Translet


By : Joulèe

Perawan tua, itulah mungkin julukan buat gadis seperti Alifah, anak pertama dari sebuah keluarga  terpandang.

Sejak SMA sudah membatasi diri dari kehidupan bebas, dia hanya akan pergi kesuatu tempat jika adik laki-laki atau ayahanda nya yang mengantar, selebihnya dia hanya dirumah.

Kedua orang tuanya pensiunan bapak dan ibu camat, namun karena satu kesalahan transaksi ribawi kehidupan yang semestinya cukup menjadi amat sempit.

Disaat adiknya yang sudah berkeluarga berjaya dengan harta yang melimpah dan anak-anak yang berprestasi hingga keluar negri, Alifah dan dua orang tuanya tak pernah ingin merepotkan sedikitpun.

Alifah gadis yang sangat menghormati, menyayangi bahkan tak pernah keluar kata "ah" darinya untuk urusan kepatuhan, hanya soal laki-laki yang datang meminang, dia punya syarat tertentu.

"Sebagai seorang muslim, kita berkewajiban untuk beramar ma'ruf nahi munkar,  saya sudah memilih jalan dakwah sebagai jalan hidup saya, sewaktu-waktu umat bisa membutuhkan saya, saya tidak mempermasalahkan apapun  kecuali memohon ijin agar tidak dilarang dalam berdakwah, itu saja"

Kalimat demi kalimat inilah yang membuat beberapa lelaki yang meminang batal melanjutkan ta'aruf.

Ayahnya yang menua, selalu  berdoa.

"Janganlah Engkau ambil nyawaku sebelum anak perempuanku menikah yaa Allah"

Ibunya adalah jamaah dzikir Kalimatullah, setiap hari ribuan kalimat toyyibah membasahi bibirnya.

Kali ini, seorang pemuda pilihan ibunya datang kerumah mengajukan lamaran, dia hanya seorang lelaki sederhana dengan pekerjaan sebagai kurir pengantar barang.

"Hanya itu permintaan saya, jika berkenan monggo dilanjutkan, jika tidak ya tidak apa-apa"

Itu lagi kalimat yang dilontarkan selain syarat untuk tetap di ijinkan berdakwah.

"Iya, saya tidak apa-apa"

Jawab pemuda yang diketahui namanya adalah Sofyan itu.

"Njenengan minta mahar apa?" 

Sofyan melanjutkan hitbahnya.

"Sebuah kamus bahasa arab Munawwir"

"Ada lagi?"

"Tidak, bukankah sebaik-baik wanita adalah yang mudah maharnya"

"MaaSyaaAllah"

Semua anggota keluarga bahagia mengharu biru.

Hanya berselang 1 bulan dari kejadian malam itu, Alifah pun resmi menjadi istri Sofyan, sebuah kamus bahasa arab Al Munawwir menjadi maharnya.


****
Pelajarilah bahasa arab karena ia bagian dari agamamu, maka kamus ini akan menjadi bagian dari translete cintaku pada Rabbku dan juga suritauladanku, terimakasih telah menghalalkanku.

Alifah.

Post a Comment

Previous Post Next Post