Untuk mewujudkan itu, Wako berencana memutar kembali film pengkhianatan G30S/PKI. Film yang pernah diputar stasiun televisi TVRI setiap akhir bulan September itu akan kembali ditayangkan oleh stasiun TV lokal karena film tersebut cukup mendidik.
“Kita punya rencana memanfaatkan televisi dengan memutar film yang mendidik,” kata Mahyeldi di depan jamaah Masjid Babussalam, Wisma Indah I Warta, Ulakkarang Utara, Padang Utara.
Setelah diputarnya film G30S/PKI itu, siswa sekolah yang ditemani orangtuanya menonton diwajibkan untuk membuat resensi film tersebut.
“Film itu akan kembali mengingatkan warga tentang peristiwa tersebut. Saat film diputar, anak-anak membuat resensinya untuk kemudian dinilai guru di sekolahnya,” sebut Wako.
Selain film G30S/PKI, Wako juga berencana memutar film lain yang mendidik. Seperti film Bung Hatta yang saat ini masih digarap oleh aktris kondang, Christine Hakim.
“Anak-anak nantinya meresensi film-film itu untuk dinilai, sehingga akan ada optimalisasi pada anak-anak,” terang Wako.
Tidak hanya film yang akan diresensi, Wako juga mengharapkan siswa didik untuk meresensi buku. Resensi buku itu nantinya akan dilombakan.
“Pada lomba itu nantinya siswa diharapkan untuk membacakan resensi buku dengan puitisasi sehingga akan terjadi internalisasi pada siswa,” tukuk Wako.
Tidak hanya diharapkan mampu meresensi film dan buku, Wako juga ingin nantinya siswa yang rajin shalat subuh berjamaah di masjid akan diberi hadiah.
“Siswa yang rutin shalat subuh berjamaah di masjid atau mushalla selama empat puluh hari berturut-turut akan mendapat hadiah. Kita akan siapkan kosep untuk itu,” terang Wako.**