Walinagari mesti mampu mempersatuan nilai-nilai adat dan pusako, ada penghulu, alim ulama tidak tahu dengan fungsinya.
Guna meningkatkan dan mendukung kekuatan Tigo Tungku Sajaranan itu, kita sedang merancang membangun Islamik Center, sebagai wujud konsentrasi pada nilai-nilai adat dan agama di Kabupaten Solok. Dalam kesempatan tersebut Tim Ramadhan menyerahkan bantuan ungan tunai Rp. 10 juta, 40 Al Qur'an dan 28 Terjemahan. Zardi
Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya menyampaikan mengikuti ibadah puasa mesti dengan hati yang tulus dan ikhlas. Ada orang yang melaksanakan puasa tidak berpengaruh dalam karakter dirinya yang lebih baik masih juga melakukan kebiasaan yang tidak baik. Kesemua prilaku itu perlu kita koreksi pertama terhadap sikap konsumtif, berbelanja berlebihan pada bulan ramadhan.
Koreksi kedua, dalam berpuasa dilarang mengeluarkan kata-kata perbuatan yang memicu konflik, pada dalam bulan puasa kita dilatih menahan diri serta menjauhkan diri terhadap perbuatan yang tidak baik apalagi menganggu ketertiban umum.
Koreksi Yang tiga, alasan bersikap malas, tidur-tiduran dengan alasan puasa. Itu sesuatu yang salah karena nabi dan sahabat nabi melakukan kegiatan dan ibadah lebih banyak di bulan ramadhan, termasuk juga ketika terjadi perang badar. Bekerja keras dan sungguh-sungguh serta berpikir positif dan produktif.
Koreksi ke empat, bulan ramadhan, bulan Qur'an. Untuk membentuk karakter taqwa. Nuzul Qur'an dan Lailatur Qadar. Karena itu saatnya kita mendengar, membaca dan mengimplementasikan nilai-nilai Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Koreksi yang kelima, saat terakhir kita sibuk menyambut datangnya idul fitri, seharusnya diakhir ramadhan semakin kuat beribadah, untuk mendapat amalan yang lebih banyak dan selalu berdoa untuk dapat bertemu bulan ramadhan tahun berikutnya.
Nabi dan para sahabat disepuluh hari terakhir, makin banyak barada dalam masjid. Setiap hari melakukan ibadah Iftikaf prakteknya nabi untuk mendapat uswatun hasah. Dapatkan bekal sebanyaknya meraih taqwa, untuk menghadapi dan mengatasi persoalan dan problema hidup dimanapun berada, hanya dengan taqwa kita akan dapat mengatasi serta melaluinya secara baik (menjadi mudah) mencari jalan keluarnya.
Dalam menjaga ukhuwah persaudara secara muslim, persoalan politik, bagitu banyak gambar tersenyum, silahkan berbeda, tapi tetap menjaga silaturrahmi dengan baik dalam menjaga ketentraman dan keamanan di daerah masing-masing, ajaknya
Bupati Syamsul Rahim dalam kesempatan itu mempertanyakan, sukakah bapak-bapak merokok di masjid ?. Jika ibu-ibu sayang harus melarang bapak-bapak merokok di masjid. Karena merokok itu sesuatu yang boleh, akan tetapi kita juga mesti menghormati hak azasi yang tidak merokok.
Kemudian untuk menjaga kekhusukan beribadah, sebaik kita tidak merokok dalam masjid karena menjaga kesehatan juga merupakan ibadah yang baik didalam bulan ramadhan ini.
Saat ini Solok telah melakukan pemilihan walinagari Serentak, pertama di Sumatera Barat. Proses pemilihan walinagari, dilakukan BPN, menang dan kalah suara atau orang yang tidak memilih bukan menjadi sesuatu syarakat, siapa yang memiliki suara terbanyak dipercaya oleh masyarakat mesti kita dukung.
Dalam bulan suci ramadhan ini perlu kita meningkatkan kepedulian sesama. Kita juga menyadari meningkatnya kegiatan keagamaan, kadang juga ditandai oleh kegiatan maksiat yang merajalela. Penyebabnya adalah Taqwa tidak sampai menyentuh umat dan adat serta nilai budaya yang bergeser. Dan saat ini unsur ini kurang bersatu padunya perangakat di nagari.
Tigo tungku sajarangan sebagai aikon, tigo sapilin melakukan pertemuan yang rutin dalam menumbuhkan semangat membangun nagari yang lebih kompak. Walinagari mesti mampu mempersatuan nilai-nilai adat dan pusako, ada penghulu, alim ulama tidak tahu dengan fungsinya.
Guna meningkatkan dan mendukung kekuatan Tigo Tungku Sajaranan itu, kita sedang merancang membangun Islamik Center, sebagai wujud konsentrasi pada nilai-nilai adat dan agama di Kabupaten Solok. Dalam kesempatan tersebut Tim Ramadhan menyerahkan bantuan ungan tunai Rp. 10 juta, 40 Al Qur'an dan 28 Terjemahan. Zardi