Eksistensi LGBT di Negeri Demokrasi

Penulis : Nurfadillah 
(Aktivis Muslimah Kota Makassar)
Mewabahnya penyakit LGBT saat ini bukan lagi hal yang aneh, perilaku menjijikkan dan telaknat  ini semakin berani menampilkan keberadaannya dengan meluncurkan sebuah komik via medsos. Salah satu akun instagram ‘Gay Muslim Comics’ membuat geram para netizen di Indonesia, akun yang berisikan kampanye LGBT ini diduga berasal dari Malaysia namun diserbu oleh netizen di Indonesia.
 
Meski banyak yang mengecam terkait eksisnya perilaku LGBT tersebut, namun tetap saja masih ada kalangan yang mendukungnya. Seperti yang di beritakan oleh detiknews bahwa akun tersebut telah memiliki lebih dari 3000 followers. Akun tersebut meluncurkan komik pendek tentang LGBT, namun dibalut dengan ala-ala keislaman. Seperti yang terlihat dari gambar profilnya yaitu pria muda berkulit cokelat dengan kopiah, deskriptif akunnya menggunakan nama ‘Gay Muslim Comics’, dan salah satu hashtagnya adalah gaymuslim.
Terkait munculnya komik gay di istagram tersebut banyak pihak yang mendesak dan mendukung Biro Humas Kementrian dan Informatika Republik Indonesia ( Kominfo ) untuk segera menutup akun tersebut, salah satunya adalah PPP. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha juga bereaksi keras.
 
“Tidak ada tempat bagi LGBT di Indonesia, sebab negara kita memang bukan negara agama, tapi negara yang memiliki agama. Semua kitab yang dibaca, Al-Qur’an bagi Muslim, Injil bagi Nasrani dan Taurat bagi Yahudi dan lain-lain melarang perkawinan sejenis, sehingga Menteri Kominfo semestinya segera menutup akun tersebut dan mewaspadai langkah berikutnya. Pembiaran terhadap aktivitas mereka di media sosial dapat merusak akhlak bangsa ini,” ujar Tamliha kepada wartawan  detiknews, Minggu (10/2/2019).
Demokrasi Liberalisme Yang Memberi Ruang Kebebasan
Tumbuh suburnya berbagai jenis kemaksiatan termasuk LGBT adalah akibat dari masuknya paham liberalisme yang bersumber dari sistem demokrasi sekuler. Sistem yang rusak akan menghasilkan produk-produk yang rusak pula, sebab sistem inilah yang memberi ruang bagi berlangsungnya segala jenis kemaksiatan. Negeri yang katanya beradab namun nayatanya tak mampu menumpas pelanggaran-pelanggaran yang merusak adab.
 
Sekian lama kaum gay dan lesbian ini memperjuangkan eksistensi mereka untuk mendapat pengakuan di negaranya agar tetap dengan hak hidupnya. Perjuangan LGBT terus berlanjut hingga berani terang-terangan menampakkan diri dan gagasan-gagsannya, mudah  bagi mereka untuk tetap pada eksistensinya sebab berlindung pada HAM dan demokrasi.
Setelah barat berhasil menjauhkan agama dari kehidupan, hiduplah manusia dalam sistem yang rusak dengan aturan yang miskin nilai spiritual. Aturan yang berlaku tidak dapat menyelamatkan umat dari rusaknya akidah mereka. Atas nama HAM  kaum gay dan lesbian telah diberi ruang terbuka di sejumlah negara, mereka gencar berjuang agar diterima di masyarakat bahkan dilegalkan secar hukum. Walhasil rusaknya adab dan akidah umat manusia tidak lagi dianggap masalah, mereka menutup mata dengan keruskan yang diakibatkan oleh pendahulu mereka di Barat, mereka tidak peduli akan dampak yang dihasilkannya.
Buah dari sistem demokrasi sekuler inilah yang menjadi biang dari segala macam kerusakan di tengah-tengah masyarakat, sistem yang menuhankan hawa nafsu semata, mengandalkan suara mayoritas karena dianggap suara rakyat adalah suara tuhan, sementara aturan dan hukum yang dihasilkan tidak dapat memberi perlindungan yang hakikih. 
Islam Solusi Tuntas
 
Bagaimana mungkin manusia melampiaskan syahwatnya dengan cara yang tidak sesuai dengan fitrah? sedangkan Islam telah menempatkan manusia sesuai dengan fitrahnya. Kebutuhan biologis dalam Islam tidak dikekang tapi disalurkan sesuai dengan tujuannya dan tetap dalam koridor syariat, yakni kepada lawan jenis dalam ikatan yang agung dan memiliki tujuan untuk regenerasi umat manusia. 
Islam tidak hanya melarang hubungan diluar pernikahan tapi juga sangat mengharamkan seks sesama jenis. Rasulullah dengan tegas mengharamkan homoseksual dan pelakunya dengan ancaman hukuman mati. 

“Barangsiapa yang menjumpai satu kaum yang mengerjakan perbuatan kaum Nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan teman (kencannya).” (H.R Abu Daud, Tarmidzi, Ibnu Majah)
Oleh sebab itu, Islam adalah agama yang agung dan mulia telah memiliki solusi kongkrit bagi kehidupan. Dalam hal penyaluran syahwat diatur dalam ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana Nabi saw. memerintahkan kaum pria untuk menikahi para wanita yang bisa memberikan keturunan. 

“Nikahilah wanita penyayang dan subur karena aku berbanyak umat melalui kalian dengan umat-umat lain.” (H.R Abu Daud)
Selain itu Islam bukan hanya agama spiritual saja yang mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya, tapi lebih dari itu. Yakni menjadi penjaga akidah kaum muslim dan memberikan kesejahteraan bagi manusia apabila diterapkan dalam tatanan bernegara. Dengan seperangkat aturan yang ditawarkan oleh Islam dapat memberi solusi bagi manusia yang sesuai dengan fitrahnya. Jika demokrasi sekuler yang merupakan warisan kafir penjajah telah merusak kehidupan, maka Islam hadir sebagai satu-satunya solusi tuntas yang menyelamatkan manusia dari gaya hidup yang rusak. 

Post a Comment

Previous Post Next Post