Pengunjung Museum Adityawarman Membludak


LIBUR Idul Fitri 1431 H kali ini, pengunjung Museum Adityawarman Sumatera Barat membludak. Berdasar hasil pantauan nusantaranews, semenjak hari pertama lebaran hingga memasuki hari ketiga, telah ribuan orang berkunjung sambil menikmati rekreasi keluarga melepas penat libur lebaran.

Kepala Museum Adityawarman Drs. H. Muasri saat ditemui pagi tadi mengatakan, “antusias masyarakat untuk berkunjung ke Museum Adityawarman cukup tinggi, terutama sejak dibukanya kembali bangunan utama (rumah gadang) yang baru direhab akibat gempa 2009,".

Memang, akibat gempa yang melanda Sumatera Barat pada 30 September 2009 lalu, Museum Adityawarman telah mengalami keretakan pada 20 tiang utama gedung. Untuk menjaga kenyamanan, terpaksa gedung utama tersebut ditutup untuk umum. “bertepatan libur lebaran, renovasi gedung selesai dan siap dikunjungi.

Dijelaskannya, kalau dibanding hari biasa, pengunjung yang datang berkisar puluhan hingga ratusan orang. Karena mayoritas yang datang adalah masyarakat Sumbar. Namun disaat libur lebaran kali ini, terjadi lonjakan. Selama tiga hari, telah 10.000 pengunjung yang datang ke museum. kebanyakan pengunjung datang dari Pekan Baru dan Jambi. Karena, mereka ingin menyaksikan dan mengetahui akan sejarah kebudayaan Minangkabau di Museum Adityawarman,"namun, turis mancanegara juga ada, meski jumlahnya relatif kecil. katanya.

Dengan semboyan "sehat, indah, murah dan berbudaya" pihak museum memotivasi dan memberikan kenyamanan pada pengunjung, seperti fasilitas bermain mobil-mobilan, kereta api, buah balon, luncuran, buayan serta para pemandu yang siap memberikan penjelasan kepada pengunjung, tentang sejarah benda-benda cagar budaya di Museum Adityawarman. Selain itu, pihak museum juga menyediakan aula siap pakai, yang dapat dipergunakan pengunjung mengadakan berbagai kegiatan atau perlombaan, “tanpa bayar”.

Tujuan dari fasilitas yang diberikan diatas tidak lain, memberikan kenyamanan, membagi ilmu pengetahuan dan menjadikan museum sebagai tempat rekreasi keluarga, harapnya. ronald

Post a Comment

Previous Post Next Post