Muslimah Tolak BFB

Penulis : SW. Retnani, S.Pd.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan manusia di dunia ini ada yang laki-laki dan ada yang perempuan, di antara keduanya memiliki perbedaan dan keistimewaannya masing-masing. Namun memiliki tugas dan kewajiban yang sama sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yakni beribadah dan menyembah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
wa maa kholaqtul-jinna wal-insa illaa liya'buduun

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Salah satu keistimewaan perempuan yang tak dimiliki laki-laki adalah memiliki rahim yang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan manusia. Didalam rahim ini manusia akan tumbuh dan berkembang hingga saatnya tiba ia akan dilahirkan ke dunia. Setelah proses persalinan usai tugas dan kewajiban perempuan sebagai sang Ibu adalah menyusui, merawat dan mengasuh putra-putrinya agar bisa tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya. Hingga tumbuh sebagai manusia yang sehat jasmani dan rohani. Tak hanya sebatas melindungi, namun seorang ibu pun berkewajiban mendidik buah hatinya agar menjadi generasi sholeh sholehah yang mampu mengukir sejarah peradaban Islam yang tinggi. Maka ditangan ibu lah peradaban tinggi akan terwujud. Dibalik suksesnya seorang seseorang pasti ada ibu tangguh yang ada di sampingnya dan selalu siap siaga menjaga, mengarahkan, membimbing, menasehati dan memperjuangkan putra-putrinya.

Namun, tugas Mulia ibu sebagai Ummu warobatul bait dikotori oleh sistem sekuler kapitalis demokrasi, sehingga para ibu merasa lebih bangga ketika dia bekerja diluar rumah sebagai karyawan atau pekerja industri, ketimbang menjadi ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus anak-anak dan rumah tangganya. Sistem kapitalisme- neoliberal ini pula yang memaksa para ibu meninggalkan kewajiban utamanya, bahkan sistem kapitalis- liberal menjerat kaum hawa untuk mengikuti program-program rusak dan merusak fitrahnya sebagai perempuan. Salah satu program itu adalah kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki seperti yang dilansir dari m detik.com bahwa International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap 8  Maret. Pada 2019, balance for better menjadi tema yang diangkat.

Dalam situs resminya, International Women's Day mengungkapkan alasan kenapa 'balance for better' menjadi tema pada 2019 ini. "Pada 2019 ini ditujukan untuk kesetaraan gender, kesadaran yang lebih besar tentang adanya diskriminasi dan merayakan pencapaian perempuan. Hal ini termasuk mengurangi adanya gap pendapatan atau gaji pria dan wanita. Memastikan semuanya adil dan seimbang dalam semua aspek, pemerintahaan, liputan media, dunia kerja, kekayaan dan dunia olahraga," demikian penjelasan di situs resmi Hari Perempuan Internasional.
Tema 'balance for better' dipilih sebagai tema Hari Perempuan Internasional pada 2019.

Kembali mengenai Hari Perempuan Internasional, hari itu sendiri merupakan hari di mana dirayakannya pencapaian wanita dalam berbagai bidang dari mulai sosial, ekonomi, budaya, hingga politik. Hari Perempuan Internasional tidak hanya dirayakan suatu negara atau lembaga tertentu.Hari Perempuan Internasional mengimbau wanita untuk melakukan pose #balanceforbetter dan mengunggahnya ke media sosial disertai pesan makna dari pose tersebut. Pose #balanceforbetter dilakukan dengan mengangkat tangan kiri dan kanan disertai membuka telapak tangan, menunjukkan keseimbangan.

Perempuan di mata sistem kapitalis- demokrasi dianggap sebagai pribadi yang harus mampu menghasilkan nilai jual, baik dari sisi pribadinya ataupun tenaganya. Hingga akhirnya perempuan menanggalkan kehormatannya sebagai Ummu warobatul bait, bahkan sistem neoliberal mengeluarkan jargon Balance for better atau bfb, demi untuk memikat para kaum hawa. Jargon ini mereka umumkan tepat di peringatan hari perempuan internasional kemarin, tapi sayangnya kaum perempuan tak mencium bau busuk dari jargon ini. Mereka terlena dengan sihir-sihir dunia gemerlap yang menyilaukan hingga mereka tak menyadari jaring-jaring kesesatan siap memporak-porandakan kehidupan dunia- akhirat mereka. Kalau kita pelajari dari jargon Balance for better ini mengarah kepada kesetaraan gender, yang nantinya akan berujung pada eksploitasi perempuan. Lihatlah pekerja pabrik yang ada di sekitar kita, sebagian besar mereka adalah kaum hawa. Contoh lain pekerja di supermarket, Mall, perkantoran, restoran, hotel dan lain-lain.

Parahnya tak hanya tenaga dan waktu mereka yang dieksploitasi, namun fisik Mereka pun menjadi ajang pertimbangan dalam penerimaan kerja. Sistem neoliberalisme mengeksploitasi fisik perempuan dengan memberi kan aturan kerja yang tidak sesuai dengan aturan agama yaitu melarang perempuan menutup auratnya. Menempatkan perempuan dengan laki-laki yang bukan mahramnya sehingga terjadilah ikhtilat. Kemudian dengan adanya fashion, perempuan diarahkan untuk tabarruj atau berlebihan dalam berhias, bahkan demi mengejar Nilai plus dalam sistem kapitalis, perempuan banyak yang melanggar aturan-aturan agama, misalnya: mencukur alis, meluruskan rambut, memakai parfum dan cat kuku. Berdua-duaan di dalam satu ruangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, bahkan sampai terjalin cinta lokasi. Zina pun tak dapat dihindarkan.
Padahal, Alloh swt melarangnya. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً   ۗ  وَسَآءَ سَبِيْلًا
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa`a sabiilaa

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32).

Demi mengikuti rapat kerja bahkan sampai melalaikan salat, keluarga terbengkalai, anak-anak kurang perhatian, pendidikan agama nya sangat rendah. Banyak yang terjerat miras, narkoba, seks bebas dan masih banyak sekali dampak negatif dari adanya jargon Balance for better (BFB). Jadi kita sebagai Muslimah, wajib menolak jargon ini sebab tidak sesuai dengan fitrah kita sebagai perempuan.

Berbeda dengan Islam yang senantiasa menjaga kehormatan dan kemuliaan perempuan. Hingga setiap aktivitasnya, di mana pun selalu mencerminkan nilai-nilai tinggi suatu peradaban. Islam memiliki aturan yang wajib dilaksanakan oleh para perempuan baligh yang akan berkiprah di luar rumah. Hal-hal yang perlu diperhatikan muslimah antara lain menutup aurat. Allah SWT berfirman:

وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ  وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ  وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ   ۗ  وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
(QS. An-Nur 24: Ayat 31)

Dan Alloh swt jaga kaum hawa melalui ayat ini juga. Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ   ۗ  ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ   ۗ  وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

Islam telah melarang muslimah melakukan tabarruj, yakni penampakan perhiasan dan kecantikan kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Tidak menonjolkan aspek-aspek kewanitaannya yang dapat menjadi pemicu bangkitnya hasrat seksual. Islam melarang membuka aib pribadi dari kehidupannya, tidak melalaikan kewajibannya sebagai anak, ibu, istri, pengemban dakwah maupun anggota masyarakat. Sehingga seorang muslimah yang berkarir, harus pandai dalam hal managerial diri dan mampu menetapkan skala prioritas amal. Seorang muslimah tidak boleh berinteraksi dengan laki-laki yang bukan mahram tanpa ada kebutuhan syar'i.

 Islam juga mengatur pemenuhan kebutuhan pokok perempuan, yang pertama wajib menafkahi Seorang Istri adalah suaminya. Allah SWT berfirman:

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ   ۗ  وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ  لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا  ۚ  لَا تُضَآ رَّ وَالِدَةٌ  ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ  ۚ  فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا  ۗ  وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْۤا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّاۤ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)

Jika suaminya tak mampu misalkan dalam kondisi sakit, maka yang berkewajiban menafkahi adalah ahli warisnya. Jika ahli warisnya pun tak mampu membiayai, maka kewajiban negara melalui lembaga negara yakni Baitul Mal akan memenuhi kebutuhan pokok umatnya.

Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:" aku lebih utama dibandingkan dengan orang-orang yang beriman daripada diri mereka. Siapa yang meninggalkan harta maka harta itu bagi keluarganya, Siapa saja yang meninggalkan hutang atau tanggungan keluarga, maka datanglah kepadaku dan menjadi kewajiban ku (hadis riwayat Ibnu Hibban). 

Dengan demikian hanya sistem Islam yang mampu menjaga dan memuliakan perempuan, maka sungguh hanya dengan penerapan syariat Islam dalam naungan Khilafah yang akan siap melindungi Kehormatan dan hak-hak perempuan. Jadi pencapaian terbaik dan mulia bagi seorang perempuan bukan diukur pada penghasilannya yang tinggi ataupun jabatan di kantor, namun kesuksesannya dalam melahirkan generasi Shalih- shalihah, generasi yang memiliki kepribadian Islam, sehingga paham akan aqidah, akhlak dan Syariah serta generasi yang sangat cinta pada Allah SWT, Rasul dan Alquran. Maka ia akan menjadi anak yang memiliki semangat juang yang tinggi serta siap menjadi seorang pemimpin dari generasi umat terbaik.
Allah SWT berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ  بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ  وَلَوْ  اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ  مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ  الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110).
 A'lam Bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post