Kasus DBD di Agam, Kian Meningkat

dr Hendri Rusdian, M Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Agam, Nusantaranes.net, - Baru saja lepas dari Wabah Pandemi COVID-19, Kabupaten Agam, kembali diserang Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  sepanjang November 2021 hingga Pekan ketiga Januari 2022.

Memprihatnkan dari 15 orang warga Kecamatan Lubuk Basung, yang notabene ibu kota Kabupaten Agam, terjangkit DBD satu diantaranya Meninggal Dunia akibat diserang nyamuk jenis Aedes Aegypti itu.

Saat di konfirmasi Nusantaranews.net, Kepala Dinas Kesehatan Kabuoaten Agam, dr. Hendri Rusdian Kesehatan, diruang kerjanya Selasa (18/01) mengatakan, "Kasus Demam Berdarah Dengue (BDB) dari bulan November 2021 hingga pekan ini menunjukkan kenaikan dengan jumlah 15 kasus.

Lanjutnya " dari 15 orang Warga yang terjangkit DBD, tersebar di Kecamatan Lubuk Basung, antara lain Kawasan Ujung Labuah, Nagari Persiapan Sungai Jariang, Lubuk Basung, Asrama Polres Agam, Sangkir dan Batu Palano, Jorong Balai Ahad.

Menurut dr. Hendri, secara fase dan jumlah, Kasus DBD di Agam, saat ini belum masih dibatas normak dan belum mengkuatirkan, walau demikian diingatkannya Penyakit tersebut tidak boleh disepelekan.

"Penyakit DBD ini tidak boleh dianggap remeh, karena berbahaya dan bisa berakibat fatal bila tak segera diobat secara dini, Jika ada gejala, lakukanlah Pemeriksaan ke Puskesmas atau Rumah Sakit, agar segera teratasi," pintanya.

Sementara itu, sebagai pencegahan, Dinas Kesehatan Agam, telah melakukan Fogging atau Pengasapan di dua lokasi di Kecamatan Lubuk Basung, antara lain Rumah-rumah Warga di Ujung Labuah Nagari Persiapan Sungai Jariang Lubuk Basung dan Asmara Polres Agam.

Lebih lanjut diterangkan dr. Hendri lagi, penularan DBD berbeda dengan penyakit infeksi lain seperti Covid-19 yang menular secara langsung dari orang ke orang.

"Penularan DBD membutuhkan Perantara nyamuk Aedes Aegypti yang menyuntikan Virus Dengue ke tubuh Manusia," jelasnya

Karena itu ia meminta Masyarakat Waspada terhadap ancaman DBD disaat masih berjuang di Masa Pandemi Covid-19, terlebih di saat musim penghujan ini.

"Hujan membuat banyak genangan air yang menjadi sarang bagi perkembangbiakan dan  pertumbuhan larva nyamuk jenis aedes aegpty, inilah yang ancaman bagi kita," ujarnya.

Untuk itu ia mengimbau kepada warga untuk gencar melakukan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) sebagai upaya pencegahan penyakit demam.

"Agar tidak menjadi sarang nyamuk, segera menguras penampungan air dan mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampung air serta mengubur barang bekas," pintanya. (Bagindo)


Post a Comment

Previous Post Next Post