Indek Kesra Sulsel Dibawah Standar

N3, Sulsel ~ Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2014 tercatat berada di bawah rata-rata nilai IKraR nasional.
 
"Nilai IKraR Sulsel adalah 55.7, sedikit di bawah nilai IKraR Nasional yang angkanya mencapai 56," kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Wijaya Kusuma Wardhana di sela Pelaksanaan Asistensi dan Fasilitasi Pelaksanaan IKraR di Makassar.
 
IKraR adalah indeks untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat di Indonesia dengan 27 indikator. Indeks ini merupakan alat ukur untuk keberhasilan pembangunan yang inklusif dan ketersediaan akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar rakyat. 
 
Angka indeks 55,7 ini menunjukkan Sulsel berada pada kategori Sejahtera bawah. Sementara bila dibandingkan dengan provinsi lain, Sulsel berada pada urutan ke 13 dari 34 provinsi, atau di urutan ke dua di Pulau Sulawesi, setelah Provinsi Sulawesi Utara. IKraR mengukur tiga dimensi tingkat kesejahteraan, yaitu dimensi keadilan sosial, dimensi keadilan ekonomi, dan dimensi keadilan demokrasi. 
 
Untuk dimensi keadilan sosial dan demokrasi, Sulsel berada pada kategori sejahtera atas. Namun untuk dimensi keadilan ekonomi yang indikatornya diantaranya adalah perbandingan tingkat pendapatan terhadap garis kemiskinan, dan akses permodalan untuk berusaha, Sulsel berada pada kategori kurang sejahtera atas atau warna merah.
 
Meski masih berada di bawah nilai indeks rata-rata nasional, Wijaya mengatakan tingkat capaian kemajuan perkembangan kesejahteraan rakyat Sulsel berada pada kategori cepat. "Pada periode 2009-2014, IKraR Sulsel meningkat dari 49,25 ke 55,7," tambahnya.
 
Pihaknya juga mencatat Kabupaten Jeneponto dengan IKraR terendah di Sulsel sedangkan Kota Makassar memiliki IKraR tertinggi di provinsi ini. 
 
"Kabupaten Jeneponto berada pada urutan 418 secara nasional, sementara Makassar peringkat 45," terangnya. Sementara itu Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu'mang mengatakan data IKraR ini akan menjadi dasar perencanaan pembangunan karenanya memiliki indikator yang lebih banyak.
 
Berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang hanya menghitung indikator ekonomi, pendidikan dan kesehatan, wagub mengatakan IKraR juga mengcover keadilan sosial dan demokrasi.
 
Pemprov Sulsel, lanjut wagub, akan terus berupaya mendorong pembangunan yang lebih baik di wilayah ini.
"Sulsel lumayanlah, tetapi memang ada beberapa kabupaten yang harus kita dorong, seperti Jeneponto," tutup Agus. Srf/Ht
Previous Post Next Post