Oleh: Eka Susanti
(Aktivis dan Jurnalis Islam)
Beberapa waktu lalu pasca hebohnya berita kebakaran di Los Angles, kini kita kembali dihebohkan dengan kabar gencatan senjata dari Israel dan AS yang dimulai sejak Minggu tanggal 19 Januari 2025. Namun hal ini hanya bagian dari tahap awal dan sementara. Pada realitanya serangan di jalur Gaza Palestina masih tetap terjadi, menurut laman (Kompas.com, 19/01/2025) beberapa bukti media mengabarkan masih ada tanda-tanda serangan di daerah Gaza timur laut sekitar 30 menit setelah gencatan senjata mulai berlaku dan kembali lagi sekitar 30 menit kemudian, gencatan senjata hanya sebagai tahap awal dan berlaku selama 42 hari. Dari laman berita (Viva.co.id, 16/01/2025) beberapa jam setelah kabar gencatan senjata tersebut diumumkan, para penduduk di sejumlah wilayah Gaza merasakan sedikit harapan dan kelegaan, walau tetap ada kekhawatiran dengan kemungkinan terjadinya lebih banyak serangan. Dan betul saja, sumber medis melaporkan bahwa angka korban di Gaza semakin terus meningkat dan kondisi Gaza semakin memprihatinkan, sedikitnya 82 orang tewas oleh serangan Israel. Berdasarkan dari laman (CNBCIndonesia.com, 17/01/2025) serangan baru juga makin gencar membombardir Gaza dan menyebabkan puluhan orang tewas. Militer Zionis mengatakan telah menyerang 50 target di seluruh wilayah itu selama 24 jam. Gencatan senjata juga terancam batal dengan alasannya Zionis Netanyahu menuduh Hamas mengingkari beberapa bagian perjanjian perdamaian.
Sebagai umat Muslim perlunya bersifat kritis dan memahami realita melalui kacamata Islam, kita perlu bisa mencermati apakah benar kesepakatan gecatan senjata yang diumumkan oleh Israel telah bisa membebaskan Palestina sepenuhnya? Padahal sejatinya kaum Zionis Yahudi Israel ini telah dikenal akan kemunafikannya yang senang melanggar janji, kaum yang banyak mendustakan, banyak berkhianat, dan banyak berbuat jahat. Allah Swt telah menyebutkan dalam Al-Qur’an akan sifat-sifat mereka sepanjang sejarah, mereka adalah kaum yang selalu ingkar dan berkhianat kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Baiknya kita merenungi berbagai firman Allah Swt:
“Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya“. (Al-Maidah:13)
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya“. (An-Nisa: 46).
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu“. (Al-Maidah:13).
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka (Yahudi), manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia)“, (Al-Baqarah: 96).
“Sesungguhnya akan kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik“. (Al-Maidah: 82).
Apabila ada hukum agama yang tidak sesuai dengan nafsu mereka, mereka mencari-cari alasan untk melanggar ketentuan Allah. Rasulullah Saw bahkan bersabda untuk mereka: “Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi, Allah telah mengharamkan gajih/lemak atas mereka, lalu mereka menjual gajih/lemak tersebut dan memakan hasil penjualannya“. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sungguh tidak pantas bagi kita menelan mentah-mentah setiap perkataan orang-orang kafir yang jelas sangat memusuhi Islam. Tidak akan ada kemenangan yang sejati selama mereka masih memiliki kuasa di panggung dunia saat ini. Setelah argumen mereka akan Genacatan Senjata tersebut, warga Gaza dan seluruh umat Muslim di dunia tetap perlu selalu waspada akan kemunafikan mereka. Menurut kantor Berita Ideologis Internasional pada Ahad (19/01/2025) sedikitnya pengaruh dari gencatan senjata ini sendiri memberikan ruang bernafas bagi anak-anak Gaza, dengan diamnya para penguasa di negeri-negeri Muslim. Walau sejatinya tidak ada harapan besar kepada solusi ini, karena kendali Zionis Israel dan AS masih leluasa mengendalikan aturannya.
Sebagai Muslim, perlu bagi kita untuk memahami dan mengikuti solusi hakiki dari permasalahan Palestina saat ini yakni dengan kembali kepada solusi yang ada di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. Dengan bersatunya Umat Muslim, menyamakan persepsi serta solusi semua ini, memahami akar permasalahan umat hari ini, memahami kepalsuan, dan menyatakan kebenaran dengan dakwah. Kesatuan ini perlu adanya kekuatan yang menopang seluruh umat (Khilafah), karena hari ini umat tidak pernah bisa berharap kepada para pemimpin negeri-negeri muslim yang juga sedang membersamai para pemimpin negeri-negeri kafir. Mereka tidak akan berhenti, kecuali hanya dengan cara:
“Maka jika engkau (Muhammad) mengungguli mereka dalam peperangan, maka cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, agar mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Anfal: 57).
Dan hal tersebut tidak akan pernah tercapai, jika umat Muslim masih terpecah belah saat ini, berkutat dengan permasalahan dirinya masing-masing tanpa adanya satu komando pemimpin Islam (Khalifah). Tegaknya Khilafah ini bukan serta merta Allah akan menurunkan malaikat-malaikat dari langit saja dan umat Muslim hanya dengan duduk manis dan menunggu. Tentu harus perlu adanya usaha bagi umat Muslim untuk berusaha dalam menyuarakan, mempelajari dan memahami konsep-konsep Negara Khilafah ini, sebagai bentuk dari usaha perlawanan atas berbagai propaganda Kafir Zionis lainnya dalam menutupi segala solusi dan kebenaran dari Islam. Perlunya umat Islam juga mendakwahkan Islam secara ideologis, tidak hanya sebatas nafsiyah saja namun juga menyampaikan ide-ide dan gagasan berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah atau hadist.
Berkaitan dengan itu, umat juga perlu memahami bahwa terdapat kelompok pelopor dakwah ideologis internasional yang tidak berbohong kepada umat, dan selalu mengajak umat Muslim untuk mendukung dan bekerja sama dalam menegakkan Khilafah Rasyidah. Karena hanya dengan kepemimpinan Islam, Palestina dan rakyat akan dimuliakan.
“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedangkan ia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 7).
COMMENTS