> Peran Keluarga Terkikis, Predator Anak Eksis - NusantaraNews

Latest News

Peran Keluarga Terkikis, Predator Anak Eksis



 Oleh: Ummu 'Alsiyah 

(Aktivis Muslimah)


Potret keluarga saat ini belum dikatakan sebagai keluarga sehat yang mampu mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah. Dengan berbagai problematika hidup yang ada, nilai esensi keluarga semakin terkikis habis. Termasuk muncul predator kekerasan seksual yang membidik anak-anak.


Kekerasan seksual terhadap anak kian hari kian meresahkan. Bahkan, sebagian pelakunya bukanlah orang asing melainkan keluarga terdekat atau masyarakat yang dikenal. Lingkungan paling dekat, yang diharapkan mampu menjaga dan melindungi anak-anak, justeru menjadi predator anak sesungguhnya. Naudzubillah.


Dalam sistem kapitalis ini, keluarga tidak bisa mewujudkan keamanan, karena imbas dari sulitnya menjalani hidup. Himpitan ekonomi memaksa mereka bekerja banting tulang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nampak, Ketika sang ayah sebagai pencari nafkah tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarganya, maka sang ibulah yang harus membantunya mencari nafkah.


Alhasil, peran ayah dan ibu tidak maksimal, hingga anak pun terabaikan. Dampaknya anak tidak memiliki penjagaan dan pengasuhan dalam keluarga. Pada akhirnya, anak-anak lebih mudah terpapar hal-hal negatif, dan mencari tempat lain yang bisa menciptakan rasa nyaman bagi dirinya.


Tak hanya itu, penyebaran paham-paham yang keliru seperti sekulerisme dan liberalisme tak mampu dibendung. Akibatnya, anak yang tidak dibekali pendidikan yang benar mudah terbawa arus dan hidup serba bebas.


Hal ini bertentangan dengan sistem islam. Dalam negara Islam (Khilafah), Pemerinta h akan menjamin setiap kebutuhan rakyatnya. Mulai dari penyediaan lapangan pekerjaan bagi laki-laki, sistem pendidikan dengan dasar akidah yang kuat, dan memastikan lingkungan masyarakat yang terikat dengan hukum Syara' dan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Tak lupa, negara memastikan peran dalam keluarga menjalankan fungsinya masing-masing sesuai kewajibannya dan fitrahnya.


Peranan ayah sebagai pencari nafkah dan pemimpin dalam keluarga, tanpa merasa khawatir kekurangan. Begitupula, ibu sebagai pendidik utama di dalam rumah dapat berlangsung sebagaimana mestinya.


Keluarga yang sehat mampu menciptakan suasana aman dan nyaman bagi anak. Segala bentuk kekerasan dapat terhalau dengan maksimal. Dengan demikian, hak anak akan terpenuhi dalam hal pengasuhan dan pendidikan. Semuanya mengikuti aturan Allah Swt. dan didukung Masyarakat islami yang dibentuk oleh negara dengan sistem Islam sebagai pelaksanaannya. Wallahu'alam bi shawab.

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.