Oleh: Arsiyah
(Aktivis Muslimah)
Saat ini Kemiskinan terjadi di mana-mana bahkan di seluruh penjuru dunia. Kesenjangan antara miskin dan kaya makin lebar. Namun dunia tak kunjung mampu mewujudkan kesejahteraan. Bahkan meski sudah ada Hari pengentasan kemiskinan internasional 17 Oktober yang sudah diperingati sejak tahun 1992, namun masalah kemiskinan tetap tak kunjung selesai, bahkan menjamur di mana-mana.
Beberapa negara melakukan berbagai upaya yang dianggap bisa untuk mengentas kemiskinan seperti:
1 . Aksi solidaritas di tingkat lokal maupun global.
Di beberapa negara orang-orang berkumpul untuk mengadakan diskusi, seminar, lokakarya yang bertujuan untuk membahas isu-isu kemiskinan. Di media sosial juga di galakkan kampanye melalui berbagai platform yang di harapkan masyarakat bisa menyuarakan pendapat, berbagi kisah inspiratif dan juga berbagai organisasi mengadakan penggalangan dana untuk melawan kemiskinan.
2 . Kolaborasi global antar negara.
PBB dan berbagai organisasi non pemerintah (NGO) sebagai penggerak utama melakukan berbagai upaya untuk mengentas kemiskinan salah satunya adalah Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) dan di khususkan SDG1 untuk mengakhiri kemiskinan dengan segala bentuknya di seluruh dunia. Bahkan banyak negara yang sudah mulai melakukan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan yang layak.
3 . Inovasi teknologi untuk pemberdayaan ekonomi.
Di era digital saat ini teknologi mempunyai peran krusial dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satu contohnya adalah program inklusif finansial berbasis teknologi yang memungkinkan masyarakat di pedesaan dan pedalaman untuk bisa memiliki akses ke perbankan dan pinjaman mikro.
4 . Pendidikan sebagai akses untuk mengentas kemiskinan.
Pendidikan di harapkan bisa menjadi faktor utama untuk bisa mengentaskan kemiskinan bahkan di berbagai negara berupaya untuk bisa memastikan akses pendidikan yang eksklusif dan berkualitas bagi anak-anak yang hidup di dalam kemiskinan.
Ada juga anggapan jika belajar di luar negeri adalah salah satu cara untuk bisa mengentaskan kemiskinan. Sebuah studi yang terbit di International Journal of Educational Research Volume 128, 2024, menemukan bahwa lulusan yang kembali ke negaranya setelah belajar di luar negeri berdampak terhadap pengurangan kemiskinan. Dampak ini terutama dirasakan di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Di harapkan setelah sekolah di luar negeri para pelajar bisa menggunakan keterampilan dan bisa memberikan inovasi pada upaya pengentasan kemiskinan tapi kenyataan yang ada setelah sekolah di luar negeri para pelajar kebanyakan tidak mau kembali ke negara asalnya.
Berbagai upaya yang dilakukan dunia melalui organisasi internasional, nyatanya gagal mewujudkan kesejahteraan. Pasalnya sumber masalahnya pada kapitalisme, sistem yang hanya menguntungkan para kapital saja sedangkan rakyat diabaikan, bahkan harus berjuang sendirian. Apalagi sistem kapitalis ini sejatinya adalah sistem yang rusak sehingga mustahil untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata. Sistem ini juga membuat negara tidak hadir untuk mengurusi rakyatnya. Apalagi Ukuran kesejahteraan ditetapkan secara kolektif dengan pendapatan perkapita yaitu ukuran rata-rata pendapatan yang diperoleh setiap orang di suatu negara atau wilayah dalam kurun waktu tertentu atau pendapatan negara dalam satu tahun di bagi jumlah penduduk,ini merupakan ukuran semu karena pendapatan masyarakat tidaklah sama dan kebutuhan di berbagai daerah juga berbeda. Jadi tidak mungkin menggambarkan kesejahteraan yang nyata.
Juga masih ada anggapan yang salah tentang solusi masalah kemiskinan, mulai dari ganti pemimpin, karena meskipun gonta-ganti pemimpin jika sistemnya rusak maka akan tetap rusak, pemberdayaan Perempuan, karena perempuan di anggap sebagai motor penggerak utama ekonomi keluarga bahkan menjadikan perempuan sebagai pemimpin baik dalam negara, ataupun jabatan kepala daerah, juga Menteri.
Sejatinya penyebab mendasar adalah penerapan sistem kapitalisme yaitu sistem ekonomi yang menekankan peran modal dalam segala jenisnya, termasuk kebebasan bagi individu yang mempunyai modal untuk menguasai barang seperti kebebasan menguasai Sumber Daya Alam sehingga membuat oligarki makin kaya karena keuntungan hanya di miliki oleh pemilik modal dan oligarki, sedangkan rakyat makin menderita karena tidak memiliki modal dan hanya mengandalkan kekuatan fisik atau tenaga sehingga hanya bisa mendapatkan uang yang tidak seberapa apalagi harus di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga masih harus membayar pajak yang semakin tinggi sehingga membuat rakyat semakin menderita.
Penerapan Islam kafah akan mampu mengentaskan kemiskinan. Islam adalah sistem dari Allah yang memberi solusi atas persoalan manusia termasuk kemiskinan. Penerapan islam kafah akan menjamin kesejahteraan rakyat individu. Di dalam sistem Islam sumber daya alam tidak boleh di kuasai oleh individu tetapi di kelola oleh negara dan hasilnya di gunakan untuk pelayanan kepentingan rakyat seperti untuk kesehatan, pendidikan, dan keamanan sehingga semua lapisan masyarakat bisa menjangkau bahkan bisa gratis.
Islam menetapkan pemimpin /kepala negara sebagai raa’in yang akan di mintai pertanggungjawaban atas apa yang di pimpinnya sehingga pemimpin akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Rasulullah SAW bersabda :
ÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ رَاعٍ ÙˆَÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ Ù…َسْئُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Hadits ini juga mengandung makna bahwa setiap orang adalah pemimpin, dan setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
Sistem Islam adalah sistem sempurna dan menyeluruh yang menetapkan ukuran kesejahteraan individu per individu. Ukuran ini lebih riil, negara menjamin kesejahteraan setiap individu karena negara akan menjamin kehidupan semua umatnya seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan misalkan ada individu yang tidak memiliki pekerjaan maka negara akan menyediakan lapangan pekerjaan dan jika ada yang tidak mempunyai keahlian maka negara akan memberikan pelatihan dan juga memberikan modal usaha.
Melalui berbagai konsep dalam Sistem ekonomi islam, negara akan mampu mengentas kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan rakyatnya karena Islam menetapkan negara harus menjadi raain dan junnah bagi rakyatnya. Sistem Islam tidak bisa di terapkan jika tanpa adanya institusi yang menaunginya yaitu khilafah jadi hanya dengan adanya khilafah sistem Islam bisa di terapkan secara kaffah.
COMMENTS