nusantaranews.net ~ Gubernur Irwan Prayitno membuka secara resmi pembukaan Mentawai Megathrust DiREx 2014 di Padang, Senin (17/3). Hadir dalam kesempatan tersebut Sekjen BNPB, Forkopinda Sumbar, utusan 18 negara, Kepala SKPD dilingkungan Pemprov. Sumbar serta undangan lainnya.
Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, sungguh suatu kebanggaan kegiatan MM DiREx 2014 secara berkelanjuta diprakarsai oleh BNPB diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat, bukan karena potensi bencana yang ada akan tetapi bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan bersama pemerintah pusat dan daerah mengurangi dampak resiko bencana.
Sumatera Barat berdasarkan posisi geografis terancam oleh hampir semua jenis bencana yang setiap saat perlu diwaspadai untuk mendapatkan mitigasi bencana dalam rangka pencegahan dan kesiap siagaan, sehingga jika terjadi bencana maka korban dan kerusakan dapat dikurangi seminimal mungkin.
Saat ini Sumatera Barat memulai mengupayakan kampanye bagaimana masyarakat bisa tahan dan tangguh menghadapi bencana, beradaptasi teradap kemungkinan resiko bencan melalui pembuatan shelter-shelter swadaya masyarakat, pembuatan jalur evakuasi mandiri dan juga persiapan lahan-lahan lumbung dan cadangan makanan jika saja ada bencana terjadi.
Konsep tahan dan tangguh , beradaptasi bukan berarti menentang bencana namun berupaya menyiapkan segala sesuatu jika terjadi bencana bisa siap dan siaga waspada dan bisa cepat pulih karena disadari bantuan pertama adalah ada didalam daerah sendiri sebelum ada bantuan dari luar.
Besar harapan kami, kegiatan internasional CDC kali ini akan menambahkan dan meningkatkan perana dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai fungsi komando, koordinasi dan implementator terdepan di bidang penanggulangan bencana di daerahnya nanti dan mendukung keberhasilan capaian ditingkat nasional kedepan, harapnya. Zardi
Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, sungguh suatu kebanggaan kegiatan MM DiREx 2014 secara berkelanjuta diprakarsai oleh BNPB diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat, bukan karena potensi bencana yang ada akan tetapi bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan bersama pemerintah pusat dan daerah mengurangi dampak resiko bencana.
Sumatera Barat berdasarkan posisi geografis terancam oleh hampir semua jenis bencana yang setiap saat perlu diwaspadai untuk mendapatkan mitigasi bencana dalam rangka pencegahan dan kesiap siagaan, sehingga jika terjadi bencana maka korban dan kerusakan dapat dikurangi seminimal mungkin.
Saat ini Sumatera Barat memulai mengupayakan kampanye bagaimana masyarakat bisa tahan dan tangguh menghadapi bencana, beradaptasi teradap kemungkinan resiko bencan melalui pembuatan shelter-shelter swadaya masyarakat, pembuatan jalur evakuasi mandiri dan juga persiapan lahan-lahan lumbung dan cadangan makanan jika saja ada bencana terjadi.
Konsep tahan dan tangguh , beradaptasi bukan berarti menentang bencana namun berupaya menyiapkan segala sesuatu jika terjadi bencana bisa siap dan siaga waspada dan bisa cepat pulih karena disadari bantuan pertama adalah ada didalam daerah sendiri sebelum ada bantuan dari luar.
Besar harapan kami, kegiatan internasional CDC kali ini akan menambahkan dan meningkatkan perana dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai fungsi komando, koordinasi dan implementator terdepan di bidang penanggulangan bencana di daerahnya nanti dan mendukung keberhasilan capaian ditingkat nasional kedepan, harapnya. Zardi