Agar Ananda Jatuh Cinta Pada Siroh Manusia Mulia

Oleh: Ummu Fara

"Mi, cerita siapa kita malam ini?" begitulah tanya anak-anak menjelang waktu tidur. Moment ini begitu anak-anak sukai dan selalu dinanti. Tidak ada dongeng atau pun cerita rakyat yang kami hadirkan. Tapi pada sosok  inspiratif sepanjang zaman lah anak-anak kami kenalkan. Juga pada para sahabat yang memukau dengan kisah keimanan. Berharap ananda meneladani akhlak dan ketaatan mereka. 

Mengenalkan anak pada siroh banyak sekali manfaatnya. Selain belajar berbahasa yang baik, berkomunikasi dengan orang lain, juga tentunya menambah wawasan ananda.  Membangun kecintaan terhadap sosok mulia. Mengawal mereka  agar tidak salah idola. Bonusnya menghangatkan kedekatan anak dengan orangtua. 

Bagaimana agar anak bersemangat mendengarkan atau membaca siroh, melebihi kegemarannya mengikuti kisah rekaan semata?  Tentu perlu upaya yang dilakukan oleh kita selaku orang tua, sang pendidik utama untuk mewujudkannya. 

Kali ini saya akan berbagi cerita tentang ikhtiar keluarga kami  menjadikan siroh sebagai pengantar tidur yang indah. Kenapa sebelum tidur? Karena kami ingin anak bangun dengan semangat yang membara setelah mendengar siroh yang menggugah jiwa. Kabar baiknya banyak penelitian yang mengatakan bahwa membacakan cerita kepada anak sebelum tidur itu lebih efektif dan banyak manfaatnya. 

Sejak dini membaca buku menjadi prioritas dalam pengasuhan kami. Selalu berusaha membacakan buku setiap hari. Alhamdulillah respon anak begitu senang. Apa lagi buku yang dibacakan penuh gambar keren yang memanjakan indera penglihatan. Tidak harus stok buku banyak, satu buku saja kami baca berkali-kali. Bersyukur anak-anak selalu happy, tidak bosan meski mendengar kisah itu lagi, itu lagi. Begitulah ketika ilmu merasuk di hati, tetap istimewa meskipun sudah mendengar berkali-kali. 

Karena mengenalkan buku sejak dini, entah sudah berapa buku yang menjadi korban. Mulai dari korban penyobekan, penggigitan, hingga penelanan. Ya itulah salah satu konsekuensi mengenalkan buku pada anak. Maklum bukunya harga murah, mudah koyak dan rusak. Tapi emak bahagia, terasa sekali kini manfaatnya.

Melihat anak semakin suka dengan cerita, emak pun mulai nabung untuk jajan buku. Hampir setiap bulan selalu menghadirkan bacaan baru. Apa lagi saat menyadari anak tumbuh dengan cepatnya. Kebutuhan akan buku bacaan semakin besar. Akal yang terus berkembang perlu adanya pemuasan. Bukulah teman duduk yang menyenangkan. Memuaskan akal yang selalu melahirkan banyak pertanyaan. Sekaligus menambah kosa kata anak agar makin baik dalam berbahasa. 

Setahun ini mulai konsisten mengenalkan siroh Nabi. Mulai memilih   buku  yang dapat membantu menarik minta buah hati.  Bahasa lugas, penyusunan kalimat  indah, pembahasan sistematis, ilustrasi yang keren, dan yang paling penting kontennya dapat dipertanggung jawbkan. Hal inilah yang  menjadi kriteria dalam memilih referensi bacaan bergizi.

Ketika kita ingin membuat anak jatuh hati dengan siroh Nabi mati kita lakukan hal ini:

Pertama, jatuhkanlah hati ayah bunda terhadap siroh terlebih dahulu. Jadilah teman yang menyenangkan untuk mengenal sang sosok mulia. Jangan sampai mengharap anak suka siroh tapi kita tidak menghadirkannya di tengah ananda.

Kedua, harus siap memfasilitasi. Sediakan buku siroh sebagai referensi. Tidak harus selalu membelikan buku baru, ayah bunda dapat mengajak anakda ke perpustakaan atau taman baca. Anak dapat melihat bermacam buku yang mungkin nanda suka. Hal ini akan menambah wawasan  sekaligus wisata edukasi yang mengobarkan semangat baca bagi buah hati.

Ketiga, sempatkan untuk membacakan atau mendampingi buah hati. Hal ini selain dapat menyalurkan semangat bagi ananda juga dapat mrmpererat hubungan anak fengan orangtua. 

Demikianlah ikhtiar kami mengupayakan agar anak jatuh hati pada siroh Nabi. Semoga ada kebaikan dan manfaat yang dapat dipetik. Semangat hati para pejuang siroh. Semoga Allah mampukan kita semua untuk mencetak generasi sholih, cinta Nabi, pengisi peraadaban gemilang untuk yang kedua kali.