Raihan Al Karim, Sosok Wartawan Muda Multitalenta

N3, Padang - Raihan, adalah sapaan yang khas oleh teman-temannya. Ia adalah anak ke-2 dari pasangan John Edward Rhony dan Elvira Yanti. Ayahnya merupakan wartawan kawakan di Sumatera Barat ini. Sedangkan ibunya yang lulusan Sarjana Hukum itu memilih menjadi ibu rumah tangga di keluarganya. Pria kelahiran Padang ini merupakan mahasiswa semester akhir yang sedang aktif di sebuah kampus ternama di Kota Padang. Kampus itu yakni Politeknik Negeri Padang (PNP) pada jurusan D3 Teknologi Informasi.

Pria kelahiran 1998 ini patut diacungkan dua jempol. Betapa tidak, di samping berstatus mahasiswa, ia juga berprofesi sebagai seorang wartawan di Harian Metro Andalas yang kini telah bermetamorfosis menjadi Harian Khazanah. Meski tergolong dalam waktu yang singkat, tak terasa tiga tahun sudah, ia menggeluti profesi di bidang jurnalistik. Tak hanya berstatus sebagai seorang wartawan, tetapi Raihan juga sudah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) pada Mei 2018 lalu. Ia juga sudah dinyatakan kompeten dan berhak menyandang gelar wartawan muda dengan nomor sertifikat 13427-PWI/WDa/DP/V/2018/09/08/98. Dinyatakan kompeten dan menyandang gelar wartawan muda di umur 20 tahun merupakan kebanggaan tersendiri baginya.

Sewaktu aktif menjadi wartawan di bidang hukum, dia sering meliput peristiwa di Polresta Padang, Polda Sumbar, BNN Provinsi Sumbar, dan Satpol PP Kota Padang. Bahkan ia juga rutin meliput kegiatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) yang sering dilakukan Satpol PP dibantu pemangku kepentingan terkait lainnya pada malam hari hingga subuh. Selain di bidang hukum, ia juga aktif meliput perekonomian di Sumatera Barat, terutama di Bank Indonesia. Dia juga sering mengikuti pelatihan wartawan ekonomi yang rutin digelar Bank Indonesia setiap tahunnya. Kini, ia dipercaya sebagai redaktur hukum di Portal Berita Metro Andalas dan dalam waktu dekat, ia berencana akan melakukan UKW di jenjang wartawan madya.

Tak hanya senang menggeluti dunia jurnalistik, ternyata Raihan juga gemar bergelut di dunia teknologi informasi (IT). Pria multitalenta ini juga merupakan Staff IT di Harian Khazanah. Perjuangannya untuk mencapai titik sekarang ini terbilang memotivasi siapapun yang mendengarnya. Betapa tidak, perjalanan karirnya di media massa diawali saat ia magang di LKBN Antara Biro Sumatera Barat pada awal 2016 lalu. Saat itu, ia masih menduduki  kelas 3 bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Padang. Usai melaksanakan magang, ia dipanggil Kepala Biro dan ditawarkan untuk lanjut berkiprah sebagai karyawan kontrak untuk mengisi "bangku" Staff IT, dia pun menerima dengan besar hati.

Di sanalah awal mula karirnya di media massa, hingga ditakdirkan untuk melanjutkan karir di Harian Khazanah dan Portal Berita Metro Andalas itu. Awalnya ia takkan menyangka, akan menjadi wartawan. Akhirnya, rasa penasarannya di dunia kewartawanan, serta bunyi kresak-kresek suara keyboard saat beberapa wartawan di ruang redaksi mengejar deadline lah yang membuatnya memutuskan untuk terjun di dunia jurnalistik dan memilih untuk menjadi seorang wartawan. Di dunia jurnalistik, ia bangga bisa bertemu dan berbincang dengan pejabat dan orang-orang hebat di Sumatera Barat ini. Bahkan, pada bulan Februari 2018 lalu, dia berkesempatan wawancara langsung dengan Presiden RI, Joko Widodo saat orang nomor satu di Indonesia itu berkunjung ke Masjid Raya Sumatera Barat.

Sementara, di dunia IT, IT Man di media online SumbarFokus ini juga telah tercatat membangun beberapa website perusahaan. Pada 2018 lalu, ia dipercaya membangun website PDAM Kota Padang (www.pdampadang.co.id) bersama tandemnya. Tak hanya itu, ia juga membangun beberapa website lainnya seperti website Dhilla Auto Rental, website Portal The Target, website Portal Metro Andalas, website Portal Semangat News, serta beberapa website lainnya.

Di segi prestasi, pada Januari 2018 lalu, ia berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang perlombaan membuat media informasi pariwisata berbasis website yang diselenggarakan Dinas Kominfo Sumatera Barat. Saat itu, dia memimpin kelompoknya yang memiliki dua anggota dengan membawa nama baik kampus Politeknik Negeri Padang saat perlombaan.

Meskipun banyak pekerjaan, tugas dan project-project yang harus dia kerjakan, dia merasa perkuliahan dan pekerjaaannya itu sama sekali tak terganggu. Meskipun terkadang, dia harus merelakan jam perkuliahannya untuk meliput kegiatan yang penting, ataupun untuk mengikuti pelatihan di dalam maupun di luar kota.

"Alhamdulillah, sudah lewat lima semester. Indeks Prestasi (IP) selama menjalankan perkuliahan selalu di atas 3 (tiga). Saat ini, saya lebih fokus untuk menyelesaikan tugas akhir untuk mengejar target wisuda pertama pada Oktober 2019 mendatang," kata dia.

Terkadang dia iri melihat temannya yang mempunyai kesibukan di batas wajar, yang tugasnya hanya kuliah, pulang, main dan kerjakan tugas. Tetapi, entah kenapa dan apa motivasinya. Teman-teman dia pun malah iri dengan dia, yang mempunyai penghasilan sendiri, yang bisa membantu beban orang tua.

"Orang hidup di dunia ini hanyalah saling memandang. Artinya, saling menilai, menakar, menduga, dan mengimajinasikan. Bisa saja pandangan atau cara melihat kita kepada orang tersebut benar. Akan tetapi, kebenaran itu belum tentu sempurna. Mungkin juga gagasan atau pandangan kita akan orang itu salah. Bisa jadi orang tersebut memang kaya, tetapi belum tentu hidupnya bahagia seperti pandangan atau dugaan kita, begitupun sebaliknya," katanya mengakhiri. (*)
Previous Post Next Post