Sumbar Butuh Penambahan Pembangunan Pembangkit Listrik

Kondisi kelistrikan Sumbar yang hanya berkapasitas 500 MW, terasa memang belum mencukupi dari kebutuhan 700 MW. Sementara pada produksi mapan baru mencapai 450 MW, dan pada musim kemarau hanya mampu produksi 50 persen. Maka dari itu dibutuhkan lagi tambah daya sebesar 3,27 MW hingga 208, 11 MW, agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada saat ini. Sedangkan semenjak pembangunan PLTA Singkarak hingga saat ini, belum satupun ada penambahan pembangunan pembangkit yang baru, ucap Gubernur Sumbar melalui Plt.Sekdaprov Mahmuda Rivai, SH.MM, dalam acara pertemuan anggota DPD RI asal Sumbar dengan Bupati/ Walikota se-Sumbar beberapa waktu lalu di Gubernuran.

Menyikapi hal tersebut, "kita memiliki beberapa planing dalam penambahan daya listrik di Sumbar seperti Pembangkit PLTMH/PLTS/Biogas di Pasaman PLTMH 4 unit, Plts 583 unit, Pasbar PLTMH 3 unit, Plts 400 unit, Agam PLTMH 5 unit, Pltas 316 unit, Biogas 5 unit, Limapuluh Kota PLTMH 4 unit, Plts 400 unit, Biogas 5 unit, Tanah Datar PLTMH 1 unit, Plts 400 unit, Biogas 5 unit, dan Solok PLTMH 7 unit, Plts 400 unit dan Biogas 3 unit, serta dibeberapa daerah lainnya.

Selain itu juga kita memiliki proyek-proyek penambah pembangkit listrik, Sumbar Pesisir PLTU milik PLN status on going sumber dana APLN tahun operasi 2012 kapasitas 112 MW, Mentawai PLTU milik PLN masih rencana sumber dana unall operasi tahun 2012 kapasitas 3 MW, Sumbar 1 PLTU milik swasta, sumber dana unall operasi tahun 2014 kapasitas 100 MW, Muaro Labuh (FTP2) PLTP masih rencana milik swasta sumber dana unall operasi tahun 2015 kapasitas 110 MW, Gunug Talang PLTP milik swasta masih rencana sumbar dana unall operasi tahun 2018 dengan kapasitas 20 MW, ujarnya.

AKLI Sumbar yang diwakili, Suhardi, MT dalam kesempatan itu juga memberikan saran kepada pemerintah untuk serius dan memiliki komitmen yang tinggi akan kebutuhan listrik masyarakat. Karena ketergantungan usaha produksi dan kesaharian masyarakat sangat ditunjang oleh kebutuhan listrik. Selain itu, jadikanlah pembangunan kelistrikan dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah, sebagai standar kesejahteraan hidup masyarakat.

"Kitapun tidak bisa ingkari, pada saat investor datang dan mau menanamkan modalnya di daerah ini, pada umumnya mereka selalu tanyakan bagaimana dengan kondisi daya listrik" karena kesemua itu amat berdampak akan nilai produksi rakyat untuk bersaing di pasar bebas, ulasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post