Melawan Monsterisasi Politik Islam

Penulis : Sumiyah Ummu Hanifah ( member Amk dan lbu Rumah tangga )

Bagi sebagian besar Umat islam baru mendengar kata POLITIK saja sudah merasa takut, dan akan segera menghindari percakapan yang bernuansa Politik. Politik di anggap sesuatu yang tabu dan berkesan negatif, sehingga banyak yang berfikir untuk tidak perlu di pahami lebih dalam.

Padahal sesungguhnya kata Politik itu sama seperti kata-kata yang lain yang ada di KBBl.
Menurut Hans Kelsen, arti Politik memiliki 2 definisi:
1. Politik sebagai etik: berkenaan dengan tujuan manusia / lndividu agar tetap hidup secara sempurna.
2. Politik sebagai teknik: berkenaan dengan cara ( metode ) manusia / individu untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Joice Mitchell, Politik adalah suatu pengambilan keputusan kolektif untuk pembuatan kebijakan umum bagi masyarakat secara keseluruhan.
Jadi arti / makna Politik adalah luas.

Dan setiap permasalahan memerlukan cara / metode / politik / siasat untuk menyelesaikannya.
Termasuk masalah yang menyangkut individu, ataupun kelompok, dari tingkat keluarga, hingga merambah ke tingkat Pemerintahan.

Tentunya akan terasa "aneh" bila Umat / masyarakat menjauhkan diri ( ketakutan ) dengan kata Politik itu sendiri.

Terlebih bagi Umat Muslim pastinya sudah sangat mengenal Sosok  Tauladan Mulia, Baginda Rosulullah SAW yang senantiasa menjadi uswatun hasanah bagi Umatnya, beliau adalah Seorang Politikus Ulung, Kepala Negara,  Seorang Pebisnis yang handal, ahli siasat perang, Pemimpin Umat islam sedunia, dan masih banyak lagi "prestasi" yang di Anugerahkan kepada beliau, semua membutuhkan taktik, cara / metode yang tepat dan jitu untuk bisa meraih keberhasilan yang gemilang.

Rosulullah menjadi Pemimpin Negara Madinah (yastrib) dalam kondisi masyarakat yang masih multi kultural , yakni sebagian masyarakat adalah masyarakat jahiliyah yang terdiri dari kaum Yahudi dan Nasrani, serta Kaum muslimin tentunya, tapi karena Rosulullah SAW menggunakan Politik (metode) yang telah di wahyukan kepada Beliau yaitu Politik islam (metode yang berasal dari Allah SWT) untuk menangani segala p ermasalahan dalam kehidupan yang bersumber dari Al Qur'an dan As-sunah.

Politik lslam merupakan "kunci keberhasilan" yang Membuat umat islam mengalami kemajuan yang pesat dalam berbagai aspek  kehidupan, sebagaimana yang telah tercatat dalam sejarah bahwa Peradaban islam pernah berjaya selama hampir 1300 tahun lamanya memimpin dunia.

Dakwah islam berkembang dengan pesatnya, bahkan telah  mencapai hampir 2/3 belahan bumi yang di sinari Cahaya lslam.

Rosulullah SAW bahkan mengajarkan kepada Umatnya bagaimana berpolitik yang benar (sesuai ajaran Islam).

lni berarti di Negeri ini telah terjadi kekeliruan tentang cara pandang terhadap kata Politik.
Kesalahan fatal yang di alami oleh sebagian umat islam bukan tanpa sebab. Tapi jelas ada"biang kerok"nya    yang menyebabkan Umat islam sebagai agama mayoritas sampai GAGAL FAHAM dalam memaknai arti Politik.

Masyarakat dan Umat islam itu sendiri banyak yang mengalami trauma masalalu.
Sebagai contoh, Umat / masyarakat telah merasakan sendiri bagaimana hidup dalam Sistem / Politik buatan manusia, yang di terapkan di Negeri ini, yang hanya melahirkan Peraturan-peraturan yang "membingungkan" masyarakat / umat.

Hukum /aturan yang di buatpun banyak  yang di langgar oleh Para elit politik itu sendiri, seolah-olah "hukum di buat untuk di langgar".

Janji-janji manis Para elit Politik yang sedang berkuasa hanya terasa manis bagi kalangan tertentu saja, namun terasa pahit dan getir bagi rakyat dan kawula.

Masyarakat ( Umat) selalu di suguhi "dongengan dan dagelan Politik" dengan maksud untuk menghindari tanggung jawab sebagai Pemimpin Negeri.

Hal itu pula yang menyebabkan kepercayaan Umat / masyarakat terhadap lembaga Negara semakin LUNTUR karena seringkali mendapatkan "pepesan kosong" dari Pemimpin negri yang memegang kendali.

Di lihat dari seluruh aspek kehidupan Pemerintah telah GAGAL dalam Mengelola Sumber daya Manusia (SDM ) dan Sumber Daya Alam ( SDA) yang di miliki oleh Negeri ini, semua di karenakan keterlibatan asing yang ikut mendominasi berbagai KEBIJAKAN yang dibuat oleh Para Politikus.
Negeri ini semakin Semrawut karena Selalu "manut dan nurut" kepada Pemahaman Asing Barat dan Aseng Timur dan bukan memakai Pemahaman Politik islam yang sudah TERBUKTI dan TERUJI kemaslahatannya sejak zaman dulu.

Pemahaman islam yang benar akan mampu membuat "kekuasaan" Asing dan Aseng yang saat ini tengah "mencengkeram" Negeri ini akan melemah, dan untuk itu Asing dan Aseng  berupaya dengan berbagai cara untuk "menghilangkan" Pemahaman ( tsaqofah islam ) yang menyeluruh.

Kaum Kafir Barat dan Kaum kafir Timur menyadari bahwa jika Umat memiliki pemahaman islam yang baik, maka akan paham juga  bagaimana berpolitik dalam islam, dan itu berarti "musibah besar" bagi para penjajah tersebut.

Maka upaya yang di tempuh Kaum kafir Penjajah di antaranya Adalah  "Memonsterisasi " pemahaman Islam secara besar-besaran dan terus- menerus dalam setiap aspek kehidupan.

Sebagai contoh upaya mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menanamkan ke dalam pemikiran masyarakat umum bahwa Umat islam yaYang taat pada Syari'at-Nya, dan berdakwah sesuai Ajaran islam akan di cap teroris, anti NKRI, anti toleransi dan "seabreg" tuduhan-tuduhan ngawur lainnya, sungguh Umat islam yang taat kepada Allah SWT itulah yang di jadikan sasaran empuk untuk di persekusi.

Terjadinya kriminalisasi Ulama dan penghinaan - penghinaan terhadap Simbol islam yang sering terjadi akhir-akhir ini membuktikan bahwa Pemerintah adalah Rezim anti islam dan bertindak sangat "manis"terhadap musuh-musuh islam,  na'udzubillah tsumma na'udzubillah.

Terbukti sudah di depan mata kita, Para elit politik bergandengan tangan dan bahu membahu "menyerang" pemikiran Umat / masyarakat untuk menggerus nilai-nilai Pemahaman islam dan berusaha memisahkan aturan  ( hukum islam ) dari Umat islam itu sendiri.

Sebagai gantinya mereka menyodorkan Pemahaman ala Barat, yang pastinya sangat bertentangan dengan ajaran islam.

Maka wajar saja bila saat ini banyak Umat yang tidak paham dengan Politik islam ( Pemahaman menyeluruh tentang islam ) karena telah "di cekoki" oleh pemahaman ala barat sejak zaman penjajahan Belanda, lnggris, Portugis, Perancis dan Jepang, hingga sampai ke masa sekarang ini mereka tetap tidak berhenti menebarkan "aroma permusuhan" terhadap islam.

Perlu di ketahui bahwa Umat islam di Seluruh dunia Mengalami  kemunduran pemahaman islam di mulai sejak runtuhnya Daulah islam ( kekholifahan ) yang terakhir di Turki pada tahun 1924 yang lalu.

Melihat fakta Yang ada sungguh miris, karena seharusnya Umat islam itu menyadari bahwa politik adalah bagian yang tak boleh di pisahkan dari kehidupan islam, sebab itu merupakan "kunci" untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan, baik masalah individu, kelompok, masyarakat, dan negara.
Jadi, bagaimana mungkin Umat islam di biarkan BUTA POLITIK ISLAM ?

Oleh karena itu, maka tidak ada cara lain untuk menuju kepada Kebangkitan islam kecuali dengan MELAWAN MONSTERISASI POLITIK ISLAM yang di sebarkan oleh musuh-musuh islam dan Orang-orang munafik, yaitu dengan cara memahamkan kembali kepada Umat / masyarakat islam tentang tsaqofah (pemahaman islam secara  menyeluruh) dan kontinew, agar tidak terjadi GAGAL FAHAM tentang islam yang di anutnya sendiri.

Setelah Umat islam memahami dengan benar tsaqofah islamnya, maka akan mudah untuk merealisasikan Penerapan Syari'at islam secara menyeluruh dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang Politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan negara, keamanan dan lain sebagainya, semua akan mencapai pada keberhasilan dan kesuksesan yang di harapkan oleh seluruh lapisan Masyarakat.

Dan yang paling penting , dengan di terapkannya Syari'at islam secara kaffah ini akan mampu mengundang Rahmat dan Ridho dari Allah SWT, sehingga Allah SWT berkenan menjadikan Negeri ini menuju "Baldatun toyiibatun warobbun ghofur".

Dan semoga kita semua di lindungi dari pemimpin-pemimpin yang dzalim ,
 sebagaimana sabda  Rosulullah  SAW, " Sungguh yang paling aku khawatirkan atas  kalian adalah Para Pemimpin yang sesat / menyesatkan.( H.R. Ahmad dan ad-Darimi

Kini saatnya kita MENOLAK PARA PEMIMPIN yang tidak amanah kepada Rakyatnya, karena Negeri ini milik Allah dan sudah seharusnya di atur dengan aturan yang berasal dari Allah juga, yaitu Al Qur'an dan As-sunnah sebagai sumber hukumnya.

Firman Allah,"
Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang di turunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka.

Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah di turunkan Allah kepadamu, jika mereka berpaling dari hukum yang di turunkan Allah, maka ketahuilah bahwa Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka di sebabkan  sebagian dosa-dosa mereka.
Dan sungguh kebanyakan manusia adalah orang yang fasik.
( T. Q. S. Al Maidah, ayat 49 )

Wallahu a'lam bi ash-shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post