Berjilbab Sejak Dini, Apa yang Salah?


Oleh : Rengga Lutfiyanti
Mahasiswi dan Pegiat Literasi

Anak ibarat kertas kosong. Sehingga apa yang tertuliskan di atas kertas itu tergantung penulisnya, yaitu orang tua. Karena, pendidikan awal yang diperoleh anak itu berasal dari keluarga. Sehingga sudah sewajarnya orang tua mendidik dan menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anaknya. 

Namun, belum lama ini, dalam sebuah video yang dibagikan melalui akun sosial media @dw_indonesia, mengkritik sebuah  keluarga yang mengajarkan anaknya untuk berjilbab sejak kecil. Menurutnya, mengajarkan anak berjilbab sejak kecil membuat anak tidak memiliki pilihan atas apa yang ia kenakan. Serta, dikhawatirkan akan membawa pola pikir anak menjadi eksklusif. (jurnalgaya.pikiran-rakyat.com, 26/9/2020)

Fenomena ini terjadi karena virus Islamofobia yang terus diembuskan oleh musuh-musuh Islam. Diterapkannya sistem sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan, telah melahirkan paham liberalisme. Sebuah paham yang mengagung-agungkan kebebasan. Sehingga, para penganut paham liberal bisa bebas dalam berperilaku, bersikap, berucap, dan sebagainya. Menyoal kondisi psikologis anak yang dibiasakan menutup aurat, adalah salah satu bentuk propaganda dari feminisme liberal yang berupaya untuk menyingkirkan Islam dari tengah-tengah masyarakat.

Bahkan, sebelumnya kasus semacam ini juga pernah terjadi. Seperti penggunaan cadar dan penggunaan celana cingkrang di kalangan ASN yang dipermasalahkan. Hingga perubahan kurikulum Pendidikan Agama Islam di madrasarah. Dimana hal tersebut merupakan bentuk dari pendistorsian terhadap ajaran Islam.

Sebagai seorang muslim, menanamkan akidah Islam dan mengajarkan syariat Islam, serta menanamkan adab sebagai seorang anak murid dan hamba Allah adalah hal-hal mendasar yang memang harus dilakukan oleh orang tua.  Karena anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada orang tua. Maka orang tua wajib menjaga amanah tersebut dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah memberikan pendidikan yang baik serta benar kepada anak.

Mengajari anak berhijab sejak dini merupakan bagian dari pendidikan anak. Membiasakan anak untuk menutup aurat sejak dini adalah salah satu uslub (cara) untuk mengenalkan kewajiban berkerudung dan berjilbab kepada anak. Sehingga ketika mereka sudah baligh, mereka sudah terbiasanya menutup aurat. 

Dengan mengajari anak menutup aurat anak akan mengetahui batasan-batasan aurat yang tidak boleh ditampakkan dan mana yang boleh ditampakkan. Agar mereka dapat memahami dengan siapa saja mereka boleh menampakkan auratnya.

Menutup aurat adalah kewajiban. Hal ini dijelaskan dalam QS. An- Nur : 31 dan QS. Al-Ahzab : 59.  Para ulama pun telah menyepakati terkait hal ini. Sehingga tidak ada yang perlu diperselisihkan dalam hal menutup aurat.  

Peran orang tua sangatlah penting dalam mendidik anak mereka. Rasulullah saw. bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR Bukhari)

Dari hadist tersebut dapat diketahui betapa pentingnya peran orang tua dalam mendidik anaknya. Apakah ia didik anaknya menjadi muslim, Yahudi, Nasrani, atau Majuzi. Anak adalah amanah yang kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban atas pendidikan yang diberikan kepada anaknya. 

Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, “Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” (Tuhfah al Maudud hal. 123).

Sebagai seorang Muslim tidak seharusnya kita terpengaruh terhadap propaganda anti-jilbab. Justru kita harus membentengi anak dari arus liberalisasi. Yaitu dengan mengenalkan syariat Islam kepada mereka sejak kecil. Sehingga ketika anak telah dewasa, anak sudah terbiasa mengenal syariat Islam. 

Orang tua akan kesulitan untuk membiaskan anak mengenal ajaran Islam jika sistem yang digunakan masih bercokol pada sekularisme. Sehingga dibutuhkan sebuah institusi yang sesuai dengan Islam. Oleh karena itu, perlu dakwah Islam di tengah-tengah umat untuk menyadarkan umat akan pentingnya penegakan Daulah Khilafah Islamiyyah. Khilafah berperan sebagai junnah, yang akan menjaga akidah umat dan melindungi umat dari serangan liberalisasi.

Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post