Momen Ramadhan, Momen melejitkan Perjuangan


Oleh: Ummu Almahira (Aktivis Muslimah) 


Nuansa pekatnya akhir zaman menyelimuti seluruh sendi masyarakat. Terkisah pilu tentang keserakahan, ketamakan, kekuasaan dan segala kenikmatan duniawi menjadi hal yang utama menanggalkan hati nurani. Dunia hanya berputar pada harta, tahta dan wanita. Sebatas itu. 


Lembaran hitam rusaknya masyarakat mencetak generasi tanpa hati. Muncullah generasi labil yang tak menemukan jati diri, justru teejebak pada kekerasan, tawuran, narkoba, seks bebas dan segala kemaksiatan lainnya. 


Duhai Rabb pemilik arsy, tiang peradaban dunia ini sudah hampir runtuh. Umatmu tak mengenalMu lagi. Jangankan sujud berpasrah diri menerapkan syari'at Mu yang mulia, sekadar mengetahui hukumMu pun tak sanggup. Ah, benar, kenapa Engkau bebankan dakwah di pundak kaum Muslim adalah semata-mata untuk menyambung nafas dunia. Kami tahu, jika Engkau sudah berkehendak, akhir zaman yang penuh kerusakan itu pun akan terjadi. Sebelumnya kami mohon ampun kepadaMu, sang Penguasa langit dan bumi, agar senantiasa menjaga hati ini dalam balutan iman dan takwa.


Duhai Rabb penguasa hati, dalam menyambut ramadhan yang mulia ini, bencana banjir melanda sebagai pengingat diri. Sudah selayaknya diri ini bermuhasabah untuk senantiasa bertaubat dan meningkatkan perjuangan dalam memperjuangkan Islam kaffah. 


Hanya aturan ilahi lah yang bisa menjadi solusi dan dapat membenahi bumi ini. Sayangnya perbaikan itu mustahil jika dilakukan sendiri. Karena perjuangan ini bukanlah tugas dan beban pribadi, namun tugas umat muslim seluruh negeri. Ada tiga pilar utama yang harus dibenahi dan diperjuangkan. Pertama, pilar utama yang perlu diperjuangkan yakni perbaikan individu. Kedua, adanya kontrol masyarakat. Masyarakat harus peka terhadap segala kerusakan dan senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar di seluruh penjuru negeri. Ketiga, peran negara yang mengambil hukum Allah sebagai satu-satunya hukum yang dapat memberikan nilai keadilan, ketentraman dan kesejahteraan abadi. 


Jika individu-individu kaum muslimin senantiasa beriman, bertaqwa, mengharap rahmat hanya kepada Allah sekaligus menanamkan rasa takut padaNya, maka akan terbentuk generasi-generasi rabbani beradab dan berakhlak langit. Sayangnya, setan tak pernah berhenti untuk melaksanakan tugasnya membawa manusia pada maksiat, lalai, abai dan ingkar terhadap aturan Allah. Saat itulah pilar kedua harus tegak, yakni pilar kontrol masyarakat. Masyarakat akan mencegah perbuatan tercela tersebut dan menuntun kembali kepada keimanan dan ketaqwaan. Masyarakat islam tak akan pernah ridho melihat dan mendengar kemaksiatan dihadapannya. Mereka akan segera mencegah dan melakukan perbaikan. Pilar ketiga, yakni peran negara. Negara lah yang menentukan iklim dan suasana keimanan pada seluruh rakyat dalam suatu negeri. 


Peran negara sebagai pilar utama perbaikan umat sangat penting dan krusial. Karena negaralah yang menentukan sistem atau iklim suasana keimanan dan ketaqwaan di tengah masyarakat. Peran negara lah yang memfasilitasi, membina, mendidik individu menjadi individu beriman dan bertaqwa. Juga membentuk masyarakat menjadi masyarakat islam. Tidak akan ditemukan di kehidupan umum adanya suatu pemandangan maksiat. Semua aturan sesuai dengan hukum Allah. Sanksi yang diberikan pun berdasarkan syariat islam yang mempunyai fungsi jawabir (penebus dosa) dan jawazir (pencegahan).


Dengan tiga pilar tersebut, tiang agama Allah ditegakkan. Sehingga tercipta negara dengan karakter baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr,  yang berarti “Negeri yang baik dengan Rabb Yang Maha Pengampun”. Negeri tersebut pernah berdiri dan akan tegak kembali dengan nama khilafah ala minhajin nubuwah untuk yang kedua kalinya. Tidak rindu kah engkau, wahai kaum muslimin akan negeri mulia lagi berkah tersebut? Sudahkah engkau melangkah memperjuangkan peradaban rabbani tersebut? 


Momen ramadhan ini adalah momen terbaik untuk meningkatkan keimanan sekaligus meningkatkan kualitas perjuangan kita dalam menegakkan agama Allah dalam bingkai khilafah rasyidah. Teruslah bergerak. Teruslah berjuang. Sesungguhnya dalam kemuliaan bulan ramadhan, ada hajat yang dipenuhi, ada doa yang dikabulkan dan perjuangan yang bernilai berlipat ganda. Maka bersegeralah berlomba-lomba dalam memperjuangkan agama Allah yang sudah pasti akan kita menangkan. Ya, khilafah minhajin nubuwah kedua yang pasti akan terwujud kelak. Wallahu ‘alam Bisshawab. 


Post a Comment

Previous Post Next Post