Edwardi : Sumbar Makin Dipercaya, Pelihara Amanah

Nusantaranews, Padang -- Kepercayaan besar yang diberikan kepada Sumatera Barat dalam pelaksanaan program Sarjana Membangun Desa (SMD) patut disyukuri. Peliharalah amanah tersebut dengan baik, laksanakan kegiatan sesuai petunjuk teknis yang ada.
 
Demikian ditekankan Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Edwardi, sehubungan makin dipercayanya Sumbar sebagai pelaksana program SMD yang merupakan salah satu kegiatan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dalam upaya pemberdayaan kelompok tani ternak yang dilakukan dengan menempatkan tenaga Sarjana Peternakan dan Kedokteran Hewan maupun D-3 dan D-4 Ilmu-ilmu Peternakan dan Kedokteran Hewan di kelompok tani.

Tahun 2010 ini Sumbar mendapatkan 100 paket bantuan program SMD dari 700 paket yang ditetapkan secara nasional. Berarti meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya mendapatkan 66 paket dari 600 paket yang disediakan.

Edwardi yang dijumpai selepas kegiatan Workshop Penggerak Membangun desa Bidang Peternakan melalui SMD di Basko Premier Hotel Padang, Minggu (21/11), lebih lanjut memaparkan bahwa program SMD sendiri telah dimulai sejak 2007. Total bantuan yang telah dikucurkan kepada 98 SMD hingga 2009 lalu berjumlah Rp25,5 miliar.

Pada tahun 2007 terdapat 10 paket program SMD nasional untuk kegiatan sapi potong. Sumbar kebagian tiga paket, yang masing-masingnya senilai Rp318 juta. Pada tahun 2008, dari 200 paket secara nasional Sumbar mendapatkan 29 paket SMD, yang masing-masingnya senilai Rp363 juta.

Sedangkan pada tahun 2009, titik fokus budidaya ternak dalam paket SMD berkembang menjadi lima komoditi, yakni sapi perah, sapi potong, kambing, itik, ayam buras dan kelinci. Peningkatan jumlah komoditi tadi diikuti peningkatan pada jumlah paket secara nasional, menjad 600 paket. Sumbar mendapatkan 66 paket SMD, yang masing-masingnya senilai Rp338,7 juta.  

Makin besarnya kepercayaan pihak Ditjen Peternakan Depatemen Pertanian kepada Sumbar dalam pelaksanaan program SMD, menurut Edwardi, tak terlepas keseriusan masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya. Proses-proses pembekalan yang diberikan rasanya sudah sangat memadai jika dikuti secara serius, walaupun tidak dipungkiri bahwa masih ada segelintir oknum SMD yang sama sekali tidak menguasai program yang tengah digelutinya sehingga sulit dalam pengaplikasian.

“Sekiranya setiap orang diberikan kemampuan yang sama dalam melihat peluang, rasanya tidak ada kegagalan dalam pelaksanaan program SMD. Sayangnya tidak semua orang mampu, sehingga rasanya wajar jika pelaksanaan program ini di Sumbar belum bias sempurna 100 persen,” tutur Edwardi. dani/ede

Post a Comment

Previous Post Next Post