Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim mengatakan, minat umat muslim di Indonesia untuk dapat menunaikan rukun Islam ke 5, tergolong sangat tinggi. Meskipun biaya naik Haji di Indonesia relatif tinggi dibanding dengan di negara-negara lain di Asia, namun jumlah pendaftar haji setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bahkan, tidak sedikit warga Indonesia yang berangkat Haji melalui negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, karena biayanya lebih murah. Selain itu juga untuk memperpendek waktu tunggu atau waiting list berangkat ke tanah suci, mengingat antrian pemberangkatan haji regular yang difasilitasi oleh Kementerian Agama di Indonesia telah mencapai 12 tahun, dari tahap pendaftaran.
“Jumlah umat muslim Indonesia yang berangkat menunaikan haji setiap tahunnya meningkat. Pendaftar pun terus bertambah. Waiting list atau jadwal antrian untuk berangkat saat ini mencapai 12 tahun. Jumlah ini luar biasa, sampai-sampai ada orang Indonesia yang memilih berangkat dari Negara serumpun, Malaysia atau Singapura. Jumlah jemaah di tanah suci setiap tahunnya, 25 persen itu dari Indonesia. Negara Arab bahkan kalah”, paparnya.
Menurut Muslim Kasim, besarnya keinginan umat muslim untuk menjadi tamu Alloh di tanah suci, harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat sendiri, mengingat dalam kondisi tersebut rentan terdapat pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penipuan berkedok pemberangkatan haji. Untuk itu, masyarakat yang ingin pergi haji menggunakan jasa biro perjalanan, dihimbau agar memilih travel agent yang bisa dipercaya dan pernah berpengalaman. Sementara itu, pemprov Sumatera Barat berkomitmen untuk mengawasi keberadaan biro perjalanan haji dadakan, yang terindikasi ingin melakukan penipuan.
“Kalau kita di pemprov pasti mengawasi biro perjalanan ini secara ketat. Jangan sampai masyarakat tertipu, kasihan nanti. Mengumpulkan uang sedikit-sedikit untuk niat mulia naik haji, eh malah tertipu. Itu sebenarnya takdir, tapi perlu juga diantisipasi. Masyarakat sendiri juga harus selektif memilih biro perjalanan, kalau berangkat haji plus. Pilih travel yang sebelumnya sudah memberangkatkan Haji, dan memiliki legalitas dari Kementerian Agama “, terangnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim berharap, calon jemaah yang ingin menunaikan haji, benar-benar dilandasi niat ibadah sesungguhnya, bukan hanya dipengaruhi factor gengsi dan prestice. Jika tidak didasari dengan niat tulus beribadah, menurut Muslim Kasim, tahapan ber haji yang telah dilalui oleh jemaah tidak akan memberikan hasil apapun, selain label Haji di nama depan.
“Haji ini kan ibadah, bukan gengsi. Kebanyakan saat ini justru yang prestice ini yang dikejar. Jadi sepulang dari Haji tanpa hasil apa-apa. Harusnya keyika jumlah jemaah meningkat, terjadi pula peningkatan kualitas aqidah di masyarakat. Hal itu belum terlihat sampai saat ini”, pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Koordinator Group Biro Perjalanan Haji MPM wilayah Pariaman Betty mengatakan, animo umat untuk pergi haji sangat tinggi. Waiting List tidak hanya terjadi pada pemberangkatan haji regular, tapi juga haji plus.
“Saat ini haji plus aja sudah ngatri 5 tahun. Tapi kami tetap prioritaskan bagi jemaah lanjut usia untuk berangkat terlebih dahulu, satu tahun langsung berangkat, melalui program diatas haji plus yang biayanya mencapai Rp.125 juta”, terangnya.
Betty menambahkan, MPM telah beroperasi hampir di seluruh daerah di Indonesia, sejak tahun 2005. Bahkan, telah meraih rekor MURI, sebagai biro yang berhasil memberangkatan Haji terbanyak dalam kurun waktu satu hari.Zardi