Stunting Versus Ayam

Oleh : Sumiati 
Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif 

Kepala Staf Kepresidenan,  Moeldoko, mengusulkan, agar satu keluarga memelihara ayam untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Ia mengatakan, pemenuhan gizi anak bisa dilakukan dengan memberi asupan telur dari ayam yang dipelihara tersebut.

Menurut Moeldoko, gizi yang diberikan sejak usia dini dapat menekan angka stunting, alias gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada seribu hari pertama.

"Perlu setiap rumah ada (memelihara) ayam, sehingga telurnya itu bisa untuk anak-anaknya," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (15/11).

Moeldoko menyebut,  setiap anak wajib memakan satu butir telur ayam. Anak-anak juga perlu mendapatkan makanan kaya gizi lainnya, seperti ikan, sayur mayur, tahu, maupun tempe yang penuh dengan protein.

Moeldoko pun mencontohkan India yang kini sudah menerapkan wajib makan lima telur dalam satu minggu. Menurutnya, program itu bisa diterapkan agar anak-anak Indonesia tak mengalami stunting. Maka saat ini, Kementerian Kesehatan membuat program serupa.

"Sekarang isi piringku, di dalamnya kita lebih fokus pada makanan lokal. Enggak perlu makan aneh-aneh. Makanan lokal itu yang dioptimalisasi," ujarnya.

Mantan panglima TNI itu menyatakan, bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk mempercepat pengentasan stunting. Pemerintah telah menargetkan angka stunting turun jadi 19 persen pada 2024. Angka stunting sudah turun dari tahun sebelumnya menjadi 27,67 persen.

"Walaupun ini dianggap presiden masih lambat, tetapi kita akan gas lagi ke depan. Untuk itu kita undang para pegiat, teman-teman kita yang ada di berbagai daerah," tuturnya.

Moeldoko lantas memberikan penghargaan kepada 10 pegiat pencegahan stunting 2019. Ia menyatakan, penghargaan yang diberikan pemerintah ini merupakan apresiasi terhadap kerja nyata para pegiat dalam mencegah stunting.

"Kurang lebih 1,7 juta balita telah terselamatkan dari stunting. Ini berkat kerja keras pegiat yang tidak kenal menyerah, berbagai inovasi dilakukan. Profilnya luar biasa," kata Moeldoko.

Dalam kesempatan ini, Moeldoko menyerahkan langsung penghargaan kepada 10 pegiat pencegahan stunting. Masing-masing mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp10 juta.

Para pegiat yang mendapatkan penghargaan antara lain, istri Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, Ratna Megawangi; Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Selina Patta Sumbu; Ketua Umum PP, Nasyiatul Aisyiyah.

Selanjutnya pendiri Rumoh Gizi Gampong, Aripin Ahmad; Direktur Kemitraan Masyarakat,  Noer Wulan Sari Kaban; dan mahasiswa Universitas Pertamina Jakarta, Heri Kurniawan (fra).

Solusi yang ditawarkan Moeldoko pastinya membuat semua orang tertawa. Tidak berbobot dan tidak mendasar, apalagi membantu beban rakyat. Solusi yang ditawarkan tidak berarti apapun. Bahkan sikap demikian menunjukkan betapa penguasa tidak ingin bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Ini tampak jelas, ketika mereka akan menjabat, begitu manis membuat rakyat terbuai. Namun, ketika terpilih janji itu pun hilang bak ditelan bumi. Sebagian rakyat yang tidak peka bisa saja mengatakan, rezim begitu sederhana, solusipun sederhana, merakyat, sarannya tidak berat. Namun sayang, kini rakyat tidak lagi mudah dibohongi, karena rakyat sudah muak dengan segala kedzaliman dari hari ke hari makin rumit.

Sepatutnya, negara tidak hanya membuat gerakan nasional yang bertumpu pada keaktifan anggota masyarakat untuk menjalaninya. Namun, negara dituntut membuat kebijakan menyeluruh dalam menghapus kemiskinan dengan pengelolaan yang benar terhadap SDA, memaksimalkan pemberian layanan kebutuhan masyarakat secara gratis nan berkualitas. Sebagai bentuk tanggung jawab penguasa atas rakyat yang dipimpinnya. 

Bagaimana dengan sistem Islam? 

Islam adalah agama yang benar dan lurus. Agama yang diridhai Allah dan mengatur seluruh aspek kehidupan. Kesejahteraan rakyat tanggung jawab negara. Mengelola SDA sempurna sesuai syariat Islam akan membuat negara ini naik derajatnya dalam pandangan dunia. Terlebih akan mendapatkan ridha dari Allah Swt, yang Maha Pengatur. Tidak akan ada lagi kesenjangan ekonomi yang menyakiti rakyat. Saatnya terus mendakwahkan Islam kafah, agar terwujud sistem paripurna yaitu sistem khilafah Islamiyah. 

Wallaahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post