Jangan Biarkan Potensi Generasi Emas "Dibajak".


By : Zahrul Hayati
aktivis dakwah Prabumulih Sumsel

Tidak terasa saat ini kita memasuki Tahun Baru 1444 H. Masih seperti sebelumnya, pada Tahun Baru Hijrah ini ragam kerusakan terjadi dimana-mana. Krisis ekonomi membuat kehidupan di negeri ini makin terpuruk. Korupsi makin menjamur. Ragam penistaan terhadap Islam masih terus terjadi. Ketidakadilan hukum makin terang-terangan. Kerusakan moral para pemuda makin memuakkan.

Karena itu besar harapan dan keinginan umat agar momen Tahun Baru ini dapat mengubah keadaan negeri ini menuju tatanan yang Islami, yang diridhai Allah SWT.

Potret Buram  Remaja Kita

Negeri ini berlimpah penduduk usia muda dan produktif. Ada sekitar 60 jt lebih jumlah penduduk usia muda dengan rentang usia 15 - 34 tahun. Harusnya ini menjadi bonus demografi karena muncul generasi penerus berkualitas. Sayangnya,  banyak anak muda Indonesia justru hidup dalam kondisi yang tidak beruntung. Mereka terjerat kemiskinan, putus sekolah, terlibat narkoba, kriminalitas, hedonis dan tidak punya tujuan hidup. 

Remaja Indonesia banyak teracuni budaya hedonisme, memburu kesenangan fisik, hiburan, mencari materi dan popularitas, fenomena CFW adalah gambaran para remaja yang mencari kesenangan dan popularitas. Meski datang dari kelas ekonomi marjinal, para remaja ingin tenar di media sosial, seperti para pemuda dari keluarga kaya yang biasa hidup mewah.

Pembajakan Potensi Pemuda.

Pembajakan potensi pemuda melalui berbagai program Kapitalistik sekuler menuai keprihatinan para intelektual muslimah. Menurut mereka sudah saatnya mengambil sistem Islam Kaffah untuk mendidik para pemuda agar mengerahkan potensinya memperjuangkan Islam.

Dibajak Kapitalis Sekuler.

Terdapat dua strategi besar dalam "pemberdayaan" pemuda muslimah hari ini yang dilakukan oleh penjajah Kapitalis Sekuler, yaitu gender equality dan women empower ment.

Dua hal ini membuat generasi muda, muslimah mengalami kehancuran dalam prilakunya, mulai dari orientasi berbasis materialistis, menunda pernikahan hanya untuk mencari materi, hingga mempertanyakan hukum-hukum Islam untuk muslimah.

Jelas muslimah hari ini juga  menjadi target yang dibidik penjajah Kapitalis Sekuler untuk dibajak potensinya demi kepentingan mereka.

Dorong Generasi Muda Berkontribusi dalam Dakwah.
"Kalau generasi  kita lemah dari semangat menegakkan Islam, tidak mau melakukan dakwah karena khawatir dengan konsekuensinya, bagaimana nasib umat Islam kedepannya? oleh karena itu harus diupayakan agar generasi muda terlibat dan mau berkontribusi dalam dakwah.

Selamatkan Generasi Muda

Kapitalis Sekuler sudah mencengkram dari semua lini kehidupan masyarakat,  membajak potensi generasi muda kita saat ini. Dampak yang nyata dihadapan kita bahwa banyaknya generasi muda yang jauh dari berperilaku Islam.
Pengabaian terhadap perintah Allah dan Rasulnya yang menjadikan para pemuda berkiblat dengan arah pandang sekulerisme. Benar saja kalau generasi kita mudah termakan isu-isu radikalisme   dan terorisme.
_

Khatimah
_
Siapapun yang peduli dengan nasib umat dan negeri ini harus berpikir dan berusaha menyelamatkan para pemuda dari cengkeraman kapitalis sekuler. 
Mereka adalah harapan umat pada masa depan,  jika ingin melihat kondisi umat pada masa depan, tengok saja keadaan para pemudanya hari ini. Syaikh Mustafa al-Ghalayaini, seorang pujangga Mesir, berkata, "Sungguh ditangan-tangan  pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat.
Pemuda, menurut Prof.Rawwas Qal'ahji, adalah sekelompok manusia yang berusia antara 15 sampai 40 tahun. Pada masa ini manusia berada dalam puncak kekuasaannya, setelah masa kanak-kanak, dan sebelum lemah lagi di usia tua. Allah SWT berfirman : Allah-lah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah. Lalu Dia menjadikan (kalian) menjadi kuat. Kemudian Dia menjadikan (kalian) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui dan Mahakuasa (TQS ar-Rum:54). Kaum muda juga adalah agen perubahan ditengah umat manusia. Tidak ada perubahan tanpa melibatkan anak-anak muda. Itu karena mereka adalah kelompok manusia yang cerdas dan lebih mudah menerima petunjuk ketimbang orang yang sudah tua.

Para pemuda sejatinya agen perubahan generasi masa depan.
Tidak ada perubahan tanpa dengannya islam.

Wallahu a'lam bis showaab.

Post a Comment

Previous Post Next Post