nusantaranews.net ~ Jika dihitung dari awal kebangkitan nasional tahun 1908 , maka pada tahun 2014 sudah lebih dari seratus tahun berproses dalam kesadaran untuk menjadikan bangsa yang berdaulat, yang memiliki identitas dan jati diri ditengah tengah kehidupan masyarakat.
Hal ini disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP pada upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106, di lapangan Imam Bonjol Selasa, (20/5).
Sehubungan denga itu, kita telah banyak mengalami perubahan, dan perkembangan seiiring dengan perubahan zaman serta tuntutan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, dan kita tidak boleh lengah, tapi justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus, “ ujar Walikota H. Mahyeldi Ansharullah, SP.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106, tahun 2014 mengemukakan tema,” Maknai Kebangkitan Nasional melalui Kerja Nyata dalam Suasana Keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa.” Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai Nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta, dan karya kekinian kita secara nyata.
Artinya Nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak sorai. Makna Nasionalisme kekinian bukan lagi kamuflase kerinduan romantisme perjuangan masa lalu.
Tetapi bagaimana mengimplementasikan romantisme perjuangan tersebut ke dalam pola pikir, pola sikap, dan prilaku kebangsaan, selaras dengan tuntutan zaman. (Wan/Taf)
Hal ini disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP pada upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106, di lapangan Imam Bonjol Selasa, (20/5).
Sehubungan denga itu, kita telah banyak mengalami perubahan, dan perkembangan seiiring dengan perubahan zaman serta tuntutan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, dan kita tidak boleh lengah, tapi justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus, “ ujar Walikota H. Mahyeldi Ansharullah, SP.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106, tahun 2014 mengemukakan tema,” Maknai Kebangkitan Nasional melalui Kerja Nyata dalam Suasana Keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa.” Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai Nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta, dan karya kekinian kita secara nyata.
Artinya Nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak sorai. Makna Nasionalisme kekinian bukan lagi kamuflase kerinduan romantisme perjuangan masa lalu.
Tetapi bagaimana mengimplementasikan romantisme perjuangan tersebut ke dalam pola pikir, pola sikap, dan prilaku kebangsaan, selaras dengan tuntutan zaman. (Wan/Taf)