Inilah Hasil e-Smart IKM Dengan Omzet 200 Juta


Industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri memiliki cukup banyak potensi unggul, sehingga bisa bersaing dengan merek internasional. Salah satunya adalah IKM sektor logam, mesin, elektronika dan alat angkut (LMEA) di wilayah Jawa Tengah yang selama ini mendapatkan program pembinaan dari Kementerian Perindustrian melalaui DIrektorat Jenderal IKM.

“Kami berkomitmen untuk terus fokus meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM nasional supaya mampu bersaing dengan produk impor yang sekarang mulai menguasai pasar online. Makanya kami gencar laksanakan workshop e-Smart IKM di berbagai daerah di Indonesia,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (11/7).

Lebih lanjut, menurut Gati, pihaknya mendorong pelaku IKM di Tanah Air agar juga menerapkan industri 4.0 melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses produksinya guna mencapai efisiensi yang maksimal dan menghasilkan produk berkualitas. “Upaya ini tentu akan menumbuhkan inovasi-inovasi produk unggulan dari para pelaku IKM kita,” tegasnya.

Contohnya, CV. Mutiara Cemerlang, salah satu IKM yang memproduksi mesin cuci dari sentra logam Bugangan, Semarang ini tengah merasakan manfaatnya setelah mendapatkan bantuan fasilitas mesin dan alat produksi dari Ditjen IKM Kemenperin pada April lalu. Produktivitasnya kini meningkat hingga dua kali lipat, yang semula memproduksi lima unit mesin cuci menjadi sembilan unit per bulannya.

“Selain itu, hasil produksinya mereka sekarang lebih berkualitas, bahkan berani diadu dengan produk dari China, karena sistem teknologinya sudah canggih,” ungkap Gati. CV. Mutiara Cemerlang, usaha yang dimiliki Nashirin ini termasuk salah satu peserta workshop e-Smart IKM yang digelar di Semarang.

Pada program tersebut, diikuti sebanyak 50 pelaku IKM sektor LMEA dari Semarang, Banyumas, Pati, Kudus, dan wilayah sekitarnya. Mereka memperoleh pelajaran dan pelatihan mengenai berbisnis online melalui sarana e-Smart IKM. “Kami sudah bekerja sama dengan Bukalapak, Blibli, Tokopedia, Shopee, dan Blanja.com. Program ini diharapkanagar IKM kita mampu membuka akses pasar dan mengelola dengan baik pemasaran online-nya sehingga berkelanjutan,” jelas Gati.
Previous Post Next Post