Polres Tangerang Periksa Saksi Kasus Jasad Perempuan Dalam Kardus


Polisi periksa sejumlah saksi terkait penyelidikan kasus penemuan jasad perempuan dalam kardus di kamar kos yang diduga korban pembunuhan di Kampung Kebantenan RT03/08 Kecamatan Pondok Aren pada Selasa (25/8).

Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono menerangkan, pemeriksaan saksi-saksi masih terus dilakukan, guna mendalami keterangan dari adanya penemuan jasad wanita di kamar kontrakan NZ. Termasuk di antaranya, keterangan S, teman dekat penyewa kontrakan berinisial NZ.

Seperti diberitakan sebelumnya, S yang merupakan teman dekat NZ,sempat masuk ke kamar kontrakan tersebut pada Senin (24/8) siang lalu. S, terpaksa masuk ke kamar itu melalui jendela lantaran pintu utama kamar kontrakan dalam keadaan terkunci.

"Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ungkap Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharam dikonfirmasi Rabu (26/8).

Kapolsek Pondok Aren AKP Riza Sativa menambahkan, pemeriksaan terhadap saksi S telah dilakukan sejak pagi tadi. Pihaknya mengaku masih terus menggali keterangan dari saksi-saksi lainnya, guna proses penyelidikan.

"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan terhadap yang bersangkutan," terangnya.

Keluarga Kaget
Kepedihan mendalam masih dirasakan keluarga pasangan Ariandi dan Ariska orang tua Ariati (31), (sebelumnya diberitakan HY) perempuan korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di dalam kardus di salah kamar kontrakan di Kampung Kebantenan, Tangerang Selatan, pada Selasa (25/8) malam kemarin.

Pihak keluarga mengaku, sangat kaget dan tidak percaya, atas kehilangan perempuan beranak satu tersebut. Ariska, Ibunda almarhum Ariati, menerangkan, kalau anak perempuannya itu telah pergi dan tidak ada kabar sejak Sabtu (22/8) siang lalu. Saat itu, keluarga telah berkali-kali berusaha menghubungi telepon selularnya namun tak ada jawaban.

"Kami telpon, panggilan dialihkan terus. Di WA, di SMS juga engga ada jawaban. Kami tanya ke teman-temannya, engga ada yang tahu. Kabar terakhir dia (korban) dijemput naik sepeda motor," ucap Ariska ditemui di rumahnya di Paninggilan, Ciledug, Kota Tangerang.

Ariska dan keluarganya mengaku, sangat kaget dan tidak menyangka anaknya tewas dalam kondisi tragis dalam keadaan telanjang dan terikat.

"Kami sangat kaget dengan kejadian ini," jelas dia.

Menurutnya, anak perempuannya itu tiba-tiba saja pergi pada Sabtu (22/8) siang. Setelah dicari-cari pihak keluarga Ariati tak juga ditemukan. "Cerita terakhir dari tetangga yang melihat dia dijemput naik motor, siang-siang," ucap Ariska.

Dia menerangkan, saat ini korban telah dimakamkan di kampung halamannya di wilayah Karawang, Jawa Barat. Setelah sebelumnya, dibawa ke RSUD Tangerang, guna penyelidikan lebih lanjut.
dilansir : merdeka.com/eko
Previous Post Next Post