Puasa Itu Perisai di Dunia dan Akhirat


 Oleh: Riyati Dastam

Aktivis Muslimah

 

Ramadhan, bulan yang dirindukan, bulan mulia, bulan yang agung, tak seorang pun mampu mengingkari kemuliaannya. Betapa tidak? Bulan penuh berkah, indah penuh rahmat, bulan yang di dalamnya Allah SWT turunkan Al-Qur’an kitab mulia sebagai petunjuk dan cahaya. Bulan yang Allah janjikan ampunan terhadap dosa-dosa, memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasih-Nya.Yang pasti, Ramadhan merupakan bulan yang penuh keutamaan.

 

Salah satu keutamaanya adalah perisai bagi seorang Muslim. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Semua amalan manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan memberinya ganjaran. Puasa itu adalah perisai, maka ketika datang saat puasa, janganlah berkata keji, berteriak-teriak atau mencaci maki. Jika dicaci maki atau diajak berkelahi, hendaklah menjawab, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’ Demi Tuhan yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya. Bau mulut orang yang lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau kasturi. Orang-orang yang berpuasa memperoleh dua kegembiraan, saat berbuka bergembira dengan berbukanya, dan saat bertemu Tuhannya ia bergembira dengan puasanya (HR Ahmad, Muslim dan Nasa’i).

 

Puasa itu sebagai perisai dunia dan akhirat. Maksudnya, ketika di dunia, puasa akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Maka, tidak boleh bagi orang yang berpuasa membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, jika ada yang mencela ataupun menghina maka hendaklah dia mengatakan, ‘Aku sedang berpuasa’. Adapun di akhirat, maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat (Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah).

 

Puasa juga akan menjadi perisai/menghalangi dari siksa neraka. Sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Puasa juga sebagai perisai dari berbuat dosa. Imam Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan, “Puasa merupakan perisai selama tidak dirusak dengan perkataan jelek yang merusak. Maka, Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa’ ” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Oleh karenanya, puasa itu akan menjaga pelakunya dari berbagai kemaksiatan di dunia. Jika seorang hamba mempunyai perisai yang melindunginya dari perbuatan maksiat maka dia akan memiliki perisai dari neraka di akhirat. Sedangkan bagi yang tidak memiliki perisai dari perbuatan maksiat di dunia maka dia tidak memiliki perisai dari api neraka di akhirat. (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam).

 

Inilah salah satu keutamaan ibadah puasa yang akan menjadi perisai atau melindungi seorang Muslim di dunia dan di akhirat. Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT dalam menyempurnakan ibadah puasa dengan meraih banyak pahala dan berbagai keutamaannya. Aamiin.[]

 

Post a Comment

Previous Post Next Post