Potret Buram Masyarakat Sekuler, Saatnya Hijrah ke Sistem yang Super


Oleh Susci 
(Komunitas Sahabat Hijrah Balut-Sulteng)

Kasus kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat menuai keprihatinan. Keluarga tersebut ditemukan tewas oleh warga setempat setelah mencium aroma busuk di dalam rumah korban. 

Warga setempat mengakui tidak mengetahui keadaan keluarga sebelum mencium aroma busuk. Pasalnya, keluarga tersebut telah tinggal di lokasi tersebut selama 20 tahun lebih. Namun, jarang menampakkan diri di lingkungan sosial, apalagi untuk berinteraksi dengan warga sekitar. Hal tersebut diakui oleh Ketua RT07/15, Asiung.

"Diatas 20 tahun lebih, lebih lama dari saya soalnya saya tinggalnya di sini saja sudah 20 tahun dan keluarga tersebut jarang melakukan interaksi dengan warga setempat, (caping.co.id, 13/11/2022)

Inilah potret buram masyarakat sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Masyarakat terlahir dengan sikap individualistik. Di antara mereka tidak ada lagi interaksi, kepekaan dan berkasih sayang. Mereka dibentuk menjadi masyarakat yang tidak memiliki keinginan menasehati, bersosialisasi atupun memperbaiki di antara mereka.

Mirisnya, sistem tersebut berhasil menduduki negeri ini. Maka tak heran jika negara hari ini abai dengan kondisi masyarakat yang individualistik. Justru sebaliknya, mereka dituntut untuk bersifat individual, berjuang terhadap kehidupan masing-masing. Urusan interaksi ataupun tidak dikembalikan kepada pribadi itu sendiri. Sehingga, hal tersebut dapat menciptakan kerenggangan di antara mereka. Mereka pun tak berani dan segan dalam meminta bantuan antar sesama. 

Oleh karena itu, keabaian negara terhadap kondisi negara hari ini adalah imbas dari sistem kufur kapitalisme sekularisme. Masyarakat dalam sistem ini hanya dibuat sibuk dengan urusan pribadi, di antara mereka saling berlomba-lomba sampai tak sedikit yang melakukan tindakan kecurangan. Mirisnya, ada masyarakat dibuat tak peduli kepada sesama, serta adapula yang tak berkeinginan melakukan interaksi dengan lainnya. 

Negara hanya bekerja sebatas memenuhi kebutuhan segelintir orang, untuk urusan masyarakat dikembalikan sebagai masalah pribadi, tanpa adanya muhasabah dari pihak negara sebagai institusi tertinggi dalam mengayomi rakyat. 

Masyarakat Dalam Islam

Masyarakat dalam Islam disuasanakan dengan pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama. Dari segi pemikiran, masyarakat dibentuk untuk memiliki pola pikir yang islami. Pola pikir inilah yang menghantarkan masyarakat dalam menentukan perilaku yang baik, saling menasehati dan membersamai antar sesama.

Dari segi perasaan, mereka dipenuhi dengan rasa kepedulian cinta, dan kasih sayang. Jika terdapat saudara yang membutuhkan pertolongan, maka mereka akan menjadi garda terdepan dalam menolong. Mereka pula memiliki sifat kepekaan yang tinggi, sekalipun tidak disampaikan, mereka sudah mampu mengenalinya dengan tepat.

Begitu pula dengan kasus kematian keluarga, masyarakat Islam tidak akan berdiam diri, apabila terdeteksi beberapa hari keluarga tersebut tidak keluar rumah, apalagi tidak memiliki kabar apapun. Masyarakat akan segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Selain itu, dalam masyarakat Islam tidak akan ada yang bersifat minim sosial, seperti halnya kasus keluarga di atas. Masyarakat dalam Islam memiliki keberanian dan tak segan dalam bersosial antar sesama. Sehingga, ketika mereka dalam kesusahan ataupun bahaya, maka tak ada jalan lain kecuali menuju kepada saudara yang lain

Tak hanya pemikiran dan perasaan yang dibutuhkan masyarakat, namun dibutuhkannya peran penting yakni negara. Negaralah yang bertugas meneliti, mengelola, dan menentukan aturan dan hukum berdasarkan syariat Islam. Negara yang nantinya akan bertugas mendorong masyarakat dalam bermuamalah antar sesama dengan baik. 

Masyarakat yang peduli dan jauh dari sifat individualistik hanyalah masyarakat Islam yang berada di bawah naungan Khilafah yang bersumber dari Allah Swt. Mampu memberikan solusi alternatif dalam mengatasi berbagai problematika kehidupan, khususnya dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, sudah seharusnya umat mengganti sistem pemerintaham kufur kapitalisme sekularisme menjadi sistem Islam. 

Wallahualam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post