Islam Kunci Utama Penanganan Stunting

Oleh : Elis Herawati (Muslimah Peduli Umat)

 Dilansir dari bandungkab.go.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan gencar melakukan upaya penanganan sekaligus pencegahan stunting dengan sasaran anak yang diindikasikan berisiko stunting. Penanganan dan pencegahan stunting itu melalui upaya pemberian protein berupa telur dan ayam. Sasaran keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima hari ini adalah di Kecamatan Pameungpeuk dan Pangalengan Kabupaten Bandung. Pemberian makanan tambahan itu sudah disalurkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania, di dua kecamatan tersebut, Kamis (4/5/2023).

Stunting menjadi salah satu problematika di dunia kesehatan yang sangat perlu mendapatkan upaya secara continue dari berbagai pihak, guna untuk mengurangi angka prevalensinya di Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan sebuah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang serta simulasi psikososial yang tidak memadai. 

Permasalahan stunting bukan hanya terletak pada orang tua yang tak paham akan kebutuhan gizi anak. Juga bukan hanya pada penanganan pemerintah yang sangat minim. Lebih dari itu karena negara ini menerapkan sistem demokrasi sebagai sistem penegak kehidupan. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah hanya berlandaskan manfaat semata, bukan untuk pengurusan rakyat. Akibatnya, permasalahan stunting tak terelakkan lagi.

Demokrasi kapitalisme yang diadopsi negeri ini lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dari pada pengurusan hajat hidup rakyat secara manusiawi. Akibatnya, disparsitas ekonomi semakin tinggi, jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin terlihat semakin curam. Hal ini adalah fakta di depan mata. Sebab, demokrasi berasal dari sistem kapitalis yang berasaskan manfaat, sehingga kebijakan yang diambil sering kali mengabaikan hajat hidup publik.

Melihat urgensi pencegahan stunting di Indonesia, maka Islam sebenarnya telah mengatur terkait perihal makanan dan kesehatan. Islam sangat menekankan manusia untuk memperhatikan kesehatan dan makanan yang ia konsumsi. Bahkan di dalam sejarah peradaban Islam telah melahirkan para tokoh tabib terkenal.

Dalam menyikapi persoalan pola makanan yang baik dan gizi yang cukup, Islam telah secara jelas mengatur berkaitan konsep makanan yang halal dan tayyib (halal dan baik). Di dalam Qur’an Surah al-Maidah ayat 88 yang artinya: “dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.

Konsep dan hakikat dari  makanan halal yaitu makanan yang secara jelas mendapatkannya dan mengolahnya dengan cara yang benar menurut agama. Karena pada dasarnya sebuah makanan yang baik belum tentu halal, dan begitu juga dengan makanan yang halal belum tentu baik. Makanan yang agama Islam perbolehkan yaitu makanan halal dari segi hukumnya, dan halal secara zatnya. Semisal telur, buah-buahan, umbi-umbian, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Serta halal dari segi cara mendapatkannya dengan usaha yang benar.

Sementara dari konsep dan hakikat makanan yang thayyib atau baik yaitu makanan yang dikonsumsi dapat memberikan manfaat serta kebaikan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan tubuh. Selain itu, makanan yang baik juga tidak membahayakan atau mendatangkan mudharat bagi kesehatan tubuh manusia. Islam juga telah mengatur untuk memberikan kecukupan pada tubuh dalam mengonsumsi makanan. Dengan makna lain Islam sangat memberi perhatian khusus untuk tidak berlebihan dalam segala hal termasuk dalam mengosumsi makanan. Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadis yaitu “Tidaklah sekali-kali manusia memenuhi sebuah wadah yang lebih berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga (bagian lambung) untuk makananya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)”. (H.R At-Tirmidzi).

Sudah saatnya umat ini sadar dan beralih pada sistem lain yang mampu menyelesaikan persoalan kehidupan sesuai fitrah manusia. Sistem itu tidak lain satu-satunya kunci utama penanganan stunting yaitu sistem Islam yang berasal dari Pencipta bumi ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post