FOOD ESTATE...PROYEK GAGAL ATASI KRISIS PANGAN

By : Yanti

Perkebunan singkong seluas 600 hektare dan 17000 ribu hektar sawah yang diproyeksikan sebagai lahan food estate baru telah gagal panen.Sudah 2 tahun berjalan namun tidak menunjukan hasil yang maksimal.

Inilah planing yang digagas oleh bapak presiden di berbagai wilayah di Indinesia. Alih-alih memujudkan ketahanan pangan yang berbasis skala nasional tapi pada faktanya justru menimbulkan permasalahan yang baru yang dirasakan warga sekitar.semakin luasnya area banjir yang berdampak bagi warga sekitar.karena daerah resapan air semakin berkurang.hutan sebagai penyangga debit hujan sudah tergantikan dengan hadirnya tanaman singkong.

Warga yang sudah terbiasa mendapatkan manfaat dari keberadaan hutan tersebut mengeluhkan kondisi yang mereka alami saat ini.Bahkan sudah sejak turun temurun sebagian lahan hutan ditanami sayur-sayuran demi mencukupi kebutuhan mereka.Namun saat ini mereka tidak lagi dapat untuk bercocok tanam diarea tersebut.

Proyek yang seharusnya memberikan kemanfaatan bagi warga sekitar justru...malah sebaliknya..bahkan dalam pengelolaan ini mereka tidak diajak berbicara sepenuhnya.Padahal warga sekitar tersebutlah yang faham akan kondisi lahan.Hutan yang selama ini menjadi penyokong kehidupan mereka,namun kini yang tersisa hanyalah padang tandus....yang pada saat-saat tertentu justru menimbulkan bencana bagi mereka.

Kekesalan salah seorang warga Desa Tawai Baru dikabupaten Gunung Mas terekam oleh BBC News Indonesia pada 15 Maret 2023.Hutan yang tadinya lebat menghijau kini sebagian sudah gundul...dengan pohon singkong yang mangkrak tak terurus.

Salah pandang dalam persepsi pengelolaan sumber daya alam mengakibatkan kerusakan lingkungan dan bencana bagi warga.Dan tak tepat dalam memilih sumber daya manusia.juga memberikan kontribusi dalam kerusakan lingkungan.sistem kapitalisme yang sangat tidak berpihak pada rakyat.....pengelolaan sebuah proyek hanya pada azas manfaat.Sudah pasti rakyatlah yang akan dirugikan.

Kebijakan dalam pengurusan rakyat,menuju kesejahteraan adalah tanggung jawab dari sebuah negara.negaralah pengayom pertama untuk setiap kemaslahatan rakyatnya.sistem kapitalisme sangat tidak berpihaknya pada rakyat.Tidak seharusnya kekayaan sumber daya alam yang menaungi hajat hidup orang banyak,diserahkan kepengurusannya kepada sebush kelompok yang mampu mendanai proyek food estate dengan alasan kosongnya snggaran pendanaan.Ataupun melalui investasi yang jelas-jelas berbau ribawi.

Persepsi Pebgelolaan Yang Benar Hanya Dalam Sistem Khilafah
Setiap perbuatan kita hendaknya mengacu pada syari'atNya Allah...niatnya ikhlas dan caranya benar.selain kita mendapatkan manfaat dunia...sudah pasti kita akan mendapatkan pahala surga.

Dalam negara khilafah yang namanya food estate ataupun ketahanan pangan sudah pasti menjadi prioritas utama dalam mewujudkan kesejahteraan umatnya.karena pangan adalah kebutuhan mendasar(hajatul udhowiyah) yang jika tidak terpenuhi maka akan menimbulkan kerusakan dalam tubuh manusia.

Dalam hal ini,negara khilafah membagi menjadi 3 bagian dalam kepemilikan guna mnyokong lahan untuk food estate.
1kepemilikam individu
Yang dengannya diberi izin dari Asy-Syari' untuk mengelola lahan pertanian dan mendapat konpensasi dari hasil kerjanya tersebut.
2kepemilikan umum
Adalah izin dari Asy-Syari' untuk mengelola secara komunitas atau kelompok dan dimanfaatkan bersama.Kepemilikan ini tidak boleh diberikan pada individu ataupun golongan tertentu.kepemilikan umum mencakup 3 bagian...yaitu fasilitas umum...barang tambang...dan sumber daya alam.dalam hal ini Nabi SAW bersabda yang artinya "Kaum Muslim bersekutu(memiliki hak yang sama) dalam 3 hal:ar,padang dan api(HR Abu Dawud)
"Ada 3 hal yang tidak akan pernah dilarang(untuk dimilikisiapapun):air,padang dan api(HR Ibn Majah)
3kepemilikan negara
Merupakan hak seluruh penduduk negara khilafah yang secara pengelolaannya menjadi wewenang negara.Dan hasilnya adalah untuk kesejahteraan umat.dan ini juga tidak boleb diberikan pengelolaannya pada asing ataupun individu tertentu.seperti yang telah diberikan Nabi SAW sebuah tambang garam kepada Abyadh bin harnmal di daerah Ma'rab.setelah itu Nabi mengambilnya kembali .karena tambang itu laksana air yang mengalir.sementara air merupakan benda yang tidak pernah habis.

Hadirnya negara khilafah juga dalam bentuk memfasilitasi dalam hal tekhnologi pertanian yang termutaakhir yang berbasis pada sistem Islam.Khilafah tak akan membiarkan umat berjalan tanpa periayahan.
Demikianlah khilafah menata kelola sendi-sendi kehidupan umatnya.sehingga setiap permasalahan akan dapat diselesaikan dgn cara yang benar sesuai dgn syari'at.termasuk yang sudah pasti tentunya tentang food estate.

Wallahu a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post