Pembobol Delapan Toko Emas Dibekuk

Nn, Bogor -- Polda Metro Jaya berhasil membekuk lima kawanan perampok toko emas di Pasar Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Polisi juga berhasil menangkap dua orang penadahnya. Lima pelaku pembobolan masing-masing berinisial WW, ROS alias Adi alias Iwan, YP (YopieSabata), AD dan CR alias Dede, sedangkan dua penadahnya berinisial JM dan IBR.

Sebelum merampok, para pelaku menyisir lokasi agar terhindar dari pemeriksaan Satpam dan berpura-pura menjadi wartawan. Setelah peta lokasi didapat, malam harinya kelompok ini melancarkan aksinya.

Mereka kelokasi menggunakan mobil Toyota Yaris. Setelah mendapatkan hasil curian, kelompok ini kemudian menjual emas tersebut kepenadah, yang telah dilebur menjadi emas batangan.“Dileburnya di Leuwiliang Bogor,” ucap Kepala Subdit Tahbang / Resmob Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Herry Heryawan kepada wartawan nusantara news, beberapa waktu yang lalu.

Mereka adalah pelaku spesialis penjebol rolling door Kelompok Bogor. Dalamaksinya, mereka membobol toko dengan menggunakan peralatan khusus “Seperti, kunci khusus pembobol rolling door dan linggis,” ujarnya.

Herry mengungkapkan, Yopie mengaku sebagai wartawan dari  Warta 5. Kartu pers itu telah digunakan beberapa kali. “Sehingga, kalau ditanya-tanya Satpam, dia terhindar dari pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.

Seorang pelaku bernama Yopie bertugas mensurveil okasi. Dengan berbekal kartu pers, Yopie mendatangi lokasi dan berpura-pura melakukan peliputan. “Dia pura-pura mau meliput berita, padahal dia menggambar peta lokasi,” ujar Herry.

Saat ditanya dimana alamat kantor medianya, Yopie menjawab, “di Bekasi.” Padahal, pada kartu persnya tertulis alamat Jalan Walang Baru, Jakarta Utara.Yopie sendiri saat ditanya mengenai profesinya itu, menjawab sekenanya. “Saya baru jadi wartawan,” kata Yopie saat ditanya apakah ia bisa membuat berita. Namun ia menjawab lagi. “Saya Cuma pengantar koran,” jawabnya

Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum, AKBP Nico Afinta menjelaskan, mereka melakukan orientasi medan dengan bertindak seolah-olah sebagai wartawan. “Salah satu tersangka, Adi adalah residivis. Dia sudah sembilan kali ditahan,” katanya.

Para pelaku ditangkap di Leuwiliang, Bogor, Bekasi dan Jakarta pada 28 November 2011. Dari para pelaku, polisi menyita 400 gram emas batangan, uang tunai Rp 4,8 juta, 15 buah tempat gelang, 80 buah tempat cincin, 2 unit BlackBerry dan 7 unit laptop serta alat-alat kejahatan, seperti linggis, gunting, behel dan satu set kunci leter T. “Emas batangan itu nilainya Rp 320 juta,” jelasnya.

Nico mengatakan, setidaknya mereka telah melakukan aksi pembobolan pada delapan toko emas di Pasar Klender, Jakarta Timur, di Pasar Bekasi, di Pasar Kranji Bekasi, Pasar Sunter dan Pasar Serang, Pandeglang, Banten. “Mereka juga melakukan pembobolan di toko komputer di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara dan toko handphone di Cakung, Jakarta Timur,” katanya

Dari satu toko emas, kerugian rata-rata minimal Rp 1 miliar, sehingga bila total aksi mereka sebanyak delapan kali, maka kerugiannya mencapai Rp 8 miliar. Fajri nasution

Post a Comment

Previous Post Next Post