Kegiatan Kontributif Dakwah Majelis Taklim Bagi Muslim Di Pelosok TTS



Belle, Nusantaranews.net. Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)  merupakan salahsatu kabupaten terpadat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Populasi masyarakatnya sebanyak 500.000 ribu jiwa.

Sedangkan jumlah Kaum Musliminnya, menurut data MUI Kabupaten TTS sebanyak 13.000 jiwa. Jumlah Kaum Muslimin di Kota Soe sebanyak 5.000 jiwa sedangkan jumlah di pelosok atau desa sebanyak 8.000 orang. Muslim yang berada di pelosok mayoritasnya suku asli Timor.

Perkembangan rumah ibadah agama Islam lumayan bagus. Ada 43 Masjid di Kota mau pun di beberapa kecamatan. Dan dalam rangka pembinaan Kaum Muslimin di daerah pelosok salahsatu Majelis Taklim menyelenggarakan pengajian rutin bulanan.

Majelis Taklim yang bernama Majelis Sholat Dakwah Pelosok TTS yang melaksanakan pengajian rutin bulanan bergiliran di Masjid-Masjid di Kecamatan Kie. Kegiatan ini melibatkan Kaum Muslimin di desa yang ada Masjidnya.

Pak Maman sebagai Pembina mengatakan bahwa  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman umat islam di pelosok TTS tentang Islam dan meningkatkan pemahaman tentang hidup bertoleransi.

"Misi dari kegiatan ini untuk mencerdaskan masyarakat Islam di pelosok." Kata Maman. Namun, beberapa kendala yang dihadapi dalam pembinaan Kaum Muslimin di pelosok adalah kurangya tenaga pendidik sehingga perkembangan umat menjadi kurang.

Kendala kedua adalah medan atau akses ke desa atau pelosok yang sulit dicapai. Banyak jalan berbatu dan berlubang sehingga sulit dilalui kendaraan beroda dua atau empat.

Apalagi ditambah musim hujan dimana jalan menuju beberapa desa terputus karena banjir atau meluapnya kali. Namun tak mengurangi semangat Majelis Taklim Sholat Dakwah untuk membina Kaum Muslimin di pedalaman.

Tantangan di lapangan adalah banyaknya Muslim yang belum bisa membaca. "Dari 100 persen hanya 30 persen yang bisa baca Al Qur'an", ujar Maman.

Masih banyak Muslim yang kurang pemahaman agamanya. Seperti sholat, halal haram dan ilmu-ilmu agama lainnya.

Harapan Maman sebagai penggerak Majelis Dakwah di daerahnya ditujukan kepada Kaum Muslimin baik di Soe, Kupang mau pun di Jakarta untuk sama-sama berjuang untuk umat di pelosok agar mereka paham tentang agama Islam.

Memang di beberapa tempat di pelosok TTS sudah ada putra asli daerah yang pulang menimba ilmu di pesantren mengamalkan ilmunya di daerah. Banyak juga penyuluh agama Islam bagi Muslim di pelosok. Namun, patut diakui jumlah Dai masih kurang untuk menjangkau semua Muslim di wilayah kabupaten TTS.

Oleh karena itu diharapkan kerjasama dari berbagai pihak baik di daerah dan pusat sehingga ada program pengiriman Dai yang akan membina Kaum Muslimin setempat. Dai yang dikirim harus diperhatikan kesejahteraannya agar mampu bertahan lama dalam melakukan pembinaan. [Abu Mush'ab]

Post a Comment

Previous Post Next Post