Andre Rosiade Laporkan Metro TV ke Dewan Pers

JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan Metro TV ke Dewan Pers. BPN menilai pemberitaan Metro TV terkait kampanye Prabowo di Padang Sumatera Barat tidak sesuai dengan fakta.

"Hari kembali saya laporkan ke Metro TV dalam rangka Metro TV melakukan fitnah, hoax kampanye Pak Prabowo di Padang. Di mana Pak Prabowo hadir dalam kampanye terbuka di Padang di saat berpidato Metro TV melaporkan, memberitakan bahwa Pak Prabowo ditinggal pendukungnya," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

"Bagi kami ini framing yang jahat yang dilakukan Metro TV memberikan kampanye hitam ke Pak Prabowo dan juga kami semua pendukung Pak Prabowo di Sumbar," sambungnya.

Andre, yang juga menjabat Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengatakan pemberitaan Metro TV bahwa yang menyatakan bahwa dirinya ditolak oleh warga Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Sabtu (23/3), tidak benar.

Ia mengklaim penolakan bukan dilakukan oleh warga Dharmasraya, melainkan oleh sekitar 30 pendukung pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pendukung Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang notabene politikus PDIP.

Pihak Metro TV saat dihubungi wartawan menyatakan bakal terlebih dulu mempelajari substansi pelaporan dari Andre sebelum memberikan respons atau klarifikasi pernyataan resmi.

"Saya harus lihat dulu suratnya. Kebetulan saya belum terima, mungkin masih di sekretaris ya," ujar Pimpinan Redaksi Metro TV Don Bosco kepada wartawan, Jumat (29/3).

Andre mengklaim Metro TV tidak pernah mengonfirmasi soal penolakan warga itu. Padahal, ia mengaku terus melakukan kampanye di sejumlah daerah di Dharmasraya hingga Minggu (24/3).

Bahkan, ia menyatakan telah meminta penjelasan dari presenter Metro TV Aviani Malik atas pemberitaan itu. Ia berkata Aviani sempat menawarkan hak jawab namun hingga kini tidak ada kelanjutannya.

"Jadi isu yang disampaikan oleh Metro TV bahwa saya ditolak warga di Dharmasraya tidak mendasar dan fitnah. Untuk itu saya melaporkan kepada Dewan Pers supaya Metro TV bisa kembali pada relnya," ujarnya.

Andre menilai Metro TV seperti TVRI pada masa Orde Baru. Ia mengatakan Metro TVsaat ini merupakan corong pemerintahan Jokowi.

Berdasarkan pantauan wartawan laporan Andre telah diterima oleh salah seorang staf Dewan Pers.

Sebelumnya, saat ditanya soal tudingan keberpihakan dari kubu 02 terkait penyelenggaraan debat keempat Pilpres 2019, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan pihaknya sudah lama berusaha memberi ruang pada dua kubu Pilpres 2019. Namun, upaya konfirmasi itu terhambat dengan boikot dari pihak 02.

"Kami meminta terus menerus narasumber dari BPN untuk hadir di Metro TV. Surat, Whatsapp, telepon itu banyak ke teman-teman di BPN, tetapi tidak dilayani," aku dia, beberapa waktu lalu.

Post a Comment

Previous Post Next Post