Momentum Hijrah, Ubah Peradaban Menuju Cahaya Allah SWT

 

“Momentum hijrah adalah untuk mengubah peradaban manusia menuju cahaya Allah SWT,” ungkap Ustazah Uswatun Hasanah, S.P., dalam Kajian Muslimah (Kamus): Muharam, Momentum Siapkan Generasi Terbaik Masa Depan, Ahad (31/7/2022) di Masjid Al-Muhajirin Jalan Nusantara Raya, Depok.

Pasalnya, menurut Uswatun, inilah momentum mengubah peradaban manusia karena berbagai problematika di tengah masyarakat berimbas pada karakter dan tujuan hidup generasi muda yang semakin menjauhkan mereka dari fitrah sebagai manusia.

Padahal, menurutnya, “Pendidikan di dalam Islam memiliki tujuan untuk membangun kepribadian Islam. Islam menjamin akses pendidikan semua warga negara dan menghasilkan masyarakat yang kokoh dan sejahtera.”

“Asas pendidikan Islam adalah akidah Islam, dengan tujuan menguasai ilmu-ilmu Islam, membentuk kepribadian Islam serta menguasai ilmu-ilmu kehidupan. Dengan visi untuk membangun dan memajukan peradaban Islam. Dalam Islam, pemimpin yang dinamakan khalifah bertanggung jawab penuh dalam mengarahkan potensi peserta didik dan calon intelektual, serta mengupayakan pendidikan diperoleh rakyat secara mudah,” terangnya.

Lanjutnya, “Dalam Islam, dipastikan juga tidak akan ada anak-anak putus sekolah karena dari semua kelas sosial dapat mengakses pendidikan. Di mana negara yang membayar para pengajarnya. Menggratiskan biaya pendidikan menjadi kebijakan manusiawi dalam Islam.”

Lebih Baik

Dalam acara tersebut hadir pula Ustazah Siska Robiyatul Adawiyah, S.P. Ia makna hijrah itu sendiri. Hijrah yang berarti meninggalkan, menjauhkan diri dari atau berpindah tempat dari keadaan atau tempat sebelumnya, ke arah yang lebih baik.

“Lantas bagaimana dengan fenomena yang saat ini sedang booming di kalangan remaja? Apakah ini yang disebut sebagai momentum hijrah bagi kalangan remaja Muslim? Fenomena Citayam Fashion Week yang akhir-akhir ini sedang booming membuat sejumlah masyarakat antusias dan turut meramaikan. Khususnya anak anak remaja yang sedang mencari jati diri dan ingin dikenal. Tidak hanya ingin dikenal, fenomena ini juga mendatangkan sejumlah keuntungan untuk anak anak remaja,” jelasnya.

“Banyaknya anak-anak remaja, khususnya remaja Muslim yang bangga bahkan terobsesi dengan budaya yang bukan dari Islam. Di sisi lain banyak pula permasalahan yang dihadapi generasi muda seperti tidak kunjung mereda bahkan terabaikan, misalnya pergaulan bebas, putus sekolah, hingga korban kekerasan orang tua.

“Maraknya permasalahan di kalangan remaja Muslim merupakan buah dari sistem kapitalis sekularisme. Kapitalis sekularisme ini merupakan paham yang berasal dari Barat, paham ini mengajarkan untuk dilakukannya pemisahan peran agama dari kehidupan. Dimana hidup tanpa menjadikan agama sebagai tuntunan, menghasilkan masyarakat yang rusak dan memandang segalanya dengan pertimbangan untung atau rugi,” pungkasnya.[] Alifvia


Post a Comment

Previous Post Next Post