Nn, Padang – Untuk mewujudkan program pengembangan nilai-nilai Al Qur’an kepada generasi muda Islam yang ada ditengah masyarakat, maka perhatian dan apresiasi yang besar kepada guru TPA/TPSA/MDA harus diberikan. Karena merekalah ujung tombak pemerintah dalam pengenalan dan pemahaman aqidah ditengah masyarakat.
Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Biro Bina Sosial berupaya mengindentifikasi potensi dan persoalan yang ada seputar pengembangan TPA/TPSA/MDA, melalui kegiatan pelatihan “Guru TPA/TPSA/MDA se-Sumatera Barat” angkatan pertama tahun 2013.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dihadapan guru TPA/TPSA/MDA peserta pelatihan se-Sumatera Barat hari ini.
Menurut Irwan, ada beberapa persoalan yang perlu dibenahi segera yaitu persoalan kualitas pengelolaan manajemen kelembagaan pada TPA/TPSA/MDA yang seharusnya lebih berorientasi pada peningkatan kualitas peserta didik. Karena realitasnya lembaga-lembaga tersebut cenderung hanya menjalankan fungsi pengajaran secara tradisional dan terkesan apa adanya.
Disamping itu, untuk membangun kekuatan sosiologis, sebagian besar TPA/TPSA/MDA belum mampu membangun jejaring dan networking diantara sesama lembaga sejenis. Sehingga menimbulkan kesan terjadinya ketidaksamaan persepsi dalam pembinaan masyarakat oleh masing-masing lembaga yang ada di kabupaten/ kota se-Sumatera Barat.
Sedangkan pemerintah daerah juga amat memahami persoalan keterbatasan dukungan pembiayaan, sarana dan prasana yang memadai, untuk mendukung peran dan fungsi pengembangan baca tulis Al Qur’an oleh masing-masing lembaga, sehingga sulit bagi lembaga untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan modern dan profesional.
Maka dari itu, melalui pelatihan yang diadakan selama tiga hari (22 s.d 24/04) ini, diharapkan akan mampu membangkitkan identitas religius dan kultural yang dimiliki dengan membangun konsolidasi dan kesadaran bersama bagi semua pihak untuk berpartisipasi secara lebih optimal bagi kemajuan perkembangan TPA/TPSA/MDA di Provinsi Sumatera Barat.Aan