REVOLUSI DAN MAKAR


By :  Ummi Farid

Revolusi adalah perubahan mendasar dan menyeluruh. Jika revolusi dalam urusan negara, maka itu berarti perubahan mendasar dan menyeluruh pada kenegaraan, bentuk, sistem dan oknumnya.
Bagi yang sering piknik sejarah, maka akan ditemukan berbagai revolusi kenegaraan yang pernah terjadi di muka bumi ini. Pertanyaannya adalah :
Apakah revolusi ini sesuatu yang buruk? Untuk menjawab ini, saya akan membeberkan fakta berikut:

- Jia tidak ada revolusi di Prancis yang mengakhiri bentuk pemerintahan Theokrasi yang kita tahu sangat membelenggu munculnya para ilmuwan, sulit kita bayangkan Eropa akan menjadi semaju sekarang ini. Tanpa revolusi itu, mungkin Eropa masih tenggelam terus dalam The Dark Age karena terpasungnya kreatifitas ilmuwan.

- Jika tidak ada revolusi yang dilakukan Muhammad Rasulullah di Madinah, sulit kita bayangkan bangsa Arab pernah menjadi mercu suar dunia dan menjadi pemimpin peradaban yang menguasai 2/3 peradaban yang ada pada saat itu. Tanda adanya revolusi ini, mungkin bangsa Arab tetap dikenal sebagai bangsa tertinggal, sebagaimana dulunya wilayah Arab yang begitu luas tidak menarik perhatian Romawi di Barat dan Persia di Timur untuk menaklukkannya. Karena memasukkan bagsa Arab dengan kondisi mereka saat ke dalam wilayahnya hanya dianggap sebagai mencari penyakit belaka.

- Jika tidak ada revolusi oleh Sosialis di China yang menumbangkan kekaisaran China, sulit kita bayangkan China akan bersatu seperti sekarang ini. Karena sebelumnya, sejarah China selalu dipenuhi dengan konflik perang saudara antara klan yang tidak pernah ada selesainya dan memakan korban jutaan nyawa. 

Maka masyarakat Barat berhutang budi pada pelaku revolusi Prancis dulunya. Masyarakat Muslim berhutang budi pada Rasulullah, pelaku revolusi di Madinah. Masyarakat China berhutang budi pada pelau revolusi Sosialis-Kominus China dulunya.

Intinya, tanpa ada revolusi sulit terbayangkan bagaimana kondisi manusia saat ini. Revolusi yang mengubah secara menyeluruh dan mendasar kenegaraan, baik bentuk maupun sistemnya ternyata telah membangkitkan manusia. Tiga jenis revolusi itulah yang kita kenal dengan Revolusi Ideologis.

Revolusi Prancis menghasilkan iseologi Sekulerisme-Demokrasi-Kapitalisme. Revolusi di Madinah membuahkan Ideologi Islam. revolusi di China dan juga Rusia menghasilkan Ideologi Sosialisme.

Masih mengatakan revolusi itu buruk???
Ada kata lain yang selalu muncul bersamaan dengan datangnya revolusi, yaitu makar. Siapa yang memunculkannya? Tentu saja penguasa yang ingin di revolusi. Mereka akan menyematkan kepada setiap upaya revolusi sebagai perbuatan makar. Revolusi kemeerdekaan Indonesia pun oleh pemerintahan Kolonial Belanda disebut makar.

Maka penyebutan makar itu adalah penyebutan yang tidak punya kebenaran, selain penyebutan adanya upaya pihak lain melawan atau menentangnya.

Menilik pada tiga jenis revolusi ideologis diatas yang justru dengannya umat manusia bangkit dari kegelapan, maka kita akan memandang negatif pada siapa saja yang menyebut revolusi itu adalah makar, karena hasil dari revolusi itu justru kebangkitan dari kegelapan. 

Karenanya, ketika ada upaya untuk revolusi, yang perlu kita hiraukan bukanlah adanya penisbatan makar oleh penguasa padanya, tapi pada apakah revolusi itu memang revolusi Ideologis yang mampu membangkitkan kita dari kondisi terpuruk saat ini. Karena jika kita fokus pada kata makar, maka kondisi kita tidak akan pernah berubah. Itu pasti.

Kondisi negara kita, Indonesia  saat ini tengah berada pada kondisi terburuk semenjak kemerdekaan. Hutang negara terus menumpuk, bahkan untuk bayar bunganya saja negara harus ngutang lagi. Kekayaan alam negeri dikuasai hampir keseluruhannya oleh asing dan swasta, padahal itu muluk rakyat. Pengangguran semakin meningkat, apalagi dengan membanjirnya tenaga kerja China yang datang secara legal maupun legal ke negara ini. Sektor pertanian dan industri hancur dengan membanjirnya komoditi impor dari berbagai negara yang masuk secara bebas. Generasi muda mengalami penghancuran yang semakin merajalelanya narkoba, miras, kriminalitas remaja, seks bebas. Mulai bangkitnya paham-paham yang membahayakan bangsa seperti Syi’ah dan Komunisme. Pertambahan terus-menerus objek-objek pajak yang diterapkan negara pada rakyat. Penghilangan subsidi pada komoditi yang dibutuhkan rakyat seperti BBM, Gas dan Listrik.

Kita tidak melihat adanya indikasi bahwa pemerintah akan mampu keluar atau mengatasi seluruh problematika ini. Yang ada justru problematika semakin bertambah dan semakin kompleks. Tumpang tindih, menyebabkan kondisi bagaikan benang kusut yang sulit untuk diurai lagi.

Partai ideologis melihat jalan keluar satu-satunya dari kondisi ini adalah dengan mengadakan perubahan menyeluruh dan mendasar pada sistem bernegara. Karena dengan penelitian yang mendalam dan mendasar, partai ideologis menyakini penyebab munculnya kondisi ini adalah pada sistem buruk yang diterapkan negara. 

Jika sudah perubahan menyeluruh dan mendasar, itu namanya revolusi. Perubahan menyeluruh dan mendasar dari sistem Sekulerisme-Demokrasi-Kapitalisme ke sistem islam dengan bentuk negara Khilafah.
Makar???

Tudingan itu pasti ada, sebagaimana yang terjadi dimasa-masa dulu itu, sewaktu terjadinya semua revolusi ideologis dimuka bumi ini.

Persoalannya, jika kita berhenti karena tudingan makar, maka konsekuensinya kondisi kita tidak berubah dan bahkan kemungkinan besar akan semakin memburuk melihat indikasi-indikasi yang ada. Namun, jika kita abaikan makar, dan terus mengadakan revolusi insya Allah suatu masa kelak akan ada generasi yang hidup dalam kondisi yang jauh lebih baik dari kita sekarang ini yang terucap:

“Syukurlah dulu ada yang melakukan revolusi. Jika tidak, tidak bisa dibayangkan keadaan kita saat ini.”

Persis seperti bersyukurnya kita pada revolusi yang diadakan Rasulullah di Madinah. Karena tanpa itu, mungkin kita msih manusia yang melakukan ritual syirik, penyembah berhala, sebagaimana kondisi nenek moyang kita sebelum Islam sampai di Nusantara. Revolusi untuk menyongsong abad keemasan Islam dibawah sistem islam disebut Khilafah.

Post a Comment

Previous Post Next Post